6. Pernyataan

2.7K 195 4
                                        

Satu bulan kemudian

Hari-hari Salena dilewati dengan sangat baik, tidak ada teror yang muncul, tapi hatinya cukup gundah sekarang, terhitung hampir 2 bulan kedekatan Salena dengan Lian, namun sampai saat ini tidak ada kejelasan untuk hubungan mereka. 

Mereka intens komunikasi, sering bertemu, makan siang bersama, bahkan Salena masih selalu menerima bunga tulip setiap harinya. Tapi Salena merasa serba salah, ketika Lian bersama perempuan lain, dia ingin marah, dia merasa cemburu, tapi apa dia berhak ?

Seperti kejadian seminggu yang lalu, ada media online yang memberitakan Lian sedang jalan berdampingan dengan salah satu penyanyi cantik, Liliana Putri. Tentu hal itu menimbulkan berbagai spekulasi dan komentar netizen. Lian juga tidak menjelaskan apapun sama gue.

"Berharap apa si Sal?" pikir gue waktu itu.

"Sal udah lama nunggu ?"

Ucapan seseorang itu membuat Salena tersadar dari lamunannya, saat ini dia memang berada di kantin, memiliki janji dengan Marcelino, teman kampusnya untuk mengecek tempat, Salena berniat membuka restoran.

"Eh gak kok Cel, udah selesai kelas nya ?"

"Udah, ayoo Sal, pake mobil gue aja ya"

Salena mengangguk dan mereka berjalan beriringan. 

☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪

"Nah ini Sal tempat yang mau bokap jual, strategis kan, kalo untu kualitas bangunan, gak masalah kan ? lu juga mau bangun ulang kan ?"

"Iya Cel aman, gue cocok sih sama tempatnya, luas nya juga oke banget"

"Kalo udah cocok, nanti gue coba siapin surat-suratnya ya Sal" 

"Sipp, thank you loh Cel"

"Sal kita lunch dulu mau gak ?"

"Ayo boleh"

Marcelino dan Salena sudah berada di salah satu restoran yang tak jauh dari tempatnya tadi, sambil sesekali berbincang ringan.

"Gue baru tau ada tempat makanan itali enak di sini Cel"

"Gak salah milih tempat kan gue"

"Eh sal sorry, itu di pipi lu ada noda deh"

"Hah mana ?"

"Pipi sebelah kanan sal, agak bawah"

"Mana sih ?"

"Coba gue bantu ya, sorry Sal"

Ketika Marcelino mengulurkan tangan nya ke wajah Salena, tiba tiba ada tangan lain yang menahannya. Kemudian tangan itu yang segera mengusap noda di pipi Salena.

"Ngapain Sal ?" Tanya nya begitu dingin

Salena melihat ke arah laki-laki yang mengusap pipi nya. Sebetulnya Salena cukup merasa gugup dan terintimidasi dengan pertanyaan laki-laki ini, namun segera dia mengendalikan dirinya ketika melihat ada seorang perempuan di belakang Lian. Iya Lian yang datang menghampiri nya, tapi dia tidak sendiri, ada Liliana si penyanyi terkenal itu.

"Lunch" jawab Salena singkat

"Message aku gak kamu bales, padahal aku ngajak kamu lunch"Lian

"Aku ada janji mau ngecek tempat buat restoran ku"

"Kamu gak bilang sebelumnya"

Apa katanya tadi ? bilang ke dia ? harus banget ya ? Dia aja gak pernah bilang mau ketemu sama si Liliana itu, pikir Salena

Salena tidak menjawab dan kembali fokus pada makanannya, membiarkan Lian tetap berdiri di samping nya.

"Ayo pulang" ucap Lian sambil menarik tangan Salena

Sal, MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang