19

257 13 2
                                    

5 tahun kemudian.

AUTHOR'S POV

Setelah kepergian Ali, Putri semakin sulit untuk menerima orang-orang baru dihatinya. Silih berganti beberapa laki-laki yang mencoba mendekatinya, namun hanya Alfian yang masih terus berusaha mendapatkan hati Putri.

Setelah lulus dari Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Putri sudah menjadi guru di salah satu SD di kota Depok. Memang jauh dari impian utama Putri yang menginginkan jurusan Hubungan Internasional, dia gagal mendapatkan jurusan itu saat ujian masuk perguruan tinggi negeri. Akhirnya ia harus menerima pilihan keduanya.

Putri kecewa dengan Ali. Putri kecewa dengan dirinya sendiri yang tak sempat mengungkapkan perasaannya. Terlebih lagi saat ia gagal mendapatkan jurusan impiannya itu. Depresi? Mungkin lebih dari itu.

------------

PUTRI ANDRIANA'S POV

"Anak-anak, Miss. Putri tunggu tugas kalian minggu depan ya! Describe your family! Ingat itu, anak-anak. Good afternoon, guys!"

"Okay, miss! Good afternoon, Miss. Putri!" Teriak anak-anak dengan serentak.

Sangat sulit mengajar anak kelas 1 dan 6 SD, yang baru saja selesai aku ajarkan itu anak kelas 6 SD. Aku mengajarkan how to make a good descriptive text. Sebagai latihan untuk ujian praktek mereka nanti.

Ah, bahagia melihat siswa-siswi kelas 6 yang akan dan sudah lulus, apalagi melihat anak kelas 1 SD yang masih sangat polos. Masih ada yang suka memanggil 'Mama', masih ada yang mengompol, ah mereka semua mood booster-ku yang paling terbaik.

Dering telfonku berbunyi, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Aku tebak, pasti Alfian yang ingin memberitahukan bahwa ia sudah berada di depan sekolah.

"Halo, aku baru selesai mengajar, tunggu sebentar di depan gerbang, oke?"

"Mengajar? Kau sekarang seorang guru? Dimana? Guru apa?"

Suaranya berbeda, kali ini bukan suara Alfian yang selalu berusaha menjadi pahlawan disampingku. Tapi entah, tak sedikitpun aku menaruh perasaan pada Alfian.

Aku melihat ke layar ponselku, tertera nama 'Kahfi Ali Fadhillah'.

"ALI?! KEMANA SAJA DIRIMU, 5 TAHUN MENGHILANG TANPA KABAR BEGITU SAJA."

Sebelum aku membuat semua murid, dan guru-guru lain kebingungan aku lebih baik lari keluar sekolah. Diujung telfon, Ali hanya bisa tertawa mendengarku kaget seperti tadi.

"Jangan tertawa, kemana saja dirimu? Iya, aku sekarang seorang guru Bahasa Inggris, di salah satu SDN di Depok. Kalau kau bagaimana?"

"Kau benar-benar merindukanku? Hahahaha nanti aku akan ceritakan semuanya. Hari Jumat aku akan pergi ke Depok, ada urusan yang aku urus di Depok. Bagaimana?"

"Bisa!! Oke, besok aku akan memberikan alamat SD tempat aku mengajar."

"Siap, see you on Friday, Miss. Putri! Hahaha apakah aku sudah seperti murid-muridmu?"

Andai Dia TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang