we are one

1K 33 2
                                    

Fyi,yg di mulmed itu.. Ariana grande. Cantik kan??
--------------------------

*Ariana's POV*

Yeay!! Tahun ajaran baru dimulai hari ini. Aku sudah menjadi senior. Ini tahun ajaran terakhirku dan kawan-kawan di Severant international high school. "Ari!! Justin here and look so adorable."ucap Mom dari ambang pintu. "Look so adorable? What the hell! Even he not cute at all!"sahutku. Sebelum turun ke lantai bawah aku bercermin. Well,aku hanya memakai kaos putih bertuliskan 'senior' yang kumasukkan kedalam rok hitam pendekku,aku juga memakai converse hitam-putih,jam tangan like always,rambut ombreku kubiarkan tergerai. Aku juga memeluk tas hitam metalikku. Dan... aku tak pernah menggunakan make up sedikitpun ke Sekolah.

Aku agak berlari menuju lantai 1. "Hey yo... president student"sapa Justin. Justin perlahan berjalan ke arahku lalu mengalungkan tangannya dipinggangku. Aku masih terdiam mengulum senyumku sambil menatapnya. "Oh.. ayolah. Peluk aku,apa lau tak tahu betapa rindunya aku padamu"Justin menatapku jengah. Aku terkekeh dan langsung mengalungkan tanganku di lehernya. Kami berpelukkan.

Aku telah berada di mobil Justin. "Kau terlihat berbeda dengan jambul ini"ucapku sambil menyentuh tatanan rambutnya. "Tentu saja. Aku terlihat tampan kan?"tanya Justin. "Apanya yang tampan. Dan... oh,jaket baru"ucapku saat melihat jaket kulit berwarna hitam yang menutupi kaos putihnya. "Rupanya kau sangat memperhatikanku ya?"tanyanya menatapku dengan memainkan alasnya. "Sudah sampai"teriakku,mengalihkan pembicaraan. Aku langsung keluar dari mobil.

Aku langsung berlari ke koridor sekolah. "ARI!!!"kudengar suara memanggilku. Aku berbalik dan mendapati Kendall,Barbara,dan Gigi. "Hey.."pekikku tertahan saat mereka memelukku. "Oke sudah yah... acara pelukannya. Aku harus segera membacakan pidato selaku perwakilan senior dan president student."ucapku. "Teman kita ini semakin sibuk saja"kata Barbara cemberut. "sebaiknya kalian segera ke aula"ucapku lantas berlari menuju ruangan tempat berkumpulnya siswa pengurus sekolah. 

Aku masuk kedalam ruangan itu tapi sudah sepi. Aku langsung memakai jas kebanggaanku. Aku berjalan ke backstage. "Ariana. Kukira kau tak datang"ucapnya. Aku terkekeh. "Tentu saja,aku tak ingin melewati acara ini. Mr.Duavall."kataku. "Okey.. giliranmu"ucapnya. Aku menarik dan menghembuskan nafasku. Aku nervous.

Aku naik ke atas panggung dan mendengar suara riuh dan tepuk tangan yang sangat meriah sambil berkali-kali menyebut namaku "Good morning everbody. Saya selaku perwakilan 12grade dan president student. Mengucapkan selamat datang untuk murid baru,dan selamat datang kembali keluarga besar Severant International high school. Kita adalah keluarga. Kita harus saling menjaga satu sama lain. Layaknya,keluarga seharusnya. Anggaplah ini rumah kalian yang akan disinggahi selama 3 tahun. Jangan pernah anggap sekolah adalah beban. Kalian yang berdiri di sini adalah yang terbaik dari yang terbaik. Menjadi murid di sekolah ini bukan hal yang mudah. Sekolah berkualitas,berprestasi,dan terbaik di daratan Amerika Jaga kebersamaan kalian. Jangan membuang waktu dalam mencapai impian. Karena,apa yang kita lakukan hari ini adalah cermin yang akan kita terima di esok hari. Motto kami we are one!! Say together!!"aku menyelesaikan pidatoku dengan suara riuh meneriakan 'we are one' berkali-kali. Semangat yang bagus.

Aku turun dari panggung lewat bagian depan dan menerima sebuket bunga. "Mengesankan,like always"ucap Mrs.White. "Thank you Mrs.white"sahutku menjabat tangannya. "God bless you"ucap Mr.Derk. aku tersenyum lalu menjabat tangannya. Aku melihat Zayn yang berada di hadapanku. Dia langsung mencengkram kedua sisi pinggangku dan mengangkatku. Aku menempatkan kedua tanganku di dada bidangnya. "Kau hebat"gumamnya. "Terima kasih dan turunkan aku!"ucapku. Dia terkekeh dan menurunkanku. "Kau diet yah?"tanyanya dengan tangannya yang disilangkan di depan dadanya. "hanya lari pagi"ucapku melanjutkan jalanku dan dia berada disampingku. "Ayo.. kita harus segera mengarahkan murid baru. Kita partner Malik"ucapku.

Aku tengah berdiri di depan murid junior kelas excelent. "Selamat pagi perkenalkan namaku Zayn malik. Dan dia  Ariana grande. Kami mentor kalian"jelas Zayn. "Kami akan mengajak kalian berkeliling gedung sekolah. Agar kalian tak kesasar,haha."ucapku di akhiri tawaan,diikuti tawaan Zayn mereka. "Baiklah kita mulai dari kelas-kelas,loker,ruang ekstrakulikuler,aula,gedung basket indoor,lapangan,kantor guru,lab,kolam renang,tempat berdo'a,dan ruangan penting lainnya."jelas Zayn. Tumben sekali dia bicara panjang lebar.
******
Karena aku dan Zayn anggota pengurus kesiswaan,kami tak memiliki kelas seharian ini. "Mereka menyenangkan"ucapku membuka percakapan. Karena sedari tadi Zayn hanya menatapku dalam diam. "Ya"jawabnya sambil terus menatapku. "Kau ingin memesan sesuatu?"tanyanya saat melihat ketidaknyamananku dengan tatapannya. "Lemontea ice"jawabku.

~
Kami mengobrol banyak. Mulai dari liburan,dan kejadian hari ini dengan murid-murid junior. "Apa aku sudah bilang kau hebat saat berpidato tadi?"tanyanya. Aku mengangguk. "Kau cantik hari ini"katanya menatap manik mataku. "Memangnya dulu aku tak cantik?"tanyaku. "Tidak"jawabnya sambil memeletkan lidahnya. "Tak cantik? Apa karena aku dulu gemuk?"tanyaku. "Ya.. kau terlihat seperti teddybear,Hahaha"jawabnya yang membuatku merutukinya. "Tapi.. bagaimana kau bisa selangsing ini hanya dalam waktu 1 bulan?"tanyanya. "Apa pedulimu?"tanyaku tak menatapnya. "Kau marah padaku? Aku kan hanya bercanda"ucapnya serius,kali ini. "tapi itu menyakiti hatiku"ucapku sambil memegang dadaku. "Dramatisir sekali"cibirnya. "Sudahlah,aku ingin pergi saja"ucapku lalu bersiri dari bangku kantin. "Hey.. hey"Zayn menarik tanganku sehingga aku terduduk di pangkuannya dengan... wajah sedekat ini. Jantungku...berdegup kencang sekali. "Kau sedang datang bulan yah?"tanyanya. Aku membelalakan mataku. "Kau sensitif sekali"lanjutnya menatap mataku begitu juga denganku.

Aku segera berdiri dari pangkuan Zayn saat mendengar bel berbunyi. Sekarang menjadi canggung antara kami. "Kalian membuatku iri"ucap Kendall duduk di sebelahku. "Ya,benar. Kalian enak tak memasuki kelas apapun"lanjut Justin yang duduk disamping Zayn dan di hadapan Kendall. "Itu adalah keberuntungan"lajut Gigi yang telah duduk di sebelah Justin. "Kemana Shawn?"tanyaku menyadari Shawn belum muncul. "Dia pulang besok dari London"jawab Zayn,dia memang sangat dekat dengan Shawn. Aku mengangguk ngerti.

Aku dan Zayn masih canggung. Kami saling menceritakan kegiatan kami. Lalu,bel berbunyi. tinggallah aku dan Zayn lagi. "Mmm... kita sudah boleh pulang"ucap Zayn menggaruk tengkuknya yang kurasa tak gatal. "Kau pulanglah. Aku akan menunggu Kendall. Aku yak membawa jeep putihku."sahutku tanpa menatap matanya. "Bagaimana kalau kita ke mall?"tanyanya. "Kau mengajakku?"tanyaku. "Ya?"jawabnya,lebih terdengar seperti pertanyaan.

Aku sudah di mobil porsh hitam milik Zayn. Suasananya hening...hening sekali. Zayn terlihat fokus menyetir dan aku hanya mentap keluar jendela. Tak terasa kami sudah sampai.
Aku dan Zayn turun dari mobilnya. "Kau ingin kemana?"tanyanya. Tak kusadari Zayn menggenggam tangan kananku. Oke... aku speechless. "Bagaimana dengan nandos?"tanyaku. "Baiklah"ucapnya tersenyum. Senyuman itu..senyuman yang ku idolakan sejak 10 tahun yang lalu.

*************
Pada ngerasa sesuatu gk antara Zayn dan Ariana??

Baca yah... promote juga ke yang lain..

Damn! High schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang