Step 3 (Plan)

379 22 0
                                    

Tak terasa sekolah sebentar lagi berakhir tinggal menghitung hari perpisahan akan dimulai.

"Jenn btw lo mau masuk universitas apa ?"
"Gue kayaknya bakal keluar negeri, mau lanjutin studi violin gue"

Setelah bercerita soal masa depan dengan Jessie ,aku langsung pamit untuk pulang karena masih banyak persiapan untuk berangkat belum semua beres.

Ketika berjalan menuju parkiran sekolah terlihat Nicho juga berjalan berlainan arah denganku. Mungkin dia mau menemui Nana , ah sudahlah...., Ia hanya berjalan melewatiku tanpa menoleh ,dan aku pu berlaku seperti itu.

......

Setibanya dirumah. Aku mulai membereskan barang barang yang akan ku bawa , tiba tiba ibuku datang.

"Jenn kamu beneran maukan lanjutin studi kamu?"

Pertanyaan mommy memberiku kesempatan untuk menolak tapi memangnya apa lagi yang harus ku pertahankan disini ,malah kalau aku stay itu malah membuatku semakin sakit.

"Iya mom aku siap kok" jawabku

......

Keesokan paginya aku mulai datang kesekolah untuk mengurus persiapan ujian dan laporan untuk pengambilan ijazah duluan.

Ketika aku berjalan menuju kelas seperti biasa kebiasaan burukku datang, lagi lagi aku bertabrakan dengan orang. Perasaan selama aku sekolah disini semua orang mungkin pernah kutabrak.

Tapi ketika melihat siapa yang kutabrak ternyata dia 'Nicho', tabrakan ini membuat kusedikit lama menatap muka Nicho, ada yang berbeda dari dia.

Nicho menatapku juga ,tapi dengan gerakan cepat aku langsung bangkit dan meneruskan langkahku ,ternyata perbedaan dari Nicho itu... ,sekarang dia tak lagi memakai kacamatanya.

Setelah lama berurusan ,aku memutuskan untuk meet up dengan Jessie lagi untuk meminta bantuannya

"Hallo jess ketemunya di Caffe BloodWood yah" kataku mengirim Voicemail

Setelah sampai di cafe itu bebrapa menit kemudian Jessie datang seperti biasa senyuman centil di wajahnya selalu ditampilkannya,entah mengapa kurasakan jika aku pergi jaub disana apakah akan mudah bagiku melupakan sahabatku yang satu ini.

"Jenn, sorry yah gue telat ,soalnya gue sibuk ngurus pendaftaran Univ gue ,lo tau kan daftar disini ribet"
"Haha santai aja gue dulu juga sering telat meet up"
"Btw, lo mau ngomongin apa nih?"
"Gue mau minta bantuan lo"
"Bantuan apaan"

"Gue disini tinggal seminggu lagi jadi gue mau minta bantuan lo buat bantuin gue ngadain semacam pesata perpisahan"

Tiba tiba Jessie diam dan mulai berkaca kaca ,Jessie memang tipe orang yang centil dan hiperaktif , tapi dibalik sifatnya itu aku tau dia itu seorang yang punya karakter sahabat yang sangat baik dan mudah mewek.

"Jenn ,so ini meet up kita yang teakhir, i will miss you so much " katanya sambil memelukku dan menetskan air matanya

"Duhh Jess jangan nangis dong ,gue jadi gak enak"
"Jenn gue bakal bantu lo sebaik mungkin"

Akhirnya Jessie mau membantuku, tak terbayang ketika ada di sana ,bagaimana sedihnya aku yang akan jauh dari sahabat dan keluargaku disini.

Lie (FriendZone means Friends Gone)  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang