24

476 35 1
                                    

-------------
----------------

Jisoo pov

"Kim Jisoo! Aku membencimu sekarang! Aishh!" kata Rosé sambil berteriak.

"Astaga Rosé, kenapa begitu marah?" Jeongyeon bertanya dan tertawa. Kami ada di rumah Jennie dan Rosé bersama teman-teman kami. Mereka mengatakan bahwa kedua sejoli itu pergi berkencan lagi.

"Apa?! Aku tidak melakukan apa-apa!" Aku berteriak dan protes. Aku bahkan tidak tahu mengapa Chipmunk ini marah padaku.

"Kau!" Dia menunjuk jari telunjuknya ke arahku dan aku menatapnya dengan bingung. "Kau membakar Steak yang ingin aku makan! Itu potongan terakhir!" kata Rosé sambil berpura-pura menangis.

"Yah! Aku tidak bermaksud begitu, oke? Ini hanya terlalu matang," kataku, tetapi dia tidak mempercayainya.

"Kau bilang itu terlalu matang saat steaknya gosong?!" kata Rosé. Gila, Rosé itu menakutkan, dia lebih menakutkan daripada Jennie.

"Baiklah, baiklah! Maaf, apa yang harus kulakukan?" tanyaku agar dia berhenti berteriak.

"Kalian terlihat seperti pasangan yang sedang bertengkar" kata Chaeyoung dengan nada menggoda dan menyeringai.

"Dasar bodoh! Yah Mina marahin kekasihmu! Aishh!" kataku dengan nada kesal.

"Sayang, jangan menggoda mereka  arraso?" Ucap Mina lembut kepada kekasihnya.

Chaeyoung hanya tersenyum gugup.

"Iya-iya maaf sayang" kata Chaeyoung gugup. Lalu aku menatapnya dan memutar mataku.

"Aku ingin kau membawaku ke restoran!" kata Rosé dan aku terkejut. Chipmunk ini pasti sedang bercanda.

"Tidak, eh, kau bercanda kan?" kataku dan dia hanya menggelengkan kepala sambil menyilangkan lengannya.

"Apa aku terlihat seperti bahan tertawaan bagimu, Kim Jisoo?" katanya dengan nada serius dan saat itulah aku menelan ludah. ​​Kenapa aku malah membakar steak-steak itu lagi? Ya karena aku tidak begitu pandai memasak. Aisshh sekarang aku harus membawa si tupai lapar ini ke restoran.

"Baiklah, baiklah, pergilah dan ganti baju. Kita akan berangkat sebentar lagi," kataku dan duduk di sofa di samping anak-anak laki-laki yang sedang sibuk bermain ponsel.

"Dan kemana kita akan pergi?"Rosé bertanya sambil mengangkat alis kirinya.

"Aish! Restoran! Aku akan mengantarmu ke sana," kataku sambil memutar mataku. "Sekarang ganti baju," imbuhku. Rosé tersenyum lebar dan segera naik ke atas ke kamarnya untuk berganti pakaian.

"Apa kau yakin kau menyukainya Jisoo? Dompetmu akan kosong jika dia menjadi kekasihmu" kata Kai sambil tertawa bersama yang lain.

"Ya, Kai benar. Bayangkan Rosé sebagai kekasihmu dan dia selalu minta makanan. Apa kau akan membelikannya semua yang dia mau?" tanya Chanyeol sambil beradu tinju dengan para lelaki. Aku memutar mataku ke arah mereka.

"Yah, jujur ​​saja. Aku akan membelikan semuanya hanya untuknya. Untuk membuatnya bahagia. Begini, aku sudah jatuh cinta padanya saat itu. Aku hanya takut mengakuinya karena saat itu. Dia masih punya kekasih dan aku hanya menemaninya setiap kali kekasihnya tidak ada. Dia juga mengajakku berkencan, tetapi aku menolaknya. Aku tidak tega melihat orang yang kucintai bersama orang lain," kataku sambil mendesah berat. Para lelaki itu hanya menepuk punggung dan bahuku.

"Kami mengerti perasaanmu, Jisoo. Tapi kenapa tidak coba ungkapkan perasaanmu nanti? Katakan padanya apa yang kau rasakan," kata Nayeon sambil duduk di lantai di depan sofa.

My Childish Girlfriend (NINI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang