10. Sakit tak Berujung

3K 213 35
                                    

Mobil Aro berhenti di sebuah rumah mewah, rumah milik Salena. Salena turun dari mobil dengan dibantu oleh Nabila, diikuti Aro di belakangnya. Sedang berjalan memasuki rumah, tiba tiba datang satu mobil mewah lagi.

"Loh rame ini pagi pagi"

Mereka bertiga berbalik melihat siapa yang bersuara, bulir air mata Salena berlomba-lomba kembali untuk turun ketika melihat seseorang yang sangat dia percaya menjadi alasan utama dia mendapatkan luka baru. Salena melepas rangkulan Nabila dan berjalan cepat ke arah orang itu.

PLAK 

Bunyi tamparan yang Salena layangkan terdengar nyaring, orang yang mendapatkannya pun  sampai memalingkan wajahnya.

"Ca... kamu kenapa ?kenapa tampar abang ?"

Iyaa sekarang Marvin di hadapan Salena, Salena menatap abangnya dengan penuh amarah, dia merasakan sesak yang luar biasa di dada nya.

Dengan suara yang bergetar Salena mencoba berbicara, "hikss.... abang yang kenapa henghh... kenapa abang rusak perempuan ? hikss...kenapa abang lari dari tanggung jawab....ayah sama ibu gak pernah ngajarin abang kaya gitu, abang punya adik perempuan...hiksss.. gimana kalo dia diperlakukan hal yang sama?"

"Apa sih Ca maksudnya ?"Tanya Marvin kembali

BUGH

Satu pukulan tiba-tiba mengenai pipi Marvin yang membuatnya terhuyung ke belakang, sebetulnya Aro sudah menahan amarahnya sejak melihat Marvin.

"Anjing apa-apaan lu?" tanya Marvin penuh emosi

"LU YANG BIKIN SAHABAT GUE BUNUH DIRI, LU GAK TANGGUNG JAWAB SAMA ALINA BANGSAT" Teriak Aro

DEG

Mendengar Aro menyebutkan nama Alina membuat Marvin seketika terdiam

"Kenapa diem Hah ? jadi bener lu laki laki bajingan itu ? yang gak mau tanggung jawab ?" tanya Aro

"Jawab anjing"

"Sorry... tapi saat itu gue belum siap buat nikah...."jawab Marvin

"Lu gak siap nikah tapi lu nyentuh anak perempuan orang anjing lu gak ada otak hah ?"teriak Aro dengan penuh emosi

Jawaban Marvin membuat Salena sangat kecewa terhadapnya, Nabila juga terlihat sangat emosi.

"Bang lu harus tau karena perbuatan lu, Salena yang kena akibatnya, dia jadi bahan bales dendam Lian ke lu bang"Nabila

"Nab" ucap Salena, Salena tidak berniat memberitahu hal ini pada abangnya, dia takut masalahnya akan semakin rumit, sejujurnya dia takut Marvin melakukan sesuatu hal yang tidak baik kepada Lian, dia tidak mau Lian terluka.

"Apaaa ? Ca kamu diapain sama dia ? diapain sama Lian ca ?"

"Dia diteror sama Lian , supaya Salena ngerasain tertekan"ucap Nabila kembali

"Nabila udahhhhh....cukup"Teriak Salena

"Anjing Lian brengsek" teriak Marvin dengan penuh emosi

"Cukup bang hiks...jangan sampe ibu sama ayah tau hikss.."

"Gak bisa ca mereka harus tau semuanya"Marvin

"Ibu sama ayah perlu tau juga anaknya pernah ngehamilin anak orang dan gak mau tanggung jawab ? HAH ? Jawab Bang" tanya Salena, mendengar pertanyaan Salena membuat Marvin terdiam.

Kepala Salena berputar rasanya, kepala nya sakit, wajahnya sudah memucat, sejak kemarin dia belum makan apapun, dia juga terlalu banyak menangis, jangan lupakan kaki nya yang belum diobati dan terus mengeluarkan darah segar. Salena mencoba melangkah, dia sudah tak kuat untuk berdiri, sampai akhirnya...

Sal, MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang