Obat Untuk Papa🆕️

398 5 0
                                    

Kehidupan rumah tangga papa dan mamaku cukup harmonis, walaupun kadang juga diwarnai pertengkaran kecil. Namun itu malah membuat mereka terlihat semakin mesra, yah memang dalam setiap orang berumah tangga itu selalu diwarnai oleh pertengkaran kecil, yang mana itu malah menjadi bumbu penyedap indahnya romantika dalam berumah tangga.

Aku pun seringkali tanpa sengaja mendengar suara desahan dan rintihan papa juga mamaku setiap kali aku belajar tengah malam untuk mempersiapkan pelajaran yang akan diajarkan di sekolah esok hari. Kadang-kadang aku diam-diam mengendap-endap di depan kamar kedua orang tuaku, sambil mataku mengintip ke dalam kamar orang tuaku melalui celah sempit yang ada di pintu kamar.

Mamapun meneruskan memutar-mutarkan pantatnya hingga kulihat papaku pun terasa ngilu dan akan segera mencapai klimaksnya.

Papa pun lalu berkata, “Ma, enak banget ma, semakin lama vagina mama ini semakin legit, sekalipun kita sudah lama menikah, memek mama tetap sempit dan dinding vagina mama menjepit kuat banget, seperti saat malam pertama dahulu."




Sepeninggal mamaku pergi dinas, aku pun hanya berdua di rumah dengan papaku ini. Awalnya tak ada masalah hingga saat itu papaku jatuh sakit dan dirawat di salah satu Rumah Sakit Swasta. Aku sebagai anak satu-satunya ingin memberikan perhatian yang khusus kepada papaku ini karena kulihat papa begitu tertekan dengan penyakit yang di deritanya.

Aku yang mengantarkan papa ke rumah sakit, dan lalu menungguinya serta menyuapinya makan, juga meminumkannya obat selama papa dirawat di rumah sakit. Terkadang pula sepulang dari sekolah aku langsung menyempatkan diri menuju rumah sakit tanpa sempat berganti pakaian, akan tetapi aku telah menyiapkan pakaian ganti dari rumah saat aku hendak berangkat mengajar.

Kejadian yang akan kuceritakan ini terjadi saat hari ke 3 papaku di rawat di rumah sakit, yang mana pada 2 hari sebelumnya aku hanya sebentar saja sekitar kurang lebih cuma 2 jam dalam menemani papaku di rumah sakit.

Sekitar 25 menit perjalanan dengan angkot, aku pun sampai di rumah sakit tempat papaku ini di rawat. Aku pun lalu berjalan menuju kamar papaku di ruang inapnya. Aku pun lalu mengetok pintu kamarnya 3 kali.

"Tok… tok… tok... pa, Randy datang, papa sedang apa di dalam?"

Namun tak ada jawaban dari dalam kamar papaku. Aku pun lalu membuka gagang pintu kamar papaku perlahan, ternyata pintu kamar papa tidak dikunci dan kulihat papaku tertidur pulas di atas kasur.

****

“Pa, Randy sedih deh melihat papa sakit dan menderita. Apakah ada yang bisa Randy lakukan agar papa lekas sembuh?”

Papaku lalu perlahan terbangun dari tidurnya, kemudian membuka matanya perlahan yang tadi terpejam dan papa lantas mengelus rambutku ini sambil di tatapnya dadaku ini, lalu kemudian papa berkata.

“Ya sayang, kamu bisa ngasih papa susu kamu itu. Semenjak kamu ngegym dada kamu semakin besar seperti susu mama mu, biar papa yang cobain. Itu akan menjadi pengobatan yang sempurna untuk mempercepat kesembuhan papa ini.”

Ketika papaku mengatakan itu, tangan papa sambil membuka kancing bajuku ini satu persatu dan diremas-remasnya dadaku, hingga dadaku pun menjadi enak dan mengeras.




Selama perjalanan pulang kami pun bercanda, dan papa terus memujiku, hingga membuatku tersipu-sipu malu. Akhirnya sesudah perjalanan kami pun sampailah di rumah.

“Nak, kamu maukan papa cepat sembuh sayang?”

Lalu akupun menjawab, “tentu saja dong pa, Randy ingin papa lekas sembuh.”

"Apa yang dapat Randy lakukan nih pa, agar papa lekas sembuh?” sambil kusandarkan kepalaku di bahu papaku.

Papa kemudian membelai rambutku dan lalu menciumi leherku. Sehingga membuat darahku pun berdesir dan perlahan aku pun mulai mendesah.

“Ooohhh… paaaa..”

Papa lalu menggendong tubuhku ini ke dalam kamarku, tidak lupa papa pun mengunci pintunya. Papa kemudian perlahan tapi pasti terus mencumbuiku dan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku ini. Aku pun membalasnya dengan membelitkan lidahku, sehingga lidah kami pun saling membelit, tak lupa papa pun memberikan sedikit air liurnya.

Sementara itu tangan kanan papa meremas-remas pantatku dan tangan kirinya meremas dadaku. Aku sudah berusaha melawan sekuat tenagaku, batinku pun bergolak dahsyat, tetapi lama-kelamaan aku pun merasakan suatu rasa nikmat yang menjalar di sekujur tubuhku ini.




"PLOK… PLOK… PLOK…"

"Sshhh... Aaarrghhhh..."













Cerita selengkapnya sudah tersedia di karyakarsa.

Link :

https://karyakarsa.com/jokooo69/obat-untuk-papa

com/jokooo69/obat-untuk-papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yang berminat saja !




🌻🌻🌻

Bapak dan Desaku Yang IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang