Gracïa's

533 23 17
                                    

Tak tau apa yang harus kulakukan ketika aku terjatuh dilantai ,orang yang menabrakku juga tak kunjung menarikku.

"Aww sakit banget" kataku dengan meringis pelan

Akhirnya orang itu mengulurkan tangannya ,dan ketika aku bangun kulihat wajah cowok itu ,ternyata dia cowok muka indo yang tadi.

"Are you okay?" Katanya tanpa melepas genggaman tanganku.

"Lho kok dia make bahasa inggris ya ?,bukannya dia orang indoensia?,mukanya indo banget"

"Hey, are you okay?"
"Emm,yes" kataku tapi aku teringat sesuatu ,ASTAGA Ponselku.

"OH GOD , MY CELLPHONE" kataku sambil belari melihat ponselku yang tergeletak tak jauh dari tempatku terjatuh.

Kulihat ponselku yang layarnya sudah retak dan tak dapat menyala lagi ,bukan masalah ponselnya yang rusak tapi masalahnya aku pulangnya pake Gps siapa

"Astagaa" aku teriak sambil memungut ponselku yang rusak ,setelah memungut ponsel dengan segera aku berlari menuju mobilku ,tanpa memperdulikan cowok yang telah menabrakku.

Didalam mobil aku hanya meratapi nasib ku sekarang yang tersesat di kota seluas ini.

Tiba tiba kaca mobilku terketuk,aku terkejut ketika aku menoleh ke kaca ternyata cowok tadi,aku pun keluar dengan wajah sedikit marah.

"what?, what you want?" Kataku dengan nada nyolot

"Emm,gue minta maaf kalau boleh nanti gue anter lo ke tempat lo"

Ternyata sesuai dugaanku dia orang indonesia.

"Udahlah pinjamin ponsel lo aja"
"Okay,nih"

Aku pun langsung membongkar isi tasku dan mencari notepad yang bertuliskan nomor Devina,dan untung saja nomornya tersambung

"Hallo ,Jennifer kamu dimana siih aku telponin malah gak diangkat"
"Duuuh ceritanya panjang sekarang datang aja ke gloomy caffe deket Prada street number 2/3 "
"Oke tunggu aku disna ya"

Setelah menelpon Devina aku langsung mengembalikan Ponsel cowok itu,dan berjalan masuk ke mobilku,tapi tib tiba cowok itu menhan tanganku.

"Apaan sih" kataku sambil meghempaskan tangan cowok itu

"Lo nggak sopan banget sih gue kan mau minta maaf kok malah lo kacangin"

"Ngaak usah pake pegang tangan lagi ,dan lo kan udah pinjamin Ponsel lo jadi anggap aja itu kompensasi dari lo, karena udah nabrak gue"

"Ckckc..,dasar cewek indo nggak pernah berubah pasti ujung ujungnya judes"

"Gue gak judes lagian kita nggak kenal jadi wajar lah gue kayak gini"

"Yaudah kita kenalan ,gue Kenan" kata cowok itu sambil tersenyum.

"Gila yah ,males gue ladenin orang kayak lo,bye" kataku sambil berbalik dan berjalan santai ke mobil tanpa mau berkenalan dengan cowok itu.

"Hey setidknya lo sebutin nama" teriaknya lalu dia berjalan kedepanku

"Apalagi sihh!" Kataku kesal
"Nama lo siapa"
"Emangnya penting?"
"Ya pentinglah kan gue udah ngasihtauin nama gue,biar fer aja"

"Okay fine, gue Jennifer, puas , bye" aku meninggalkan cowok itu berjalan menuju caffe untuk menunggu Devina datang.

Satu menit ,dua menit, sampai sepeuluh menit aku menunggu ,Devina tak kunjung datang.

Aku pun keluar dan berjalan menuju mobilku kembali tapi aku tidak masuk kedalam karena takutnya Devina tidak melihatku.

Ketika berdiri didepan mobilku tak lama kemudian pintu mobil sport yang parkir didepan ku tiba tib tebuka dan ternyata yang keluar cowok sialan itu.

Cowok itu mendekat ke dan berdiri dihadapanku

"Pasti lo mau minjam ponesel gue lagi kan?"
"Tai banget ,sini ponsel lo"

Sial banget hari ini kenapa sih gue ketemu cowok gila kayak gini.

"Hallo, Dev lo dimana sih ini gue dari tadi nunggu ,ini aja gue pake ponsel orang"

"Sorry Jenn aku ada customers yang komplain jadi aku bakal lama, gimana kalau suruh aja orang itu anter lo yahh yahh?"

"Tapp...i"
"Tuuuut.....tuuut...." terputus

"Shittt"

"Kenapa ?"
"Tunjukin jalan ke Apartemen gue ,nih alamatnya"

Kataku dan memberikan kertas notepad alamat Apatemenku

"Tapi ada syaratnya" katanya sambil tersenyum

"Apa lagi sih"
"Temenin gue di caffe besok"
"Tapi besok gue banyak jadwal"
"Oke besoknya lagi okay?" Katanya lalu menjulurkan tangannya

"DEAL" kataku menyetujuinya padahal satu hari kedepan, gue bakal masuk hari pertama di kampus.

Aku pun memgikuti mobilny dari belakang dan ternyata cowok itu memang tau jalan menuju Apartemenku.

Setibanya di depan Apartemen cowok itu juga turun dan lagi lagi mendekatiku ,aku pun langsung berjalan menuju pintu masuk ke gedung Apartemen

"Daah sampai ketemu lusa yah"

Aku pun berbalik dan cuman mengatakan

"Gracià's"

"Move on gak semudah yang ku pikirkan ,kalau memang semudah itu sudh pasti sikapku tak sejudes tadi, Nicho kenapa lo masih aja nyiksa rasa gue kayak gini"

P.s : Gracia'ś itu kalau gak salah bahasa Prancis eh Italy eh gak tau antara dua itu lahhh dan artinya itu "Terimakasih"

Lie (FriendZone means Friends Gone)  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang