bab 11 kekurangan/istimewa

194 34 17
                                    




"Gibrannn" teriak Irsyad saat melihat Gibran berjalan dilorong kelas. "Apa" tanya Gibran, "gak ada gua cuman mau bareng" ucap Irsyad

Langkah mereka berdua terhenti ketika melihat Fikri dan gengnya
"Minggir" ucap Gibran,namun Fikri memblokir setiap langkah Gibran sehingga Gibran dan Irsyad tak bisa kemana mana

"Mau Lo apa sih" ucap Gibran kesal

Fikri maju kemudian ia menyandarkan kepalanya didada Gibran, tentu perbuatan Fikri yang spontan membuat semua orang disana terkejut terutama Gibran, saat Gibran hendak menyingkirkan Fikri

"Jangan" ucap Fikri pelan, Gibran yang hendak memisahkan dirinya dari Fikri mengurungkan niatnya

"Gua cuman lagi kangen"

"Gua udah gak bisa nahan"

Saat merasa puas Fikri langsung pergi dari sana disusul oleh kedua temannya, Gibran masih mematung dengan apa yang terjadi barusan

"Itu Fikri kenapa ya" tanya Irsyad

"Gua gak tau" ucap Gibran lalu melanjutkan langkahnya

****


"Fik. Lo tadi kenapa" tanya Gery

"Apanya"

"Itu tingkah Lo, tadi" ucap diki

"Bukan urusan Lo pada" ucap Fikri berjalan mendahului teman temannya

_

_

_

_

_

_

"Gib. Gua boleh tanya sesuatu"

"Apa" ucap Gibran menoleh ke arah Irsyad

"Lo sama gua beda kan" ucap Irsyad ragu

"Ya jelas lah kita aja dari pabrik yang beda tentu lah beda" ucap Gibran

"Bukan itu.."

"Teruss"

"Lo indigo.." tanya Irsyad berhati hati. Gibran menghentikan langkah nya

"Kalau iya kenapa"

Irsyad terdiam ia sungguh takut pertanyaan nya tadi akan membuat Gibran marah

"Lo gak mau ya berteman dengan gua" tanya Gibran memastikan

"Enggak gitu"

"Terus"

"Gua senang banget bisa jadi teman Lo. Apalagi yang punya kelebihan kaya Lo" ucap Irsyad seneng, Gibran terkekeh Tanpa membalikkan badannya kearah Irsyad

"Cuman.. Lo yang punya pemikiran seperti itu"

"Maksud Lo" tanya Irsyad

Flashback on

"Ma Gibran takut"

"Gak usah takut sayang disini temannya baik baik kok"

"Enggak Gibran gak mau sekolah" rengek Gibran kecil

"Gibran liat deh teman teman disana" tunjuk mama Gibran kearah wahana yang sedang ramai di naikin oleh anak anak TK

"Gibran gabung aja sama mereka pasti mereka mau berteman dengan Gibran"

Gibran semakin mengeratkan pegangan di baju mamanya

"Maa... pulangg" pecah sudah tangis Gibran kecil

GHOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang