📼
Bulan demi bulan berlalu. Sebentar lagi Dean akan resmi bekerja sebagai orang kantoran sepenuhnya tanpa ada pekerjaan sampingan setelah berhasil menuntaskan kasus terakhirnya. Selama itu, Dean menghilang tanpa kabar. Kata Damian, putranya itu sempat meminta izin ke luar negeri untuk bertemu sahabat lamanya.
Tapi ya namanya Dean, sudah pasti teman-teman nya tidak mempercayai alasan pria itu. Rangga dan Hanson sempat uring-uringan karena Dean tidak datang ke pernikahan mereka. Padahal Chico datang ke acara mereka, sekarang malah Dean yang tidak datang. Sampai Rangga menyusul pria itu ke Finlandia, tempat Dean berada.
Hanya Rangga dan Marcell. Karena mereka tidak ingin Shella dan yang lain curiga. Alasan kepergian Dean yang tidak ada kabar di rahasiakan dari Shella. Bahkan pria itu tidak menghubungi Shella sama sekali dari awal keberangkatannya. Semua pesan dan panggilan dari wanita itu di abaikan. Bukannya tidak peduli, Dean tidak ingin fokusnya pada pekerjaan terganggu jika sudah berkomunikasi dengan Shella atau kakak-kakaknya.
"Berapa lama lagi di sini?"
Selama kedua temannya itu di sini, lontaran pertanyaan itu terus terdengar setiap harinya. Membuat Dean sebal. Harusnya kembali saja sendiri kalau terus bertanya seperti itu.
"Kalau ingin pulang, pulang saja sendiri kalian berdua! Gue masih butuh healing!" sewot Dean sembari membaca laporan perkembangan kasus nya.
Kasus terakhirnya cukup rumit. Dia harus mencari pelaku tanpa bukti yang menunjukkan seperti apa sosok pelaku. Kasusnya kali ini adalah mencari penculik bayi yang merupakan anak tunggal pejabat terkenal di Finlandia. Tidak ada kesaksian apapun dari para penjaga seolah bayi itu menghilang begitu saja.
Para detektif menduga kalau bayi itu di culik. Namun setelah Dean teliti lebih lanjut, tidak ada bukti atau jejak apapun yang tertinggal. Kalau saja kasusnya tidak serumit ini, Dean pasti sudah pulang dan memeluk tunangannya yang sudah empat bulan tidak dia dengar suaranya. Tampaknya bos sengaja memberinya kasus ini. Dia bahkan tidak di berikan partner selain mengandalkan bantuan dari beberapa detektif yang di tugaskan di sana.
"Mereka ini bodoh atau apa? Kenapa tidak memasang CCTV di kamar bayi mereka? Pusing lihatnya," gumam Marcell melihat banyaknya lembaran kertas yang berserakan di meja.
Rangga menatap iba kearah Dean. Selain harus mengurus kasus ini, Dean juga di beri begitu banyak pekerjaan dari perusahaan oleh Damian. Hampir setiap hari dia begadang tanpa kenal waktu. Tapi pekerjaannya malah semakin bertambah. Rangga dan yang lain sudah menawarkan diri untuk membantu, tapi Damian tidak memperbolehkan.
Wajar saja karena Damian tidak tau kalau putranya mengerjakan hal lain di negara orang. Ayah Dean itu mengira anaknya menganggur, jadi dia memberikan pekerjaan selagi berlibur di sana. Reo selaku asisten sekaligus sekertaris tidak bisa membantah perintah Damian dan membiarkan Dean mengerjakannya sendiri.
"Sebenarnya sudah jelas pelakunya siapa, hanya tinggal mencari seseorang yang cocok saja ciri-cirinya. Kalian bersabarlah, beberapa minggu lagi sepertinya akan selesai."
📼
BRAK
BRAK
PYAR
Suara ricuh di tengah dentuman musik yang keras itu mengundang atensi beberapa orang di sekitar. Aprilia dan Yolanda spontan meminta maaf karena perbuatan wanita di meja mereka yang mengganggu. Pecahan botol serta meja kaca yang retak membuat keduanya segera menghentikan aksi Shella yang sudah mabuk berat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong? [RORASA] √
Fanfiction(spin off "Married?!" Dean-Shella version) Dean berulang kali mendekati banyak gadis untuk di jadikan pasangan demi membatalkan perjodohan yang sudah di rencanakan. Namun, tidak ada satupun yang cocok dengan seleranya. Sampai akhirnya malam itu, seo...