#Author POV
jam sudaah menunjukkan pukul 04:30 pagi, Jullian bangun dari tidurnya dan bergegas turun, tak lupa ia mengecek kamar Nadia, melihat kakaknya masih tidur ia langsung bergegas menuruni anak tangga dan menuju dapur, tapi samar terdengar suara tangisan bayi yang mengagetkannya, ia menajamkan pendengarannya, dan mencari asal suara, dan betapa terkejut ia saat mendapati seorang Bayi yang terbungkus baju dan selimut berwarna merah nampak menangis di keranjang bayi yang di letakkan di depan rumahnya, bayi itu terus menangis sambil mengayun-ayunkan secarik kertas di tangan kanannya.
"ssshh... jangan menangis sayang, cup...cup...cup..." ucap Jullian sambil menggendong bayi berusia sekitar lima bulanan itu kedalam rumahnya, Jullian meraih kertas yang di genggam sang bayi lalu membacanya
"Dear: siapapun engkau yang menemukan bayi ini,
aku mohon jaga dan rawatlah bayi ini, maaf aku tak bisa menjaga, merawat, dan memberinya kasih sayang, bila ia ikut denganku ia hanya akan menderita, tolong rawat putraku, aku minta maaf karena telah membebani keluarga kalian dengan kehadirannya, tapi aku mohon jagalah dia, jika dia ikut denganku ia akan dibunuh...
Putraku yang malang, akan di bunuh ayahku, jadi aku meletakkan bayi ini di teras rumah ini,aku terpaksa membuangnya, bukan karena aku tidak mencintinya, justru karena aku sangat mencintainya, maka dari itu aku memberikan dan mempercayakan putraku paada kalian, dengan ini aku akan menyusul ayah bayi ini kealam baka, aku sungguh berhutang budi padamu.
nama bayi ini adalah Ruby, ia lahir 13 Desember 2014,
sekali lagi aku ucapkan terimakasih banyak.
-Ayunda-"
Jullian tercekat saat membaca surat tersebut, ia merasa sedih dan begitu kasihan pada bayi yang kini tertidur lelap di dekapnnya
"Ruby, nama yang bagus, rambutnya pirang seperti orang bule, matanya biru seperti langt pagi, bayi laki-laki yang menggemaskan" ucapnya lalu mengecup sayang pipi chubby sang bayi
ia kembli berjalan menuju dapur setelah sebelumnya ia mengambil gendongan bayi yang sering di tinggal tante Rosale saat ia dan putranya main kerumah ini, sebuah gendongan bayi yang seperti tas gendong, perlahan ia meletakkan Ruby kedalam gendongan tersebut dan menggendongnya di punggung Jullian.Jullian mulai sibuk dengan pisau, dan spatulanya, keributan kecil yang ditimbulkan pisau saat mengiris bahan makanan itu ternyata membangunkan Ruby yang sempat terlelap
"nguuuuh" ucap Ruby
"hey Baby kau sudah bangun?" tanya Jullian Ruby lalu menatap Jullian denganmata yang berkedip-kedip lucu,
"nnah...nna.... nguuu... guuuh" celotehnya"apa sayang?" tanya Jullian sambil memotong sayuran
"nnaaaa... mmamma... mama" cicitnya sambil tangannya menjulur-julur kedepan
"awas, tnganmu bisa kena ir panas sayang" ucap Jullian
"hiksss...hikss...hiksss.... huweeee... mama...mma... mama..." Ruby menangis dengan keras, membuat Nadia yang masih setengah sadar menuruni anak tangga terkejut dibuatnya.Jullian mematikan kompor, dalam hati ia bersyukur karena sup buatannya sudah selesai, ia lalu menggendong Ruby di depan dadanya dan mengelus-elus punggung mungil Ruby
"Baby...cup...cup...cup... jangan menangis" ucap Jullian lembut, dan Ruby tiba-tiba berhenti menangis, ia memndang mata kebiruan Jullian dengan mata bulatnya yang berkedip-kedip lucu, Jullian duduk di sofa ruang tamu sambil mendudukkan Rubby di pangkuannya dengan posisi saling berhadapan
"mma...mma...mma..." Ruby mengayun-ayunkan tangannya mencoba menggapai Jullian, ia tersenyum mendapat tingkah lucu dari Ruby, ia lalu mendekap Ruby dengan hangat dan Ruby menyamankan kepalanya bersandar di dada Jullian
"Ba-Bayi sipa itu Jullian?" tanya Nadya tergagap saat melihat Jullian mendekap seorang bayi"bayiku" jawab Jullian dengan santainya
"haaaaaah?!!!, kapan kau hamil???, apakah kau melakukan hal yang.. erh... 'iya-iya'?!" histeris Nadya
"sembarangan saja kau kak!" semprot Jullian
"aku ini laki-laki baik-baik, dan tidak sembarangan menyerahkan diri pada sembarangan pria tauik!" sewot Jullian
"terus.. itu bayi siapa??" panik Nadya
"haah... bayi mungil ini, dia... telah dibuang oleh ibunya, aku menemukannya di depan rumah" jujur jullian
"..."
loading 1 detik...
2 detik
3 detik
4 detik
5detik
"huapaaaaaaaaaaaaaaa????!!!!!!" histeris Nadya makin menjadi
Ruby sedikit terusik dalam dekapan Jullian
"kakak! jangan berisik!, nanti Ruby bangun!" semprot Jullian
"Ruby?" tanya Nadya
"yes, this baby name is Ruby" jawab Jullian."apa yang harus kita lakukan?" tanya Nadya
"aku sudah memutuskan akan mengadopsinya sebagai putraku" jawab jullian enteng
"wwhaaaaat?!!" histeris Nadya membuat Ruby terbangun kaget dan menangis
"uuugh.. kakak... lihat kau membuatnya menngis..." sewot Jullian lalu menepuk-nepuk pelan punggung Ruby
"mmaa...mmaa...mma..." ucap Ruby menggapai-gapai wajah Jullian"iyaaa... mama disini, Baby Ruby jangan nangis lagi yaa" ucap Jullian sambil membelai pucuk kepala Ruby dengan penuh kasih
"You are looks like a mother Jullian" cibir Nadya
"yes I am, bukankah suatu hari nanjti aku juga akan jaqdi ibu?" balas Jullian sarkas
"aaah... well I am forget, so give me the baby, you must go to school right?" ucap Nadya seraya mengambil Ruby dari dekapan Jullian
"baiklah, aku titip Ruby, aku mau ganti baju dulu" ucap Jullian
"Julliana Febrian Arlet" ucap Nadya memanggil nama lengkap Jullian, pertanda ia akan bertanya sesuatu yang sangat serius
"apa?" tanya Jullian
"apa kau serius mengadopsinya sebagai anak?" tanya Nadya
"ya, aku serius" jawab Jullian lalu kembali melangkah menaiki anak tangga."well baby, you get new mother, yes mother and not father, dia tidak cocok jadi ayah kan?, ne Ruby, nama yang indah" ucap Nadya sambil menatap mata Ruby yang kini tengah menatapnya bingung
"mulai sekarang aku akan jadi seorang bibi, eh?" ucap Nadya pada dirinya sendiri
"uuungh,,,, guuuh... nnaa...?" celoteh Ruby sambil memringkan kepalanya lucu
"oh my god... you're so cute!!!, oh god.... oh god..." rancau Nadya sambil mengecup piupi bakpau Ruby gemas.TBC
maafkan Kyungie...............................................................
updet luamaaaaaaaaaaaaaaaa.... Kyungie bener-bener lagi sibuk kerja sih... mpe ga ada waktu buka Wattpad... hiks... plusss hp Kyungi lg rusaaak... T_T
terimakasih untuk para readers yang setia nunggu updatean manusia gajelas ini....
(emang ada yang nungguin updetan Kyungie yak?)
pokoknya terimakasih banyaaaaaak... peluk ketchup kalianlah...
ne...ne...ne...
please kritik dan saran yang membangun untuk Kyungie yaaak biar Kyungie semangaaaat 45...
jangan pedes-peden kritikannya.... Kyungie ga suka pedessss... yang pedes karetnya dua (dikata beli nasi uduk apa yak)
pokoknya sekali lagi terimakasih banyaaaak...
#bungkuk-bungkuk badan
finaly... see you...