---------------
------------------Jennie pov
Aku terbangun pukul 6 pagi karena aku mendengar alarm berbunyi dan berdering di seluruh ruangan. Tentu saja itu membuat aku kesal dan aku tidak menyadari sehingga aku tidak sengaja mendorong Lisa ke lantai yang sedang tidur nyenyak di sampingku.
Brughh
Aku mendengar bunyi keras sehingga aku bangun langsung duduk di tempat tidur dan melihat sekeliling. Di sana aku melihat Lisa duduk di lantai sambil menggosok pantatnya. Oh tidak! Aku baru saja menendang Bayi besarku dari tempat tidur. (gak sadar kalau sendirinya juga bayi, dasar bayi🤭)
"Aww, apa-apaan ini baby?" Dia mengerang kesakitan. Aku segera menghampirinya dan memeluknya. Dia mudah marah, itu sebabnya. Aku juga berhati-hati dengan tindakanku. Aku tidak ingin dia marah padaku, karena kalau itu terjadi? Aku benar-benar akan menangis sepanjang hari dan malam. Tidak berhenti.
"M-maaf, aku tidak bermaksud mendorongmu dari tempat tidur. Aku hanya kesal karena alarm itu. M- maaf, ma--" Uwuu dia memelukku kembali dan bahkan mencium pipiku. Yiee! Tapi tunggu, aku jadi tersipu-sipu sekarang, seperti tomat... ya.
"Hei, tidak apa-apa, kau tidak perlu minta maaf, sayang" kata Lisa dengan nada manis sambil mengusap punggungku dengan lembut. Aku duduk di pangkuannya dan meringkuk di lehernya sambil mengerucutkan bibirku di lehernya. Lisa merasakannya jadi dia bertanya padaku mengapa.
"Hei, kenapa cemberut?"
"Kupikir kau akan marah padaku. Biasanya, kau mudah marah."
"Aku tidak akan marah jika itu yang kau ingat." Lalu dia mencium keningku. Aku memejamkan mata merasakan bibirnya yang lembut di bibirku. Maksudku di keningku. Hehehe.
"Baiklah, sekarang mandilah, lalu turun ke bawah untuk sarapan, LALU minum obatmu. Sudah jelas?" kata Lisa dengan nada memerintah. Aku suka sekali sikapnya yang suka memerintah, arghh! Itu membuat jantungku berdebar-debar. Uwuu!
"Siapp, laksanakan Bos!" kataku dengan nada bayi lalu dia terkekeh. Kami melakukan Nose to Nose sebelum aku langsung ke kamar mandi. Berbicara tentang obat? Yah, aku kesulitan bernapas jadi aku harus minum obat. Chaeyoung, sepupuku selalu di sini untuk mengingatkanku tentang hal itu. Juga Bayiku! Dia selalu meneleponku jika aku minum obatku di waktu yang tepat. Sebagai dokter yang suka memerintah, aku mengerti. Ngomong-ngomong, aku pergi ke kamar mandi dan mandi cepat, aku tidak ingin terlalu lama, aku akan merindukan Boo-ku.
Setelah mandi dan memakai baju, aku langsung turun ke bawah dan melihat ChuLiChaeng duduk di meja makan sambil mengobrol dan menungguku agar kami semua bisa makan bersama. Aku duduk di samping Lisa dan saat aku duduk, dia mencium pipiku. Ah! Hentikan, aku akan terlihat seperti tomat.
"Sepertinya ada yang merah seperti tomat di sini," kata Jisoo sambil menyeringai. Aishh aku sangat membenci manusia chikin ini! Kenapa dia datang ke sini bersama Lisa? Kalau saja aku bisa membunuhnya, tapi tidak. Aku gadis baik, aku tidak ingin Poopoo-ku memarahiku. Aku benar-benar akan menangis. Atau lebih buruk lagi, dia akan meninggalkanku. Tidak! Huhuhu.
"Yaakk! Honey, jangan bawa-bawa Jisoo ke sini lagi, kau tahu aku benci dia," kataku sambil memeluk Lisa dari samping dan mengerucutkan bibirku.
"Ayolah Nini, kenapa kau begitu membencinya?" Dia memelukku balik dan membuatku menatapnya.
"Benarkah? Kau bertanya kenapa? Yakk! Itu karena aku melihatnya mencium pipimu di taman tempat kita seharusnya mengadakan piknik!" Aku melihat mata Lisa terbelalak, ya aku melihat momen itu. Dia berencana merahasiakannya dariku. Yah, aku sudah mengetahuinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Girlfriend (NINI)
RomanceSeorang gadis bernama Lalisa Manoban telah menjalin hubungan dengan seorang Gadis Kekanak-kanakan bernama Jennie Kim. Bukan karya saya, saya hanya menerjemahkan ke bahasa Indonesia!