Part 6 (Revisi)

7.7K 280 8
                                    

#6 : Whats wrong with you, mom ?

🌼🌼🌼

Shelyn tak henti hentinya mendengus selama penerbangan pulangnya.
Tidak ada yang lebih menyebalkan dari liburannya yang gagal total dan tidak berkesan sama sekali.

Semua daftar rencana yang tersusun diotaknya benar benar tidak ada yang dilakukannya sama sekali. Dan yang terpenting adalah dia tidak berhasil bertemu dengan Mr. John lagi. Its really hell ! Kesempatan untuk bertemu dengan Mr. John sangatlah sulit dan kemarin dia baru saja mendapatkan berita jika Mr. John tengah berlibur keindonesia tapi baru saja dia akan menemuinya, ternyata Mr. John telah kembali lagi ke New York. Secepat itu ! Makanya kesempatan seperti itu sangat langka ! Jika saja dia tidak bertemu dengan bastard si pencuri ciuman itu, mungkin sekarang dia sudah tenang karna berhasil menemui Mr. John.

Ditambah, dia juga seharusnya bisa berlibur dengan puas di indonesia, Demi Tuhan dia belum mengunjungi bali island, raja ampat, Menaiki rakit, Memancing dilaut, Snorkling, Menaiki Yacth, Dan masih banyak lagi hal yang sama sekali belum dilakukannya. Liburan kali ini benar benar kacau dan shelyn menjadi menyesal memaksa ikut. Seharusnya dia bisa berlibur sendiri tanpa ikut perjalanan bisnis papanya. Seharusnya dia tau jika perjalanan bisnis tetap akan perjalanan bisnis, tidak akan bisa menjadi liburan menyenangkan.
Oh YaTuhan kapan lagi dia bisa kembali ke indonesia ? Terakhir kali dia berlibur dinegara ini adalah saat umurnya lima tahun dan apa yang bisa dilakukan anak umur lima tahun selain menangis dan bukannya memanfaatkan liburan ?!

Memikirkan tentang liburannya saat berumur lima tahun, shelyn ingat tentang suatu moment yang sama sekali tidak pernah dilupakannya. Bahkan selalu hadir dalam mimpinya selama empat belas tahun terakhir yang selalu dianggapnya sebagai mimpi yang paling indah.

Tentang pantai, tentang pasir, tentang sebuah kalung, namun tanpa sebuah nama. Shelyn mengingat kejadian empat belas tahun yang lalu dimana saat dia membuat istana pasir di Kuta beach, bali island. Saat itu dia benar benar bersemangat. Namun seseorang merusak istananya dengan bola. Ya ! Bola sialan ! Bukan, anak itu yang sialan ! Anak laki kali dengan kaus putih yang kontras dengan mata hitam legamnya.

"Kau !!!" Teriak anak mungil dengan rambut berkibar karna angin dengan wajah marah.

"Maaf, aku tidak sengaja." Jawab anak laki laki dengan santai sambil mengambil bolanya diatas tumpukan pasir yang sebelumnya membentuk sebuah istana.

"Kau pikir cukup dengan kata maaf, istanaku bisa kembali lagi, begitu ?!! Kau merusaknya ! Dasar anak nakal." Teriak anak perempuan itu dengan mata biru yang sebiru air laut.

Jika air laut menenangkan, tidak dengan mata anak mungil itu. Disana terdapat kilatan amarah yang sangat besar seakan-akan mampu menggulung ombak hanya dengan tatapan tajamnya itu.

"Baiklah, aku akan membantumu membuatnya lagi." Tawar anak laki laki dengan iris hitam pekatnya itu.

Iris hitam pekat yang terlihat penuh misteri didalamnya. Iris yang seakan bisa menarik seseorang kedalamnya dan terjebak hingga tak bisa menemukan jalan keluar. Iris itu bisa terlihat sangat menarik dan berbahaya dalam satu tatapan tajamnya. Bisa membuat orang yang menatapnya benar benar terkunci dan tenggelam lalu tersesat.

Mereka membuat istana pasir itu dalam diam. Tidak ada yang berniat memulai percakapan hingga anak laki laki itulah yang akhirnya membuka suara.

"Siapa namamu ?"

Anak perempuan mungil itu mendongak sedikit dan melihat iris hitam pekat anak laki laki itu, namun dia langsung memutuskan kontak mata mereka, "Itu tidak penting. Lebih baik selesaikan ini, cepat."

A (Trust Is The Code)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang