Salena menghentikan aktivitasnya sejenak, ketika merasakan perutnya sedikit kencang akibat sebuah tendangan yang cukup kuat, mengusap perut nya yang sudah terlihat membuncit sempurna...
"Adik, be nice Okee, Ibu masih beresin kerjaan ini... "
Seolah paham, bayi yang ada diperutnya seketika tenang kembali...
"Good girl" ucap Salena pada perutnya ini
Good girl ? iyaaa bayi Salena berjenis kelamin perempuan... ada rasa haru ketika dia mengetahui bahwa dia akan memiliki "teman" yang lahir dari rahim nya, dia sudah membayangkan akan mendandani anak perempuannya, namun terbesit rasa sedih di hatinya, anak nya ini tidak bisa ikut nasab ayah nya, kelak anaknya menikah nanti dia tidak bisa diwali kan oleh ayah kandung nya....
It's been almost 9 months, berarti sudah 8 bulan juga dia meninggalkan Indonesia dengan segala kenangannya...
Banyak hal yang terjadi... banyak hal yang berubah... tak mudah menjalani kehamilan tanpa seorang suami. Tak ada drama seorang istri merajuk pada suami saat ngidam nya tak terpenuhi, tak ada usapan lembut suami untuk pinggang nya yang nyeri...tak ada usapan lembut ketika sebuah tendangan yang membuatnya kram. Salena sudah jauh berbeda dengan Salena yang beberapa bulan lalu, dia sudah tak pernah menangisi hal yang sudah lalu, tampak nya dia menjadi kuat karena keadaan.
Saat ini Salena berada di sebuah negara yang cukup membuatnya nyaman, dia berada di London Inggris.... dia hanya ditemani salah satu asisten rumah tangga nya yang seringkali membantu nya di Indonesia, setelah pertengkarannya dengan Marvin, dia segera melakukan penerbangan ke sana, terdapat sebuah apartemen mewah yang sempat dia tinggali ketika SMA.
Lalu dari mana Salena mendapat biaya untuk menghidupi dirinya sendiri ? Tentu dari beberapa bisnis nya yang ada di Indonesia, dibantu oleh Nabila dan orang kepercayaannya, dia juga mendapat bagian dari keuntungan perusahaan besar ayah dan ibunya. Salena juga sedang belajar untuk mengelola perusahaan, abang nya berpesan bahwa Salena juga perlu memiliki andil dalam Argantara Corp suatu saat nanti.
Lantas apakah Salena mengetahui keadaan Lian ? Jawabannya sangat tauu... bahkan sampai saat ini Salena selalu mendapat kabar terbaru Lian dari sahabatnya, Nabila...
Sebanyak apapun rasa sakit yang Lian torehkan ternyata tak mampu untuk merubah perasaannya. Salena tetap mencintai Lian....
Meskipun menyakitkan, pertemuan dengan mu tetap menjadi salah satu hal yang aku syukuri- Salena Syafana Argantara
Flashback on
"Salll" panggil Nabila dan Aro ketika panggilan video sudah terhubung memperlihatkan Salena yang tampak terisak.. Salena sudah tau... pikir Nabila
"Henghs... hikss.. Lian gimana Nab ?"
"Lu tenang yaa Lian udah sadar Sal, tapi....."ucapan Nabila menggantung, dia ragu untuk mengatakan hal ini, namun dia tak mau Salena memiliki harapan besar bahwa Lian akan segera bertanggung jawab.
"Tapii apa Nab ?" Nabila terlihat menggigit bibir bawahnya...
"He lost some memories, and it was after meeting us.."
Salena tampak terkejut, "Apaaa lagi ini tuhan ?"
"Dokter bilang memori itu akan bisa kembali, bisa juga gak, kalo pun balik lagi, itu bisa bertahun-tahun Sal" lanjut Nabila
"Tapi tenang Sal kita akan berusaha ngasih tau Lian, semua hal yang udah terjadi antara kalian."Aro meyakinkan Salena bahwa Lian dapat kembali pulih
KAMU SEDANG MEMBACA
Sal, Maaf
RomanceMeskipun menyakitkan, pertemuan dengan mu tetap menjadi salah satu hal yang aku syukuri- Salena Syafana Argantara Sal, maaf- Lian Ganendra Adhyastha