blushing

163 12 0
                                    

Vote and comments pleaseee

*Ariana's POV*

"ARIANA JOAN GRANDE! TIME TO SCHOOL!" Teriak Mom,membuatku tergesa-gesa bangun dari tidur ternyenyakku selama sebulan belakangan ini. Dengan langkah gontai aku mandi.

Seperti biasa,aku memerluka 20 menit untuk mandi. Belum mengeringkan badan,mencatok rambut,memakai baju,dan lainnya.

Aku memakai short pants putih,sweter putih. aku menguncir rambutku seperti biasa dan tak menggunakan make up setebal entah apa aku menyebutnya.

"Astaga jam 7?"panik,langsung menyerangku. Aku buru-buru menggapai tasku dan memakai converse hitam putihku. "Mom,aku berangkat"ucapku mengecup pipi Mom sesampai di bawah. "Be careful"sahut Mom.

Aku mengendarai jeep putihku ini dengan kecepatan diatas rata-rata. kelas dimulai 20 menit lagi dan aku tak bisa menahan dori untuk tak mampir ke starbuck.

Setelah memarkirkan jeepku. Aku berajalan santai ke kelas. Maklum,kelas pertamaku musik.
"Hey"sapa.... 

"oh Hi Harry. Lama tak berjumpa denganmu"aku memeluknya sekilas. Baiklah,mungkin aku belum pernah bilang jika Harry styles ini adalah sepupuku dari pihak Mom. Dan dia kebetulan pindah kesini. Tapi,karena ia sangat pintar jadi dia sering ikut olimpiade. Itulah yang menyebabkan ia jarang nampak disekolah.

Sebenarnya,Guru-guru juga sering menawarkanku. Tapi aku hanya menerima olimpiade matematika,biologi dan bahasa inggris saja. Karena kimia dan fisika membuatku pusing.

Aku duduk di bangku paling depan dengan Harry. Padahal dikelas ini aku sekelas dengan Justin,Zayn,Kendall,Luke,Barbara, shawn,dan Gigi. Namun,aku jarang sekali sedekat ini dengan sepupu berambut ikalku ini.

Kulihat Justin,Kendall,dan Gigi memasuki kelas ini. "Hey.."sapaku mereka. Aku memeluk mereka satu persatu dan Kendall serta Gigi duduk di belakangku. Sedangkan Justin disamping mejaku dan Harry. Tak lama muncullah Shawn dan Zayn yang masuk sambil bercanda.

Aku menatap Zayn yang terlihat sangat tampan dengan jeans hitam dan atasan panjang berwarna hijau lumut(?) Entahlah warnanya membuatku bingung. Dan rambutnya yang mulai memanjang menambah pesona sang pangeranku itu.

Saat melihatku Shawn menghampiriku lantas memelukku. Sedangkan Zayn,ia langsung duduk di belakang Justin dan menatapku tajam. Ada apa dengannya,lagi?

Selama pelajaran dimulai aku merasakan seseorang menatapku. Saat aku berbalik,benar saja Zayn sedang menatapku.

Jam pelajaran musik selesai. Selanjutnya adalah sejarah. Itu berarti aku sekelas dengan Gigi dan Zayn.

Aku duduk di barisan kedua dari depan bersama Zayn. Kukutuk kau, Gi. Karena sengaja membuat aku dan Zayn canggung. "Kelihatannya.. tadi tak ada Barbara dan Luke"aku mengawali percakapan. "Kau benar! Dimana mereka?"aku mengangkat bahuku menjawab pertanyaan Zayn. "Mungkin mereka.. jangan katakan mereka pacaran!"ucapku heboh masih dengan nada suara yang rendah. "Bagaimana bisa? Mereka itu sahabat"kata Zayn sarkastik. "Ya..kau benar mereka hanya sahabat. Dan sahabat tak bisa..hiks."aku menjeda ucapanku. "Hey..hey..heyy. kumohon jangan menangis. aku tak bermaksud menyindirmu"ucap Zayn melembut.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Zayn's POV*

Sumpah demi apapun bukan itu maksudku. Aku tak bermaksud menyindir hubunganku dengan Ari yang bisa dibilang menngantung(?) "Guru sejarah tidak masuk!"teriak salah satu siswa yang tak aku kenal siapa. Kulihat wajah Ariana berbinar. "Gi,aku mau ke kantin. Kau ikut tidak?"tawar Ari kepada Gigi. "Okey"Gigi menghampiri Ari dan merangkul pinggangnya. "Hey girls bagaimana denganku?"tanyaku.

Ari memandangku sejenak lantas membuang wajah cantiknya. Aku berdiri menghampiri Ari. Gigi memandangku dengan death glarenya. Aku memutarkan bola mataku. Lantas,memeluk Ari dari belakang. "Oh..ayolah. aku tak bermaksud tadi" bisikku di lekukan lehernya.

Kurasakan tubuhnya menegang. Perlahan ia menggeser tanganku yang melingkar diperutnya. "Aku lapar"ucapnya tanpa berbalik kebelakang. Ia berjalan lebih dulu meninggalkanku dan Gigi. "Kau membuatnya blushing,my bro"desis Gigi sambil terkekeh yang mengundang kekehanku.

*Ariana's POV*

Sial..sial..sial. Mengapa Zayn seperti itu. Bukankah ia masih menyandang status 'kekasih' dari seorang Kylie Jenner? "Hey!" Seseorang menepuk pundakku membuatku terlonjak keget. "Justin? Seriously?"ia menampilkan deretan gigi putihnya begitu aku menampakkan tatapan tajamku.

Justin terkekeh,lantas duduk disampingku. "Apa yang kau fikrkan?"tanya Justin memainkan rambutku. "Entahlah.. pikiranku bercabang"jawabku detik berikutnya kami tertawa begitu mendapati mata kami bertemu.

"Kau tahu apa yang kufikirkan?"tanya Justin masih dengan tawanya yang paling kusukai. "Apa?"tanyaku balik. "Pipimu merona. Apa yang terjadi?"tanya Justin.

Semerah itu kah??  Aku refleks  menutup wajahku. Terdengar lagi tawa Justin yang mencuri perhatian seisi kantin
.
.
.
.
.
.
.

Okee. Sekarang ini semakn gak jelas. Tapi sekarang aku udh mulai fokus karena tugas di my school sudah merenggang karena menjelang akhir tahun. Bakal sering-sering update deh...

Btw,next chapie aku bakal bikin speciaaal okee????

Soory for laaaaaaate update

Damn! High schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang