Salena berjalan menuju mobilnya setelah mengunjungi toko nya, hari mulai gelap, perempuan itu melirik ke atas langit, cerah sekali hari ini, ucapnya dalam hati.
"Tolongggggg........." baru saja akan membuka pintu mobilnya, Salena dikejutkan dengan teriakan minta tolong dari seorang wanita paruh baya di sebrang jalan. Kepala nya pusing, badannya bergetar ketika melihat pisau yang ditodongkan kepada wanita itu.
"Sal cooling down, lu bisaa...ibu itu butuh bantuan Sal...." Salena mengatur nafas nya
BUG
Saluna memukul kepala salah seorang preman yang menodongkan pisau dengan tas nya.
"Pergiii gak, tolongggggg......"
"Gak usah ikut campur lu ya" preman yang satu mendorong Salena hingga terjatuh
Barulah 2 security dan orang orang mulai berdatangan. Salena beranjak dan segera meraih tangan ibu paruh baya tersebut dan dibawa ke mobilnya.
"Tante minum dulu ya" Salena menyodorkan botol mineral baru pada wanita itu, seumuran Ibu nya, pikir Salena dalam hati, meskipun tidak muda lagi, namun masih sangat terlihat cantik dengan kerudung bunga warna biru muda nya.
"Terima kasih, maaf tante merepotkan sayang"
"Gak tante, maaf saya tidak datang lebih awal, tangan tante terkena goresan pisau, mau ke rumah sakit tante ?"
"Tidak perlu, boleh antarkan tante saja pulang"
Salena segera mengangguk setuju dan mulai menjalankan mobilnya.
Skip
Mobil Salena memasuki halaman luas sebuah mansion mewah bergaya modern. Salena sampai terkagum ketika turun dari mobilnya. Rumah Salena juga mewah, namun ini jauh lebih mewah, sempat terpikir oleh nya siapa wanita yang ia tolong ini.
"Ayo masuk dulu sayang, ini sudah lewat waktu Maghrib" ucapan Ibu tersebut menyadarkan lamunan Salena. Salena menganggukan kepalanya sembari tersenyum.
"Ma pulang sama siapa ? Kak Ian nelponin aku terus nanyain mama" Seorang gadis remaja dengan rambut bergelombang menuruni anak tangga dengan cepat
"Handphone mama mati sayang jatuh, tadi hampir kena jambret, untung ditolongin sama...."
"Salena tante.." ibu itu tersenyum dan mengangguk
"Tapi mama gak apa-apa ? ada yang luka"
"Luka kecil sayang, kena goresan sedikit"
"Astagfirulloh mama, Kak Ian ini pasti bikin mama nunggu di pinggir jalan lama kan, ini kalo papa tau senewen ini papa ma, bisa dimarahin Pak Budi sama bodyguard yang jagain mama"
"makanya jaga rahasia oke" ucap ibu tersebut sambil menjawil hidung anaknya
Jadi kangen Ibu ngeliat interaksi mereka, ucap Salena
KAMU SEDANG MEMBACA
Sal, Maaf
عاطفيةMeskipun menyakitkan, pertemuan dengan mu tetap menjadi salah satu hal yang aku syukuri- Salena Syafana Argantara Sal, maaf- Lian Ganendra Adhyastha