-----------
----------------Lisa pov
Aku dan Bayiku berjalan menyusuri lorong sementara teman-teman kami mengikuti dari belakang.
Kami sedang dalam perjalanan ke Lapangan Basket ketika tiba-tiba siswa-siswi mulai bergumam dan berbisik-bisik tentangku.
"Wah, siapa sih wanita berponi itu?" kata seorang murid secara acak.
"Ya, aku tahu benar. Aku penasaran siapa namanya"
"Dia terlihat seksi dengan setelan bisnis itu"
"Haruskah kita mendekati gadis-gadisnya?"
Aku mendengar mereka mengucapkan semua kata itu, tetapi aku tidak mempermasalahkannya sama sekali karena Bayiku ada di sampingku. Aku menatap Jennie dan dia melotot ke semua gadis yang melihat ke arah kami. Aku menggelengkan kepala dan memegang tangannya, mengaitkannya dengan tanganku. Dia menatapku dengan tatapan bingung dan aku hanya tersenyum manis padanya.
"Sayang, jangan pedulikan mereka, ya?" kataku dan dia hanya mengangguk dengan manis.
Ketika kami sedang berjalan, tiga gadis mendekati kami dan sekarang mereka sudah ada di depan kami.
"Ya? Ada yang bisa kami bantu, girls?" tanyaku. Jennie melotot ke arah tiga gadis di depan kami. Aku membelai tangannya, mengisyaratkan agar dia tenang.
"Hai! Aku Wendy. Dan ini temanku Yuna dan Yeji," katanya sambil tersenyum. Aku pun membalas senyumannya.
"Senang bertemu kalian bertiga. Tapi maaf kami harus pergi." Aku tersenyum pada mereka sekali lagi dan hendak pergi mereka tiba-tiba menghentikan kami.
"Boleh kami tahu namamu?" kata Yuna sambil tersenyum namun terlihat seringai di bibirnya.
"Dan kenapa? Maaf, tapi kau tidak perlu tahu namaku," kataku sambil mengerutkan kening. Aku tidak akan memberi tahu mereka siapa aku. Aku tidak ingin Bayiku cemburu. Aku berjanji padanya untuk tidak menyebut namaku kepada orang lain karena dia tidak ingin cemburu.
"Jadi kita semua bisa berkumpul. Kau dan teman-temanmu," kata Yuna sambil tersenyum.
"Ahmm tidak, terima kasih. Kita harus pergi ke suatu tempat." Hanya itu yang kukatakan dan menoleh ke arah Jennie. "Sayang? Ayo pergi, jangan pedulikan gadis-gadis ini," kataku sambil tersenyum manis padanya. Dia menunjukkan senyumnya yang manis dan mengangguk dengan manis.
"Permisi. Aku dan kekasihku mau masuk dulu," kataku sambil mendorong ketiga gadis itu dan Jennie merangkulku.
"Oooohh maafkan aku, girls, tapi dia tidak menerima wanita jalang seperti kalaian" kata Jeonyeon dan mengikuti kami lagi dari belakang. Ketiga gadis itu hanya mengerang kesal dan pergi dengan marah.
Lapangan Basket
Aku melihat anak laki-laki yang diceritakan Jimin kepadaku. Mereka adalah Exo dan Bts, yang sedang bermain basket bersama. Mereka berhenti bermain dan melihat ke arah kami begitu melihat kami. Aku tersenyum dan melambaikan tanganku kepada mereka saat aku mendekati mereka bersama Jennie dan teman-teman.
"Hai, teman-teman!" kataku. Mereka semua membungkuk hormat saat melihatku mengenakan tanda pengenal pengunjung dengan setelan bisnis yang serasi.
"Halo, Ms, ada yang bisa kami bantu?" tanya salah seorang anak laki-laki itu.
"Jangan panggil aku Ms. Terlalu formal. Panggil saja aku Lisa," kataku.
"Oh oke. Ngomong-ngomong, namaku Kai dan ini teman-temanku." Ia memperkenalkan dirinya dan gengnya. "Dan juga teman-teman kami yang lain," kata Kai sambil terkekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Girlfriend (NINI)
RomanceSeorang gadis bernama Lalisa Manoban telah menjalin hubungan dengan seorang Gadis Kekanak-kanakan bernama Jennie Kim. Bukan karya saya, saya hanya menerjemahkan ke bahasa Indonesia!