#Romeo POV
Aku dan Julli sampai dirumah Jullian, dan begitu kami sampai kami langsung di sambut oleh tangisan hiateris Ruby yang kini berada di pelukan Ashilla.
"Mmaa...hiks...mma... huwwweeee..." tangis Ruby tambah kencang saat melihat kedatangan kami...
Tangannya menggapai-gapai udara dengan kaki mungil yang menghentak-hentak, khas Ruby sekali jika ngambek, Ash terlihat kepayahan dengan gerak Ruby yang sama sekali ga bisa diem."Mommy milik Dady Ruby... kau ga boleh peluk mommy" godaku yg membuatnya semakin ngambek dan nangis
"Kakak... stop ngegodaik Bii deh, dia makin histeris tuh kasan Ash..." ucap Jullian melepaskan pelukannya
"Huuup Baby jangan nangis... mama disini sayang... cup..., Ruby ngantuk ya?" Tanya Jullian lembut, ya tuhan betapa beruntungnya aku memiliki kekasih bak malaikat seperti Jullian.
"Ash kak Nad kemana?" Tanyaku lalu memangku Ash dan mengecup pipi gembilnya
"Tadi... em... kak Nad pergi... ke kantor katanya... ada masalah di kantor..., jadi Ash suruh jaga baby Ruby" ucapnya lancar yg membuatku dan Jullian nampak shock, karena Ash berhasil berbicara lancar dan jelas, padahal tadi pagi ia masih terbata-bata dan belum jelas saat bicara.
Aku memeluknya penuh suka cita, aku mengecup seluruh wajahnya membuatnya tertawa renyah, sementara Jullian tersenyum bahagia
"Kakak senang sekali mendengar suaramu sayang..." ungkap Jullian lalu mengecup pipi Ash
"Ach... ka...Ach..." kudengar Ruby berceloteh senang, ia bertepuk tangan dan menyentuh pipi Ash dengan tangan mungilnya.
"Ayo Bii cium kaka Ash sebelum bobok" Jullian mendekatkan Ruby pada Ash dan Ash menyodorkan pipinya pada Ruby
'Muaaaaah' Ruby berceloteh
"Taa.. Ka...Ac...Taaa" celotehnya seakan mengucap pamit untuk tidur.#Jullian POV
aku bahagia ya tuhan... terimakasih... bathinku manakala melihat anakku, adik kecilku, dan kekasihku bercanda ria bahagia.
'Drrrt...drrrrt....drrrt...' hpku bunyi, aku menidurkan Ruby di ranjangku pelan saat ku lihat ia sudah tertidur pulas, lalu meraih hpku dan menerima panghilan telfon yg berasal dari kak Nad
"Hallo kak... kakak dimana? Ini udah malam, kapan kakak pulang?" Tanyaku khawatir
"Maaf sayang, kakak sepertinya akan keluar kota, ini kakak udah di bandara mau k Yogya, hotel kita disana ada problem, ga mungkin kita nyuruh kak Dinan pulang ke indo sekarang, jadi kakak harus pergi ke Yogya malam ini" pamit kak Nad padaku
"Kakak udah bawa perlengkapan yang harus dibawa?, baju, selimut peralatan mandi, obat-obatan?, kakak berapa hari disana? Uuugh Lian nanti kangeeen kaaaak..." Tanyaku yang berakhir dengan rengekkanku, bisa aku denger kak Nad terkekeh diujung line
"Udah sayang, lengkap semua, maaf kakak baru ngabarin, ini juga mendadak banget sayang, kemungkinan full satu bulan atau lebih sayang, pokoknya sampai trouble di hotel selesai baru kakak pulang, duuuh kalo kamu kangen tinggal telfon kakak atau skype sayang, yaudah ya kakak udah mau berangkat nih bentar lagi, jaga rumah, jangan nakal, jaga baby sama Ash okey, I love you honey, bye..." pamitnya
"Okey kak, hati-hati di jalan I love you more kak bye-bye" uncapku lalu sambungan telfon terputus.
"Honey" sebuah suara yg sangat kukenali menyapaku, aku menoleh dan mendapati kak Rome berdiri di dekat pintu kamarku
"Maaf Bee aku melupakanmu, apa kau sudah mau pulang?" Tanyaku
"Honey, aku harus pergi ke Yogya selama satu minggu, tadi papa telpone katanya aku harus ngurus resto dan hotel yg lg trouble di sana, soalnya papa dan mamaku masih di Paris ngurus bisnis Hotelnya di sana, jadi kalo boleh aku mau titip adikku Raya dan anaknya untuk tinggal sementara di sini, bolehkah?" Ucapnya meminta izin
"Tentu, aku akan senang rumah ini jadi ramai" ucapku lalu mengajak kak Rome ke ruang santai yg tak jauh dari kamarku
"Tapi..." kak Rome nampak ragu untuk melanjutkan kata-katanya
"Ada apa Bee?" Tanyaku
"Raya, adikku mengalami gangguam psikologi" ucapnya dan dapat terlihat sorot yang teramat sedih dari mata tajam itu, dan mulailah ia menceritakan segalanya yentang keluarganya dan Raya yang ternyata adik tiri kak Rome.Aku ga bisa berkata-kata lagi saat Bee cerita tentang adiknya, tanpa sadar aku menitikan air mata, bagai mana aku tidak sedih dan syok, bayangkan bila ayah kandungmu memperkosa dirimu hingga kau hamil lalu pergi begitu saja meninggalkan kekacauan?!, aku benar-benar marah dan tak habis fikir kenapa orang yang harusnya menjadi panutan seorang anak, menjadi imam dalam keluarga, dan menjadi pelindung keluarganya justru malah tega melakukan hal biadab pada puteri kandungnya sendiri, puteri hasil buah cinta dengan wanita yang ia nikahi.
"Jadi sejak saat itu, Raya takut dengan orang asing, tapi Raya ingin sekali bertemu dan kenal dekat denganmu Honey" ucap kak Rome yang sekarang lebih sering aku panggil dia Bee, soalnya dia juga panggil aku Honey atau Hon, aku jadi lucu sendiri dengan panggilan manis itu.
"Loh kenapa Raya mau ketemu aku Bee?, apa dia kenal aku?" Tanyaku
"Secara langsung ia gak kenal, tapi ia kenal kamu secara ga langsung, soalnya aku sering cerita tentang kamu ke dia Hon" jawabnya lalu mengecup dahiku, dan aku blushing parah.
![](https://img.wattpad.com/cover/36256828-288-k568414.jpg)