Sun Goes Down

135 17 5
                                    

Jisung usap pelan wajah memerah Dain. Bayi perempuan itu menangis sekeras-kerasnya saat melihat Daddy nya rapi dengan setelan jas.

Hari ini, Felix akan terbang ke Jepang untuk melakukan rapat bisnis bersama kakek nya. Felix menatap Dain lembut, mengecup pipinya sayang. "Baby, Daddy ga bakal lama, kok. Cuma dua hari" ucapnya menenangkan Dain.

Bayi itu menggenggam erat dasi Felix sampe bapak bapak itu rasanya pengen pingsan karena kecekek. Duh, anak cewe nya ganas betul.

Jisung dengan pelan memberikan Dain pada Felix untuk digendong, dan bayi kecil itu semakin menyamankan dirinya di pelukan Felix. Jisung tersenyum kecil, mengusap lembut pipi chubby itu. "Ayo turun, Mama sama Papa udah nunggu di bawah" ucap Jisung, menggandeng tangan Felix untuk turun dan bertemu dengan Hyunjin yang sibuk dengan sandwich nya.

"Felix ini Mama udah siapin bekal sandwich nya jangan lupa dimakan ya. Maaf banget Mama sama Jisung ga bisa nemenin kamu ke airport" ucap Hyunjin. Felix cuma mengangguk, memberikan Dain kepada Jisung kembali karena bayi itu sudah tertidur.

Jisung terpaksa menghadiri rapat penting bersama Hyunjin dan Changbin, karena Jisung juga salah satu boss di butik milik kedua ibu ibu itu. Jisung juga yang bahagian sales jadinya dia memang orang terpenting.

"Maaf, Lixie. Kamu hati-hati ya?" ucapnya. Felix mengangguk, mengecup pipi chubby kesukaan nya dan mengusapnya, menatap dalam mata cantik bak tupai itu dengan lembut. "Aku mencintai mu, sweetheart" ucap Felix. Jisung rasanya ingin meleleh saja, suara bariton nya itu loh!

"Um.. Aku juga" ucapnya malu-malu. Ish syudahlah, author jadi iri.

"Aku berangkat, ya? Mama sama Jisung hati-hati juga" ucap Felix. Sebelum Felix bergerak, Jisung terlebih dulu menggenggam erat kemeja nya membuat Felix mengernyit bingung. "Lixie.." cicitnya, menatap Felix dengan mata berkaca-kaca. "Jangan lama-lama ya?" ucap nya.

Entahlah, sejak Dain menangis tidak berhenti, Jisung mulai merasa aneh. Dirinya merasa suaminya ini tidak akan pulang dalam waktu terdekat. Pikirannya menjadi negatif 100% walaupun Jisung sudah mencoba untuk tidak memperdulikan nya.

Felix terdiam, mengusap pipi Jisung pelan.

Oh jangan lupakan Hyunjin yang jadi nyamuk di antara mereka.

"Kenapa, sayang?" tanyanya. Jisung hanya menggeleng tidak menjawab, menarik nafas panjang dan menatap Felix lekat. "Aku takut aku kangen sama kamu" ucap Jisung. Hyunjin rasanya pengen muntah aja. Tolong Minho selamat kan istri mu yang rasanya jomblo sekarang.

"Aku akan menelpon mu jika sudah sampai. Jangan khawatir, ya? Aku harus pergi, takut terlambat" ucap Felix lembut, mengecup pucuk kepala istrinya dan berjalan keluar.

Jisung menghela nafas, menatap Hyunjin yang juga terdiam menatap kepergian Felix. "Mama?" panggil Jisung. Hyunjin menoleh, tersenyum kecil padanya.

"Kenapa rasanya, ini adalah terakhir kali aku melihat nya?"



































Jisung menghela nafas panjang, memeriksa stock di butik nya yang sudah tutup satu jam yang lalu. Ini sudah jam 9 malam, dia masih disini seorang diri.

Oh tidak, ada Dain dan Junhan yang menemani nya. Itupun mereka sudah tertidur karena lelah bermain dan mengacaukan isi butik.

Jisung tersenyum, mencium gemas si kembar yang tertidur dengan mulut terbuka kecil. Menatap kedua bayinya yang sangat lucu namun sangat nakal jika sudah terbangun.

Sekali lagi Jisung menghela nafas, menatap layar ponsel nya. Dia sedang menunggu panggilan dari Felix yang offline 4 jam yang lalu.

Suami ❤️

Keluarga Ter Racha Racha SS 1/2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang