30. Saat Hasrat Berakhir dan Bencana Dimulai 18+ (Private Chapter)

547 21 12
                                        

Aku tahu aku seharusnya berhenti ketika Kara mulai gemetar di bawah sentuhanku.

Aku tahu aku seharusnya menjaga jarak ketika nafasnya mulai memutus nada piano yang seharusnya ia pelajari-bukan dariku, bukan dari bibirku di lehernya.

Tapi sial... bagaimana aku bisa berhenti?
Setiap kali ia menunduk, setiap kali jemarinya goyah mencari tuts yang benar, aku merasakan sesuatu dalam diriku retak... dan tumbuh.

Ia bilang ingin belajar piano.
Tapi aku yang ingin mengajarinya cara lain untuk bernafas-cara yang membuatnya mengeluarkan suara yang hanya aku yang bisa buat.

Ketika ia tersenyum kecil karena lirik yang sengaja ku ubah, aku tahu aku sudah masuk terlalu jauh.

Ketika ia berbalik dan duduk di pangkuanku, aku tahu aku tidak punya niat keluar.

Dan ketika ia menggenggam tengkukku seolah aku satu-satunya tempat ia bisa jatuh, aku...
Aku merasa memiliki sesuatu yang tidak pernah mau kuberikan kembali pada dunia.

Jadi ketika ia berdiri tiba-tiba, memunguti bajunya, bicara tentang salah dan benar, aku tidak marah.

Aku terluka.

Dan luka itu menamparku lagi saat ia memilih pergi... menjauh dariku... menuju seseorang yang tidak akan pernah bisa mencintainya sebrutal aku.

Aku membiarkannya pergi. Tapi tubuhku tetap panas. Dadaku tetap kosong. Dan pikiranku tetap menjejalkan satu kalimat yang membuatku gila: Kara seharusnya tetap bersamaku malam itu.

Aku tidak tahu bahwa sementara aku sibuk menginginkan nafasnya... dunia sedang bersiap untuk merenggut seseorang yang tidak akan pernah kembali.

Aku tidak tahu bahwa saat aku memikirkan kulit Kara, ia sedang berlari menuju rumah sakit, menuju dingin yang tak bisa kuhangatkan.

Aku melihatnya lagi malam itu, tapi bukan sebagai milikku.

Ia berdiri di koridor rumah sakit dengan mata yang tidak pernah ingin kulihat-mata yang kehilangan sesuatu yang tidak bisa kulunasi.

Aku bukan bagian dari tragedi itu.
Tapi aku bagian dari malam yang membuatnya menjauh dari tempat ia seharusnya berada. Denganku.

Dan Tuhan tahu...

Saat aku melihatnya hampir runtuh di pelukan pria lain, aku sadar satu hal yang jauh lebih gelap dari cemburu: Hasratku mengambil Kara dariku. Kenyataan mengambil seseorang darinya.

Dan sekarang aku akan merebutnya kembali... tak peduli siapa yang tersisa.[]

AFTER WE BROKE UP | BBH [2024] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang