TWENTY-ONE

407 32 0
                                        





Happy Reading

••©••

Jari-jari itu bergerak, mata dengan bulu mata lentik itu terbuka perlahan. Ruangan serba putih menjadi pemandangan pertama yang terlihat saat mata itu terbuka. Mata cantik itu melirik ke arah salah satu tangannya yang terasa seperti tertimpa sesuatu. Terlihat sosok pemuda yang tertidur dengan menggenggam tangannya. Ia juga melihat sekitar yang ternyata ada dua pemuda dan satu gadis yang tertidur di sofa yang tak jauh dari tempat ia berbaring. Tangannya bergerak melepaskan genggaman tangan pemuda yang tak lain adalah suaminya.

"Jake". Panggil Yujin pelan pada sang suami.

"Jake". Kalo ini tangan Yujin mengguncang pelan lengan sang suami. Jake yang merasa terganggu pun terbangun dari tidurnya.

"Sayang, kamu udah sadar?!. Ada yang sakit?. Bilang sama aku". Tangan kanan Jake menggenggam tangan Yujin yang terbebas dari infus dan mengecupnya sekilas. Sedangkan tangan kirinya mengelus kepala sang istri.

Yujin menggeleng pelan. "Kandungan aku gimana?, baik-baik aja kan?". Pertanyaan Yujin membuat Jake terdiam.

"Jake". Panggil Yujin kala Jake masih terdiam tanpa berniat menjawab pertanyaannya.

"Sayang, dengerin aku____tuhan lebih sayang anak kita. Kamu harus ikhlas". Kali ini Yujin yang terdiam mendengar ucapan sang suami.

"Enggak, kamu bohong kan. Aku___arghh". Yujin meringis saat ingin bangun karena merasakan sakit di bagian perutnya.

"Sayang pelan-pelan, kamu baru selesai operasi". Jake membantu Yujin untuk kembali berbaring.

"Gue panggilan dokter ya". Jake menoleh ke arah Jay yang sudah terbangun. Ia mengangguk sebagai jawaban untuk ucapan Jay.

Jay pun keluar dari ruangan Yujin untuk memanggil dokter.

"It's okey. God knows what is best for us". Ucap Jake menenangkan.

(Gak papa. Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita)

"Sorry, I can't look after him".

(Maaf, aku gak bisa jaga dia)

"Bukan salah kamu".

Jake dan Yujin memutuskan untuk berusaha saling mencintai demi anak mereka, namun tuhan memiliki rencana lain. Mereka kehilangan calon anak mereka sebelum lahir ke dunia. Dulu Yujin berniat membunuh anaknya sendiri, dan sekarang ia merasakan sakitnya kehilangan buah hatinya sebelum bisa melihatnya lahir ke dunia.

"Permisi___saya periksa dulu ya".

"Ah, iya dok". Jake menyingkir memberi akses pada dokter yang entah sejak kapan sudah berada di dekatnya. Ia juga melihat Jay yang sedang membangunkan Sunghoon.

"Suster, tolong suntikan obatnya ya". Suruh dokter itu pada suster yang memang mengikutinya sejak tadi.

"Baik dok". Suster itupun menyuntikkan obat pada infus Yujin.

"Kondisinya masih lemah. Suruh jangan banyak gerak dulu ya, bekas operasinya masih basah". Jelas dokter wanita paruh baya seumuran dokter Sin Hye itu setelah memeriksa Yujin dan di balas anggukan oleh Jake.

"Kira-kira berapa lama bekas operasinya bisa kering, dok?". Tanya Jake

"Mungkin satu Minggu, atau bisa lebih cepat jika mengkonsumsi obat dengan baik".

Jake membayar mahal untuk operasi Yujin agar tidak meninggalkan bekas. Bagaimanapun Yujin adalah seorang idol. Tidak seharusnya ada bekas luka di tubuhnya.

LibertéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang