bab 20 kehilangan

167 39 6
                                    

"Bran...Lo oke" tanya Irsyad

"Gibran"

"Hah apa,, hmm Lo mau minum" tanya Gibran

"Lo ngelamun"

"Ah enggak" ucap Gibran cengengesan

"Gua tau Lo lagi gak baik baik aja, plis cerita" ucap Irsyad

"Gua okey syad"

"Kalau Lo banyak nanya gua tinggalin Lo" ancam Gibran

"Yaudah tinggalin orang gua bentar lagi boleh pulang.wle" ucap Irsyad meledek Gibran

"Dih" jawab Gibran lalu melihat handphone nya

'gib, Lo harus hati hati, gua gak bisa jaga Lo, karena gua ada urusan di luar kota. Pesan gua selama seminggu ini Lo harus hati hati, jangan percaya dengan orang asing' Fikri

Setelah membaca chat dari Fikri, Gibran sedikit bingung namun ia memilih untuk menghiraukan nya saja

***

"Rasyaaaa" teriak Gibran ketika tiba di kontrakan nya

"Sya plis udah ya main nya" panggil Gibran lagi

Gibran berlari menuju kamarnya berharap ada Rasya namun tidak ada

Kemudian ia berlari ke dapur dan juga meja makan

"Pliss sya muncul, jangan salah kan gua kalau telur dadar nya gua habisin ya" ucap Gibran

"Rasyaaaaaa"

"Jadi Lo ninggalin gua" ucap Gibran terduduk lemah di sofa

"Apa gua ada salah sama Lo sya, sampai Lo tega ninggalin gua"

"Gua harus cari Lo kemana lagi sya"

"Padahal sebentar lagi gua ulang tahun sya"

"Tapi Lo malah hilang" pecah sudah tangis Gibran malam itu, sosok yang selama ini menjadi teman pertamanya tiba tiba saja menghilang, bahkan tanpa aba aba

***

Saat Gibran hendak berangkat sekolah, tiba tiba tangan Gibran terasa kebas, Gibran melihat tangannya

"Arghhh" rintih nya

"Tangan gua kenapa" ucapnya

"Arghhhnn" tangan nya terasa semakin sakit, entah lah Gibran tak mengerti dengan tangan yang tiba tiba sakit

Gibran membaca doa doa, dan juga istighfar sebanyak banyak nya, berharap dan hanya bisa berserah diri kepada Allah saat itu

Dan Alhamdulillah nya rasa sakit ditangan Gibran berhasil hilang, Gibran pun melanjutkan langkahnya menuju sekolah

Sepanjang perjalanan Gibran sangat berharap bertemu dengan Rasya

"Padahal dulu gua suka sendiri sya"

"Tapi semenjak ada Lo gua jadi lebih bergantung dengan Lo"

"Tapi kenapa Lo malah ninggalin gua" ucap Gibran

Gibran memilih untuk duduk di halte, pikiran  yang awal nya ingin sekolah seketika menghilang

"Apa Lo marah gua lebih milih Irsyad malam itu sya"

Gibran kembali termenung

Tin tin

Suara klakson menyadarkan Gibran dari lamunannya, Gibran sangat mengenali orang yang berada di mobil tersebut

"Irsyad" ucap nya

"Gib Lo belum berangkat" tanya Irsyad

"Kaya nya gua bolos deh" ucap Gibran

"Yaudah naik" ucap Irsyad

"Gua udah bilang syad, kalau gua lagi bolos"

"Iya gua tau...mangkanya gua ajak Lo buat bolos bareng gua" ucap Irsyad

"Lo juga mau bolos" tanya Gibran

"Yess, benar sekali"

"Tapi kenapa"

"Ya karena teman gua lagi banyak Masalah lah, dan gua yakin Lo pasti sedang butuh gua banget, walaupun Lo gak nyadar sih" ucap Irsyad

"Yaudah iya" ucap Gibran, masuk kedalam mobil Irsyad

_

_

_

"Mobil siapa ini" tanya Gibran

"Mobil kakek gua" ucap Irsyad

"Iya jadi kakek gua lagi mampir, terus ya gua bawa kabur deh mobilnya" ucap Irsyad

"Bisa aja lu" ucap Gibran

"Biarin lagian ya gua cucu satu satunya, kalau bukan gua siapa lagi yang nyusahin dia....iya kan" ucap Irsyad

"Iya deh iya"

_


_

_

_

"Gib kalau gua boleh tau Lo kenapa" tanya Irsyad sambil menyetir

"Kalau gua cerita gak masuk deh ke otak Lo"

"Lah kenapa"

"Ya gitu lah"

"Cerita aja deh"

"Beneran Lo mau tau" tanya Gibran, dan mendapatkan anggukan dari Irsyad

"Lo kan tau gua indigo"

"Tau"

"Jadi gua punya teman"

"Dan teman gua itu makhluk ghaib gitu"

"Dia selalu nolong gua, tapi kemarin dia tiba tiba menghilang syad" ucap Gibran

"Lo udah nyari dia" tanya Irsyad

"Udah, bahkan gua udah nyari dia ke tempat tempat yang sering kami kunjungi"

"Jadi sekarang Lo mau apa" tanya Irsyad

"Gua juga gak tau syad"

"Gua kangen dengan dia syad"





Bersambung

GHOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang