bab 13 masa lalu

165 29 14
                                    

"Mas kamu mau kemana" tanya Dea pada Gani yang merupakan suaminya

"Kamu gak perlu tau"

"Mas..jangan ya" ucap Dea menahan suaminya

Gani mengelus pipi istrinya yang sedang hamil, kemudian ia memegang perut sang istri dan mendekat kan wajahnya kesana

"Anak ayah...sehat sehat ya" ucap nya mengelus perut sang istri kemudian mencium nya

"Jangan lama pulang nya ya" ucap Dea

"Iyaa"

"Ayahh"

Fikri menghampiri sang ayah yang hendak pergi

"Ayah gak akan lama kan"

"Enggak...ayah perginya sebentar kok"

"Emang ayah mau kemana" tanya Fikri yang berusia 9 tahun

"Ayah mau nyelamatin adik kamu"

"Untuk apa ayah, adik aku di perut mama"

Gani melihat Dea dengan perasaan yang bercampur aduk

"Mas jangan nekat" ucap Dea dengan khawatir

Gani hanya tersenyum kemudian pergi dari rumah, Dea dan Fikri hanya bisa melihat kepergian pemimpin keluarga mereka

"Ma...ayah akan pulang kan" tanya Fikri pada sang mama

"Iya...ayah akan pulang dan menyelamatkan Adik kamu ini"

***

Gani berjalan dengan perasaan bercampur aduk, marah, kesal, kecewa, sedih bercampur di dirinya

Ketika tiba di bukit yang menjadi tujuan nya, yaitu bukit kehancuran, ya warga setempat yang menyebutkan bukit tersebut ialah bukit kehancuran karena ada kejadian yang sangat dahsyat pernah terjadi disana

"KELUAR" teriak Gani

HAHAHA

Terdengar tawa yang begitu menggelegar, Gani melihat sekeliling

"KELUAR KAU.."

Sosok besar tinggi hitam hampir menyamakan tinggi bukit tersebut muncul dihadapan Gani

"Sang pembantai hantu telah datang" ucap hantu itu dengan bahagia

"Jangan banyak omong"

"Jangan pernah ganggu keluarga saya" ucap nya

"HAHAHA...ganggu??...tidak saya tidak menganggu cuman...hanya menyambut putra mu yang akan lahir" ucap sosok seram tersebut

"Maksudmu"

"Anak mu yang akan lahir adalah ancaman untuk kami dan aku tak kan biarkan dia tetap hidup... HAHAHA"

"Jangan mimpi" ucap Gani mengambil pedang nya dan menyerang langsung ke sosok yang sangat besar tersebut

Perlawanan sangat ketat Gani hampir kewalahan

"Jangan..." Ucap Gani lemah

"Ambil saya..jangan..anak saya" ucap nya lemah

Hantu tersebut mengambil Gani dengan tangan nya yang besar

"Ya kami juga butuh energi mu"

HAHAHA

"Ikatkan perjanjian" ucap Gani yang mengerti bahwa makhluk halus akan menuruti keinginan ketika sudah terikat dengan janji

"HAHAHA..hanya demi putra mu, kau rela mengorbankan energi mu HAHAHA"

"Baik lah" ucap sosok besar tersebut menelan darah milik Gani sebagai tanda janji nya pada Gani untuk tidak menganggu putra nya yang akan lahir

"Hanya 18 tahun Gani"

"Baiklah"


*****

Dea selalu menunggu kedatangan Gani namun Gani tak pernah kembali hingga akhirnya ia melahirkan bayi nya yang didalam kandungan

Dea putus asa ia tak bersemangat dengan kelahiran putranya

"Ma..siapa nama adik" tanya Fikri dengan bahagia menggendong adiknya

Dea menatap kosong kearah bayinya

"Buang dia" ucap Dea menatap benci kearah bayinya

"Hah.. maksud mama"

"Buang dia...gara gara anak itu ayah kamu tidak kembali Fikri" ucap Dea frustasi

"Maa...nggak adekk aku gak boleh dibuang" ucap Fikri mulai menangis

"Bawa dia kemari" ucap Dea merampas bayinya dari Fikri, fokus Dea langsung mengarah pada tanda hitam ditangan kiri anak nya dan putih di sebelah kanan anak nya

Persis seperti tanda lahir suaminya

"Karena anak ini suami saya tidak kembali" ucapnya

"Enggak ma..jangan..adik aku..." Ucap Fikri berusaha kembali mengambil adiknya dari gendongan kasar dea

"Jangan ma..jangan kasar kasian adik Masik kecil" rengek Fikri

Dea berdiri dan berlari mendekat kearah roftop rumah sakit, Fikri kaget ketika melihat mamanya meluruskan tangan gendongan nya yang mana jika ia melepaskan gendongan itu anak nya akan terjatuh

"Maa..jangan gilaa ma...adik akuu"

"Maa ayah gak akan mau jika adik kenapa Napa ma.." teriak Fikri

Namun Dea tak mendengar Dea menangis, tertawa seperti orang yang kehilangan akal nya

"Sekarang dia harus mati...karena dia suami saya hilang" Dea melepas anaknya. Alhasil anaknya terjatuh, Fikri berlari melihat kearah bawah dengan perasaan takut dan kaget

Namun yang membuat Fikri tak terkejut, adiknya berhasil ditangkap oleh seorang pria. Yang kemudian pria tersebut melihat kearah roftop dengan kaget, Fikri berlari kebawah mendekati adiknya yang menangis dengan kencang di gendongan pria tersebut

"Adik aku" ucap nya kaget dan syok

"Apa kamu yang buang adik kamu ini" tanya pria itu yang masih terkejut

Fikri menggeleng pandangan nya masih fokus kepada adiknya yang hampir saja mati karena ulah mamanya sendiri

"Mama" ucap Fikri lemah, kemudian pria tersebut meminta Fikri mengantarkan nya keruangan mamanya, Fikri menurut. Fikri kecil disuruh menunggu diluar ruangan, tak tau apa yang sedang dibicarakan oleh mamanya dan pria tadi,namun yang ia tau saat keluar adiknya sudah dibawa oleh pria itu dan sejak itu ia tak pernah melihat adiknya lagi

Bersambung

GHOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang