26 [Want to apologize]

2.1K 266 19
                                    


Backstreet?







Perasaan gugup menyelimuti Erine, dirinya sekarang sedang berdiri di depan pintu rumah keluarga Vanissa, yang artinya rumah Oline. Ia bimbang ingin menekan tombol bel, belum siap bertemu keluarga Oline, siapa tau mereka tidak menyukai dirinya.

"Hufttt... " Erine menghela nafas panjang, mengumpulkan semua keberaniannya dan menekan tombol bel.

Persetanan dengan pikiran negatifnya, ia akan melakukan apapun untuk bisa bertemu dengan Oline lalu minta maaf.

"Sebentar!" suara seseorang yang lumayan keras terdengar sampai telinga Erine, ia menelan ludah menahan kepanikan yang mulai menjalar di tubuhnya.

Cklek

Ribka membuka pintu dan terkejut melihat kakak kelasnya sekaligus ketos sedang berdiri di depan rumahnya. "Kak Erine" sapa Ribka yang memang tau nama Erine tapi belum pernah mengobrol.

"Ha--- halo Ribka, maaf ganggu waktu kamu" ucap Erine sedikit gelagapan.

"Eh hai kak, mau masuk dulu ngga? ada kepentingan ya?" tawar Ribka kepada Erine.

Erine dengan cepat menggeleng kan kepalanya, "Ngga usah, terimakasih Ribka"

"Tapi aku boleh nanya sesuatu ngga?" ucap Erine lagi.

"Boleh kak, kak Erine mau nanya tentang apa?"

"Mmm.. aku mau nanya soal kaka kamu, apa kaka kamu ada di rumah ya?"

Ribka kembali terkejut, what? kenapa kak Erine sang ketos nanya tentang kaka nya? apakah kakanya memiliki masalah sama kak Erine?

"Waduh maaf kak, kaka aku belum pulang dari tadi, ngga tau kemana" ucap Ribka tidak enak.

"Oh belum pulang ya? yaudah terimakasi ya Ribka"

"Iya kak sama sama, ngga mau mampir masuk dulu---

"Hehehe! tidak terimakasi tawarannya Ribka, aku mau langsung pergi aja, soalnya masih ada urusan. Sekali lagi terimakasi Ribka!" ucap Erine buru buru pergi dari pekarangan rumah Oline.

Ribka hanya melengo sambil menatap punggung Erine yang semakin jauh, kenapa sifat kak Erine sangat berbeda ketika di sekolah dengan tadi. Maklum Erine kalau udah mode bu ketos kan galak dan tegas.

Erine sedang mengatur nafasnya karna tadi berlari lumayan jauh dari rumah Oline, ia ngos ngosan seperti di kejar anjing. Bertemu dengan adeknya saja bisa membuat Erine nervous, apalagi jika tadi bertemu mamanya atau papahnya, bisa bisa Erine pulang pulang masuk rumah sakit akibat debaran jantung yang berlebihan.

"Haduh.. capek juga lari, biasanya ngehukum orang buat lari" ucap Erine sambil mengelap keringat.

"Ini juga! kenapa Oline ngga ada di rumah, udah gitu dia ngga masuk di jam terakhir! pasti dia beneran marah ke aku"

"Aish.. aku harus cari Oline dimana" Erine terdiam dan berfikir keras, dimana ia bisa menemukan keberadaan pacarnya itu.

Backstreet? (Orine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang