Curiga

310 67 14
                                    

📼

Hari demi hari berlalu. Sikap Dean yang terus menghindar dan acuh membuat Shella uring-uringan sendiri. Mereka satu atap, tapi jarang bertatap muka. Dean selalu berangkat ke kantor subuh setelah membuatkan Shella sarapan dan pulang sangat larut ketika Shella sudah tidur.

Ketika Shella hendak menemui Dean ke ruangannya, sang resepsionis dan sekertaris pria itu malah menahannya. Mereka mengatakan Dean tidak mengizinkan siapapun masuk ke dalam ruangannya. Bahkan Reo dan sekertaris Dean tidak di perbolehkan masuk. Pria itu menyuruh mereka memberikan berkas yang harus di kerjakan lewat lubang kecil di bagian bawah pintu.

Tentu hal itu membuat mereka semua curiga terutama Shella yang sudah merasakan keanehan sejak malam itu. Wanita itu sudah meminta maaf berulang kali, namun Dean mengatakan kalau dia tidak marah. Waktu di tanya alasan mengapa Dean seolah menghindar, pria itu hanya menjawab kalau dia sibuk dengan pekerjaan dari sang ayah.

"Dean memang Papa kasih pekerjaan cukup banyak. Tapi dia selalu kirim hasil pekerjaannya satu jam setelah pekerjaan itu Papa kirim. Tidak sampai seharian," jelas Damian waktu itu.

Rasa curiga muncul dalam benak Shella. Mungkinkah Dean selingkuh. Ingin positif thinking juga rasanya sulit karena perilaku pria itu lebih menjurus ke arah sana. Kalau memang pria itu terbukti selingkuh, akan Shella pastikan selingkuhannya tidak bisa berjalan, bahkan untuk sekedar berdiri sekalipun.

📼

Cklek

"Tumben udah pulang."

Dean terperanjat kaget mendengar suara tegas dari arah sofa. Cukup membuatnya sedikit merinding karena sebelumnya tidak melihat ada seseorang di sana. Pria itu menghela nafas pelan melihat Shella yang bangkit dan beranjak menghampirinya.

Mengusap wajahnya kasar begitu melihat pakaian yang di pakai oleh wanita itu. Langit bahkan belum gelap, bisa-bisanya Shella mengenakan gaun tidur tipis tanpa kancing dan menampakkan dalamannya yang terlihat menggoda di pandangan Dean.

"Iya. Aku tadi dapat kabar dari Papa kalau kita makan malam bersama di rumah Ayah sekalian bahas pernikahan kita nanti," jawab Dean buru-buru beranjak menuju dapur untuk mengambil minuman dingin di kulkas. Pikiran mesumnya itu membuatnya gerah.

Shella mengikuti langkah Dean dari belakang. Dia langsung memeluk tubuh tinggi itu dari belakang membuat si empu tersedak air minum akibat tindakan tiba-tiba itu.

"Kak, lepas..." tegur Dean seraya berusaha melepaskan tautan tangan Shella yang melingkar di perutnya.

Bukannya terlepas, tautan tangan itu malah semakin mengerat hingga perut Dean terasa di tekan.

"Kamu selingkuh, ya?" celetuk Shella langsung menanyakan pertanyaan yang membayangi nya selama hampir dua minggu ini.

Mendengar itu, Dean mengernyit tidak terima. "Apasih nanya begitu? Aku gak selingkuh!" bantah nya.

"Terus kenapa menghindar? Gelagat kamu itu udah kayak orang selingkuh, Aldean. Aku tidak akan menuduh kalau kamu mengatakan alasan mengapa kamu menghindariku," ucap Shella mengelus pelan perut Dean dari luar kemejanya.

Pria itu akhirnya memilih mengalah dan menjawab pertanyaan Shella. Dia berbalik seraya memegang kedua bahu Shella. "Aku gak menghindar. Ada pekerjaan dari klien yang pesan lukisan ke aku. Kalau kamu tanya kenapa aku gak bolehin semua orang masuk ke ruangan, itu karena aku gak mau mereka tau dan bilang ke Papa kalau aku masih ambil job sebagai Seniman. Jelas?"

Berondong? [RORASA] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang