Kisah Para Penggagah🆕️

575 8 0
                                    

Namaku Tegar, baru saja aku pulang dari makan-makan bersama teman-teman SMA merayakan ulang tahunku yang ke 25. Tiba-tiba teringat satu kisah, ini ceritaku dan terjadi sepuluh tahun yang lampau. Waktu itu aku masih bocah yang ingin tahu segalanya. Ibuku adalah pengurus panti wanita yang sibuk, ditambah sebagai pejabat dibeberapa yayasan




"Pa... jangan. Tolong..." kataku meronta tapi tidak menjerit.

Terus terang tiba-tiba aku menjadi ketakutan. Aku tidak mau jadi wanita yang disenggama. Aku kan bukan wanita. Tetapi di pihak lain aku tak mampu melawan tubuh Ayah yang kekar. Tubuhku yang kerempeng begini tak sanggup melawan cengkeraman Ayah. Di sisi lain aku juga bertambah penasaran apakah nikmatnyankontol sehingga wanita di vcd itu mengerang-erang keenakan. Aku mulai merasakan ada suatu benda keras menusuk anusku perlahan.

"Aa Papa jangan lakukan... Paahhh..."

"Sudah kamu menurut saja Gar... " Ayah meludah lalu membasahi ujung kontolnya dan lubang anusku.




"Sssshhh ooowwhh isap Gar..." Ayahku mengerang tak tahan.

Kumainkan lidahku di lubang kencingnya, gerakan ini membuat Ayahku menggelinjang. Lalu berputar-putar di kepala kontolnya yang sensitif. Lidahku yang kuat dan basah menjelajah jalan panjang batang kontol Ayah hingga pangkalnya. Kontol Ayah berurat-urat sexy seperti badan binaragawan saja. Ayah sering menggunakannya mungkin.

"Oooooowwhhhhh...."

Kupermainkan dua bola kembar sambil kupegangi tongkat sakti Ayah. Jembut Ayah lebat kini basah dengan liurku. Kulit bolanya juga berkilatan ditimpa cahaya layar televisi yang berganti-ganti menayangkan adegan lucah.

"Ahhh ahhh kamu pandai sekali ooohhh." Ayah mengerang keenakan saat lidahku mulai naik lagi ke batang atasnya.

Hmmm kugigit bekas sunatan Ayah dengan lembut. Kulingkarkan lidahku di daerah sensitif penis yaitu di perbatasan batang dan kepala kontol. Ini membuat Ayahku menahan kepalaku.

"Aaahhhh isap Gar aaahhh Papa tak tahan ooouuuhhhh...."

Nafas Ayahku benar-benar tidak teratur, tersengal-sengal karena birahi. Ayah benar-benar dikuasai nafsu birahi sekarang. Tak peduli kalau aku anak tirinya. Kumainkan lagi lidahku di lubang kencingnya. Lendir bening meluber asin rasanya di lidahku. Ayahku meracau karena nikmat tiada ampun, kuhisap saja. Aku berciuman dengan lubang kencing Ayah yang biasa mengobok-obok vagina ibuku. Kucucup lubangnya, Ayahku bergelinjang.

"Setan! Isap Gar. Masukkan kontolku ke mulutmu!" Ayahku mengamuk karena tak tahan kupermainkan lagi.

Kali ini dia benar-benar marah, aku senang bisa membuat Ayah belingsatan seperti ini. Aku tersenyum, namun takmau membuat dia menderita birahi, kumasukkan batang kontol yang besar itu melalui bibirku yang rapat tapi lembut.

"Oooouuuuhhhhhhhh..... shhhhh... Aaawwww.."

Batangnya yang keras terasa berdenyut-denyut di antara bibirku. Hangat sekali. Kumasuk dan keluarkan dari mulutku, enak sekali rasanya.

"Clop clop clop !" suaranya.

Meski kucoba memasukkan sedalam mungkin, namun bibirku tidak mampu menyentuh pangkal. Terlalu panjang buat tenggorokanku.

"Aaahhh enak sekaali Garrr..." erangnya menikmati servisku.

Kulakukan cukup lama sampai bibirku mulai terasa kebas. Kulepaskan kontol Ayah yang merah berkilat basah lalu aku pindah untuk menindih dan menikmati bibir Ayahku. Kuhisap dan ku sesap bibir bawah Ayah.

"Papa, gantian isap punyaku." pintaku.

Ayah menidurkanku lalu menciumiku dengan lembut dahi dan pipiku. Lalu dada dan turun ke perutku, geli rasanya tapi enak. Kutahan kepala Ayahku saat menjilati pusarku. Aku terkikik kegelian, lalu dia tiba di kontolku dan langsung menghisapnya.

"Ooooaaahhhh ..." enak sekali.

Bibir basah Ayah hangat menyelimuti batang kontolku yang panjangnya 17cm. Kalian harus merasakan yang ini, ini baru namanya sex. Oooohhhhh sampai ubun-ubun rasanya air maniku mau nyemprot. Apalagi saat Ayah mengisap sambil menarik mulutnya ke ujung kepala kontolku.

"Aaaaahhhhhh ..." aku menjerit tak tertahankan.

Kontolku benar-benar tegang, kepala kontolku berdenyut-denyut menambah sensitifitas rasa karena gesekan. Rasanya tambah besar saja kontolku keluar masuk di antara bibir Ayah. Benar-benar kenikmatan dunia yang tiada tara. Ayah melakukannya berulang-ulang. Ayah memujiku pintar tapi dia lebih pintar. Duniaku serasa melayang, nyawaku terasa ikut terhisap saja.




Ayah menciumku, rasa asin berpindah ke mulutku dan menguarlah bau mani. Ya maniku sendiri, Ayah mengambil kondom di laci samping tempat tidur. Lalu membuka dan siap memakainya di kontol besarnya. Aku tahu Ayah akan menusuk anusku. Tapi aku sekarang inginkan sebaliknya. Kurebut karet kondom dari tangan Ayah. Lalu kupakaikan di kontolku sendiri.

"Terbalik itu, Gar." kata Ayahku yang melihat aku kesulitan memakainya.

Kubalik dan kubuka gulungan kondom hingga terbuka semua di pangkal kontolku. Bentuknya jadi agak aneh tapi seksi. Bau kondom tercium harum. Ini memang pertama kali aku memakai kondom. Entah apa maksudnya aku juga tidak tahu. Aku hanya ingin memakainya sebelum menusukkan kontolku ke lubang pembuangan.

"Papa tiduran saja.." kataku mendorong dadanya.

Ayah mengangkat pahanya.
"Tetapi hati-hati dan pelan lo..." pesan Ayah.

"Aaaaakkkkkkkhhhhh.... Gar pelan... sakiiitt" Ayahku yang perkasa itu meringis menahan sakit.

Baru tahu dia rasanya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Cerita selengkapnya sudah tersedia di karyakarsa.

Link :

https://karyakarsa.com/jokooo69/kisah-para-penggagah

com/jokooo69/kisah-para-penggagah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang berminat saja !





🌻🌻🌻

Bapak dan Desaku Yang IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang