R'10

1K 168 16
                                    

Malam semakin larut dan suasana pesta perlahan berubah menjadi lebih santai. Para tamu, yang sebelumnya berbincang dengan nada formal, kini mulai bercakap-cakap dengan lebih lepas sambil menikmati hidangan penutup yang telah disiapkan dengan mewah. Beberapa anak kecil berlarian di sekitar ruangan, sementara kelompok-kelompok kecil dewasa bercengkerama dengan gelak tawa yang memenuhi udara.

Di sudut ruangan, Yessa sedang duduk sendirian, mengaduk-aduk minuman di tangannya dengan malas. Ia sengaja mencari tempat yang jauh dari keramaian, menghindari pembicaraan basa-basi atau pertanyaan yang membuatnya merasa seperti dalam pengadilan. Dari sudut matanya, ia melihat Cicinya, Shani tengah berbicara dengan seorang tamu yang tampak penting, wajah Cicinya itu sangat memancarkan kehangatan yang khas. Gracia yang duduk di dekat Oma, dengan sabar mendengarkan cerita panjang yang tampaknya tak pernah berujung.

Kedua adiknya, Christy dan Zeey, seperti biasa, membuat suasana lebih ceria. Keduanya sibuk mengajak sepupu-sepupu kecil bermain petak umpet, bahkan sesekali membuat keributan kecil yang memancing gelak tawa para tamu dewasa. Tio dan beberapa saudara laki-lakinya berbicara serius di meja panjang, membahas sesuatu yang sepertinya berkaitan dengan bisnis keluarga.

Yessa merasa makin tak nyaman ketika seorang kerabat jauh, Tante Rere, tiba-tiba mendekatinya. Wanita itu terkenal dengan pertanyaannya yang menyentil dan tak jarang menimbulkan rasa canggung.

"Yessa, kamu kok sendirian aja di sini? Anak muda harusnya bergaul, dong" ujar Tante Rere dengan senyum yang tampak ramah, namun nadanya terkesan menyindir.

Yessa tersenyum kecil, namun berusaha sopan.

"nggak apa-apa, Tante. Saya cuma lagi ingin menikmati minuman aja."

Tante Rere tidak berhenti di situ.

"oh, iya. Kamu sekarang sudah kelas berapa? SMA kan? Pasti kamu mau ikut jejak Shani ya, jadi orang pintar dan sukses? Atau jangan-jangan kamu lebih dari Gracia?"

Pertanyaan itu membuat Yessa ingin berlari. Tapi sebelum ia sempat menjawab, suara Oma terdengar dari dekat meja tamu.

"Yessa itu harus banyak belajar dari Shani dan Gracia. Mereka itu contoh yang baik untuk cucu-cucu yang lain. Kalau Yessa bisa mengikuti jejak mereka, Oma yakin keluarga ini akan lebih bangga"

Yessa menelan ludah. Rasanya seperti seluruh ruangan mendadak terdiam dan semua mata tertuju padanya. Wajahnya memanas, tapi ia menahan diri untuk tidak bereaksi berlebihan.

"Ya, Oma" jawab Yessa singkat, berusaha menjaga suaranya tetap tenang.

Tiba-tiba, Shani muncul di sisi Yessa, seolah-olah mengerti bahwa adiknya butuh bantuan. Ia menggenggam lengan Yessa dengan lembut dan tersenyum pada Tante Rere serta Oma.

"Oma, Tante, Yessa punya bakatnya sendiri, dia anak yang kreatif. Nggak perlu dibanding-bandingkan sama aku atau Ge. Masing-masing punya jalan hidupnya sendiri" kata Dira dengan nada lembut tapi tegas.

Oma mengerutkan kening, tapi ia tidak mengatakan apa-apa lagi. Oma tidak ingin berdebat dengan cucu pertamanya apalagi hanya perkara Yessa. Sedangkan tante Rere hanya tertawa kecil, lalu berpamitan untuk bergabung dengan tamu lain dan Oma pun ikut menyusul.

Setelah mereka pergi, Dira menoleh ke Yessa dengan senyuman.

Yessa menatap kakaknya dengan campuran rasa terima kasih dan kebingungan.

"makasih, Ci. Tapi aku nggak ngerti kenapa semuanya harus selalu begini" katanya pelan

Tanpa mengucapkan satu kata apapun Dira memeluk Yessa, dan mencium kening adiknya itu sembari mengusap punggung Yessa.

Pelukan Dira terasa hangat, berbeda dari suasana di pesta yang seolah penuh tekanan bagi Yessa. Untuk beberapa detik, Yessa membiarkan dirinya larut dalam kehangatan itu, sesuatu yang jarang ia rasakan dari siapa pun di keluarganya. Tapi ia segera melepaskan diri dengan canggung, merasa malu untuk menunjukkan terlalu banyak emosi di tengah keramaian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang