There she is

166 13 1
                                    

Thanks for read this story and voted. Love y'all.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Ariana's POV*
Say something i'm giving up on you... I'll be the one if you want me too. Aku bangun dari tidurku saat mendengar lagu A Great big world feat. Christina aguilera favoritku itu. Entah kenapa aku selalu merasa lagu itu sangat mewakili perasaanku. Tapi jujur aku memang sangat sangat sangat suka lagu itu. Back to story.

Sulit rasanya saat bangun tidur harus berteriak dulu. Huh. "MOM!!"pekikku kelewat keras saat melihat jam menunjukkan pukul 06:30. Tak lama aku melihat Mom yang tergesa-gesa muncul dari pintu. "Ya tuhan.. kau membuatku jantungan."cercah Mom. "Ada apa,sweetheart?"tanya Mom. "Dad Mana?"tanyaku. "Ada yang mencari Dad?"aku tersenyum girang melihat Dad berjalan ke arahku. Seakan mengerti maksudku Dad menggendongku ke kursi roda. Lantas mendorongnya ke kamar mandi. Karena aku anak yang mandiri,pengertian,baik hati,dan  kadang sombong. Aku mandi dan berpakaian sendiri. Aku tak ingin selalu mengandalkan orang lain.

Mom membantuku menyisir rambut panjangku ini. "Mom.."panggilku. Mom tersenyum menatapku dari pantulan kaca didepan kami. "Hmm"Mom hanya menjawabnya dengan deheman. "Apa aku cantik?"tanyaku. Mom tersenyum,"Tentu kau cantik,seluruh dunia tahu itu"jawb Mom dengan cengiran khasnya yang membuatku menghangat setiap melihatnya. "Mom pasti mengatakan itu karena aku adalah anak Mom"bantahku. "Maksudmu?"tanya Mom memberhentikan aktivitasnya yang sedari tadi menyisir rambutku. "Maksudku...lihat aku. Aku sudah tak sempurna ditambah lagi dengan kirsi roda ini. Huh. Pantas saja tak ada yang tertarik padaku"jawabku. Kecuali Logan?lanjutku dalam hati. "Kau itu cantik. Semua orang mengakuinya. Tak ada yang tertarik padamu? Kau salah. Yang benar adalah tak ada yang menarik perhatianmu. Kau hanya tinggal memilih."ucap Mom panjang lebar sambil meletakkan tasku di pangkuanku. Tapi...Zayn?

*Zayn's POV*

Aku tak mencintai Ariana. Kalimat itu terus kutegaskan dalam otakku. Tapi seperti ada yang menyangkal di hatiku saat menegaskan kalimat itu. Seperti...entahlah. aku hanya merasa bersalah atas semua yang kulakukan pada Ariana,juga pengorbanan Ariana untukku. Bodohnya aku mengatakan bahwa aku tak mencintainya tepat di depan wajahya yang pasti membuat hatinya hancur.

Aku berjalan di koridor dengan Kylie yang memeluk lenganku manja. Kulihat Ari sedang berbicara dengan Logan. Tumben sekali. "Tunggu disini yah..Aku ingin ke kamar mandi"ucap Kylie lantas melesat ke kamar mandi. Aku terus memperhatikan Logan yang berlutut didepan Ariana sengan masuk memudahkan mereka untuk saling bercakap. Kulihat raut wajah serius yang tertampang di wajah mereka. Aku memutuskan untuk mendekat ke arah mereka. "Logan"sapaku. "Hei..Zayn"sahut Logan. "Bukankah kalian sedang perang dingin?"tanyaku. Logan hanya tersenyum dan kulihat Ariana menunduk memainkan jarinya. Selalu saja. "Kami hanya sedang membahas tentang penyelenggaraan drama di pesta halloween kamis ini."jelas Logan. Entah mengapa,aku tak bisa mengalihkan perhatianku dari Ari. Dan sialnya bel berbunyi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ariana's POV

"ARI!!! SUDAH JAM 3"Teriak Mom dari teras rumah. Dengan wajah yang tertekuk aku menghampiri Mom masih dengan memutar pegangan dekat roda yang terleyak dikanan dan dikiriku.

Aku memperhatikan wajah Dr.Heltz dan Mom sambil mengerutkan dahiku bingung yang melihat mereka tersenyum. "Kau yakin tak pernah mencoba berdiri sebelumnya?"tanya Dr.Heltz. aku menggeleng tak mengerti dan menatap keduanya jengah. Mengapa mereka harus berbelit-belit seperti ini. "Coba kau berdiri"suruh Dr.Heltz. "ahh..aku tahu"aku langsung loncat dari bangkar rumah sakit dan yap!!!








Aku bisa berdiri. Tanpa bantuan alat apapun. Tak ada lafi gadis menyedihkan dengan kursi rodanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Huaaa!!! Hari ini aku senang sekali. Aku mengendarai jeep putihku ini menuju sekolahku. Aku memang belum memberi tahu teman-temanku kalau aku sudah bisa berjalan.

Aku memarkirkan jeep ku di sebelah mobil...sepertinya mobil Kendall. Kulihat dari balik kaca mobilku Justin,Shawn,dan Kendall memandang kearah mobilku dengan pandangan bingung. Lalu detik berikutnya mereka berlari menuju mobilku. Sudah kuduga.

Aku membuka pintu jeepku. Dan Kendall langsung memelukku. "Akhirnya...kau tak mentusahkan kami lagi. Aku jadi makin sayang padamu"pekik Kendall riang. Aku mengendus lantas tersenyum pada mereka. "JUSTIN!! SHAWN!! OH TUHAN AKU MERINDUKAN KALIAN"ucapku sekeras yang kubisa sambil memeluk mereka sekaligus. Suaraku itu...berjasil menyita perhatian siswa yang berlalu lalang.

*Zayn's POV*

Aku sedang mengobrol dengan Luke dan Logan tentang pesta halloween yang diselenggarakan besok. "Ya tuhann"pekik Luke langsung lari meninggalkanku dan Logan dalam kebingungan. Aku pun mengikuti pandangan Logan yang berbinar dan "Ariana"gumamku yang tanpa kusadari aku tersenyum.

Aku dan Logan mau tak mau menghampiri Ariana. "Wah...ini berarti kau bisa ikut pesta halloween besok"ucap Logan. "Ya..tentu saja. Bahkan,aku sudah menyiapkan kostumnya"ucap Ariana sambil tersenyum yang berhasil menampilkan dimplesnya. Tanpa kusadari,aku ikut tersenyum dibuatnya.

Sejarah. Aku sekelas dengan Ariana dan Gigi. "Tugas kemarin...saya sudah menilainya. Dan selamat pada Mr.Malik,Ms.Hadid, dan Ms.Grande mendapatkan nilai tertinggi yaitu..A. selamat"ucap Sang guru sejarah yang membuat Aku dan Ari serta Gigi bertos ria. Aku tak percaya ini. Ariana menatapku tanpa ada beban dan ia tersenyum. Apa dia sudah move on dariku? Kumohon... jangan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tinggal Ariana yang belum muncul"ucap Barbara. Ya. Aku,Justin,Barbara,Gigi,Kendall,Kylie,Luke,Shawn,dan Logan tengah berkumpul di sisi Aula yang tak jauh dari pintu masuk. "Lihatlah.."pekik salah satu anak yang cukup keras sehingga membuat seluruh orang melihat ke arah pintu masuk dan mendadak suasana menjadi hening. "Sudah kuduga..dia akan se-extreme ini."gumam Justin.

Ariana melambai kearah kami dan selama ia berjalan kearah kami. Pandangan iri,kagum,dll menembus punggungnya tanpa ia sadari. Dia memang selalu menjadi pusat perhatian.

"Kau...gila"ucap Gigi. "Apa?! Sudah jelas Ari terlihat sangat cantik dan hot."Bantah Kylie sambil memandang Ariana dengan tatapan kagum. Kuperhatikan kostumnya yang sangat... well,bagaimana menyebutnya? Bisa dibilang vulgar? "Kau menjadi apa?"tanya Justin pada Ari. "Entahlah. Sepertinya kelinci"jawabnya. Aku tertawa mendengar jawaban Ari yang benar-benar tak masuk akal. "Kelinci?"aku mulai meredakan tawaku. Ariana memukul bahuku. "Aku itu kelinci sexy kau tahu?"there she is. kembalilah Ariana grande yang percaya dirinya kelewat batas.

Sorry bgt nih baru update. Aku kan kelas 9  jadi tugas tuh..banyak bgt. Harus ngejer materi yang gak ada abisnya. Tapi aku udh usahain bgt buat update. Vote+comment yah?? Kumohon. Amyra XOXO. Oh iya... btw,kostum Ariana yang di mulmed yah.

Damn! High schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang