Part 12 (Revisi)

6.6K 257 2
                                    

SPAM VOTE AND COMMENT JANGAN LUPA!!!!!

.

.

.

HAPPY READING

*******

PARIS, FRANCE

Shelyn memeluk ibunya dengan sayang, "Aku pergi dulu, mom. Berjanjilah untuk tetap sehat sampai aku kembali saat hari libur. Kali ini aku sungguh sungguh menghawatirkanmu, bukan hanya basa-basi." Ujarnya.

Hanna menarik senyum kecil sambil mengelus punggung anak perempuannya itu lalu mengurai pelukan mereka, "Kau juga. Jaga dirimu baik baik, hubungi mom jika sudah sampai. I love you daughter, dan itu bukan basa-basi."

Chris tertawa kecil meihat interaksi ibu dan anak itu. Baru kali ini seumur hidupnya dia melihat ibu dan adiknya terlihat akrab dan sangat dekat alih alih beradu mulut dan saling menyindir seperti biasanya. Shelyn dan hanna memang berbeda, mereka seakan menyampaikan kasih sayang mereka dengan caranya sendiri. Disaat diluar sana seorang puteri akan lebih akrab dengan ibunya, berbeda dengan shelyn yang malah terbiasa bercekcok dengan hanna. Mereka tak segan memperdebatkan sesuatu yang tidak penting atau saling menyindir tajam hanya untuk memperebutkan perhatian daddy-nya dan jika diingat, itu akan menjadi sebuah hal yang lucu. Diam diam, ia bersyukur dan sedikit berharap ayah mereka bisa melihat keakraban anak dan istrinya seperti sekarang.

"Chris, aku pamit. Kau tidak berniat memelukku?" Suara lembut bernada sarkastis itu mau tidak mau menarik chris dari lamunan panjangnya. Laki laki itu kemudian menatap adiknya dan menarik senyum lalu menarik shelyn kedalam dekapan hangatnya.

"Jaga dirimu. Aku sudah memesankan kamar hotel dan seseorang akan menjemputmu sesampainya disana. Kali ini jangan menolak, karna mungkin aku akan benar benar mengirimkan koki dan tiga bodyguard untuk mengurusmu disana. Sudah cukup kita berdebat semalaman karna hal itu, kau harus bersyukur karna aku mengizinkanmu mencari apartemen sendiri dan tidak jadi mengirim koki serta bodyguard." Ujar chris.

Shelyn mencebikkan bibirnya dalam pelukan kakaknya itu, "Aku tidak yakin kau tidak akan mengirimkan bodyguard, chris."

Chris berdehem pelan dan mengurai pelukan mereka, "hanya dua dan kupastikan mereka tidak akan berada didekatmu apalagi mengganggu aktifitasmu, Sister."

Shelyn mendengus sebal,"Whatever, Chris. Kau jadi bertransformasi seperti daddy."

"Sir, everything's ready."

Chris mengangguk ketika max datang dan melapor. Laki laki itu kemudian menoleh pada shelyn lagi lalu mengelus puncak kepala adiknya itu dan menariknya untuk mencium kening sang adik, "Be carefull, little duck."

Shelyn mati matian menahan airmata harunya agar tidak keluar ketika mendapat perlakuan sangat manis dari kakaknya itu. Dia merasa seperti memiliki daddy pengganti dan malaikat pelindung. Perempuan itu kemudian menarik senyum manis pada mama dan kakaknya usai berpelukan lagi lalu berbalik dan meninggalkan mama dan kakaknya untuk menaiki pesawat pribadi yang sudah disiapkan.

Shelyn menatap kedua orang yang sangat disayanginya itu sekali lagi sebelum benar benar hilang dibalik pintu. Dia sempat melihat mamanya tersenyum dan melambai sedangkan chris tampak sedang serius memberikan arahan pada max. Ia kemudian menghembuskan nafas sedih, Dia akan merindukan paris dan semua ini.

****

Bogor city, indonesia

Setelah penerbangan yang cukup melelahkan miller akhirnya mendarat di bandara international soetta, jakarta dan segera berangkat menuju kota bogor, kediaman ibunya. Miller terus merutuki kemacetan ibukota indonesia itu sepanjang jalan menuju bogor, tapi bagaimanapun ini adalah tanah kelahirannya dan yang paling penting ibunya suka tinggal di negara ini.

A (Trust Is The Code)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang