A (Trust Is The Code)

Part 4 (Revisi)

#4 : Woman and the orange lips.

🌼🌼🌼

Shelyn memakan sandwich nya dengan kasar, mengabaikan para pengawal dan lotly yang menatapnya bingung dengan kelakuan lady-nya itu.

"My lady, are you okay ?" Tanya lotly yang duduk berhadapan dengannya direstoran mall itu.

"I'm not." Jawab shelyn kasar.

"I'm sorry my lady, kami berjanji kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi." Ucap lotly menyesal.

"Of course, i swear to kill you if that happen again." Jawab shelyn datar.

"Then, please forgive us, lady."

Shelyn menghela nafas, "Its okay. Sebagai gantinya, temani aku ketempat mr john."

Lotly mengernyit, "Pardon, lady. Who is mr john ?"

"You will see. But now i'm tired, Kita menginap dihotel saja. Aku akan menghubungi daddy."

Lotly mengangguk patuh, "Anything, lady."

****

"Pesan tiga kamar, lotly. Dan harus berjauhan."

"But, lady... Mr. Mark said we have to safe you arround."

"Oh, c'mon lotly, kalian masih bisa menjagaku. Jaraknya tidak akan sejauh jakarta-paris. Jangan mengajakku berdebat lagi, lotly. Aku lelah dan ingin segera tidur."

Lotly menunduk, "Okay, lady." Lotly langsung menatap pada para petugas hotel, "Antarkan lady kami kekamarnya. Jangan mengajaknya bicara karna lady kami sedang lelah."

Para petugas itu mengangguk patuh dan berjalan dengan menunduk diikuti shelyn yang berjalan dengan santai mengikuti para pegawai hotel itu.

Lotly lalu beralih memberi tugas pada dua pengawal mereka, "Kalian berdua stand by didepan kamar dan jaga lady shelyna."

Shelyn menoleh, "No, lotly. Biarkan mereka istirahat. Dan kau juga, istirahatlah."

"Lady...."

"Jangan lagi, lotly. Sudah kubilang aku tidak ingin berdebat. Jangan menguji kesabaranku." Geram shelyn.

"Okay, my lady." Serah lotly yang sangat tau apa yang akan dilakukan lady-nya itu jika marah.
Sesuatu yang tidak akan pernah terpikirkan oleh akal sehat ? Membunuh, bisa jadi.

Yang pasti, lady-nya itu sedang dalam mood yang buruk. Bukan, sangat buruk.

🌼🌼🌼

"Can i help you boss ?"

"Aku akan menginap disini, malam ini." Ucap miller pada resepsionist hotelnya itu singkat.

"Baik, boss. Kami sudah menyiapkan kamar anda. VVIP11023." Ucap resepsionist itu dengan sopan.

Miller mengernyit, "Bukankah biasanya 11022 ?"

"Maaf boss, ada seorang lady dari perancis yang menginap dihotel ini malam ini. Jadi kami menempatkannya di kamar yang memiliki fasilitas paling baik diantara yang terbaik. Seperti perintah anda sebelumnya, boss."