11. Luka lagi ?

3.4K 239 18
                                        

Sumpah, baca komen-komen kalian tuh mood bangettttt, pada yang rajin ya komennya, vote nya, terus bolehhh kali rekomendasiin cerita inii hihihi

Mohon pada bertenang yaaakk.. kesian banget Lian di maki maki begituuu wkwkwkwk

Seriusss ini kalian maki-maki Lian ? gak akan nyesell nanti ?


"Masih belum ada kabar dari Lian ?"tanya Nabila

"Belum sayang... tapi aku udah message dia kok,"Aro

"Kamu bilang langsung kalo Salena hamil ?"

Aro lantas mengangguk, "Aku yakin dia bakal langsung balik pas baca message aku, dia cinta sama Salena sayang."

Nabila memandang ragu ke arah suami nya itu. "Lian nyuruh orang buat update terus keseharian Salena akhir akhir ini Nab, dia gak baik-baik aja setelah kejadian itu, dia jadi perokok addict lagi dan minum, hampir tiap malem dia ke club sampe hangover." ucap Aro dengan yakin.

"Tapi kalo ternyata dia gak nerima anak di kandungannya Salena gimana ?"

"Kalo dia malah nyuruh Salena gugurin anaknya gimana ?"

Aro memandang istri nya yang terlihat sangat gusar. 

"Sayangg..... aku tau Lian, aku kenal dia dari bayi, aku tau yang dia lakuin kemarin itu gak bener, tapi aku tau Lian gak akan mungkin setega itu, Lian gak mungkin sebrengsek itu sayang... dia sayang banget sama Tante Rani sama Deeva, okee ?percaya sama aku ya"ucap Aro dengan sangat serius, akhirnya Nabila mencoba untuk meyakini perkataan suami nya. Semoga Lian bisa menerima darah dagingnya.

"Terus ini kamu beneran harus pergi banget ?"

"Sayang aku bener-bener minta maaf, tapi Daddy sakit, sementara besok meeting penting buat kesepakatan kerja sama, Mami fokus nemenin Daddy di RS, mau gak mau aku harus ke Swedia mendadak begini." 

"Maaf aku gak bisa dampingin kamu sayang"ucap Nabila

"Heii...never mind, Salena lebih butuh kamu di sini, justru aku minta maaf gak bisa ada di samping kalian."Aro menarik pinggang istri nya untuk lebih mendekat, dia memeluk istri tercinta nya ini, menopangkan dagu nya pada kepala istrinya.

"Baik-baik oke di sini, I'll be right back" 

"Oh iya sayang aku kirim kontak ya, itu kontaknya Anton, orang ku, kalo ada apa-apa hubungin dia."

Nabila mengangguk setelah Aro mengurai pelukannya, "Ayo aku anter ke airport sebelum ke RS"

Aro mengangguk, dan mereka pun bersiap untuk ke bandara mengantarkan Aro yang secara mendadak harus ke Swedia.


Sesampai nya di bandara, Aro segera bergegas menuju pesawat, penerbangannya kali ini menggunakan pesawat pribadi milik keluarga nya. Aro didampingi oleh sekretaris pribadi nya, Nabila bisa melepaskan Aro dengan tenang karena sekretaris nya laki-laki, dia tak perlu khawatir terhadap cerita-cerita affair yang terjadi antara bos dengan sekretaris pribadi nya.

"Pokoknya kabarin ya sayang kalo ada apa-apa, sebisa mungkin aku tetep bisa pegang handpone" 

"Iyaa mas, kamu udah ngomong itu berkali-kali tau"ucap Nabila

"Kalo aku gak respon, kamu langsung tanya ke Rangga ya."

"Siap Tuan Muda Aro"

Aro menarik gemas hidung istri nya, kemudian mendekap nya kembali mencium kepala istri nya berkali-kali. Dia akan sangat merindukan kekasih halal nya ini. 

"I'll miss you so much"kata Aro

Sekretaris pribadi Aro dan beberapa orang yang melihat pasangan baru ini terlihat ikut tersenyum, pengantin baru lagi manis-manisnya malah kudu pisah dulu yaa...

Sal, MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang