The famous ariana

232 13 10
                                    

*Ariana's POV*

Kurasakan kepalaku sedikit pusing. Mungkin terlalu banyak menangis kemarin. Say something i'm giving up on you.... i'll be the one if you want me too. "Hallo..."erangku. "Ari..kau dimana sayang,kau baik-baik saja?"Mom langsung menyerbuku dengan pertanyaan. Huh! Membuatku semakin pusing saja. "Aku di rumah Justin"jawabku setelah melihat seseorang yang melingkarkan tangannya dipinggangku dari belakang. "Baiklah..hari ini hari minggu. Hari kita berbelanja. Hari ini kau boleh membeli apapun."ucap Mom yang membuatku semangat. "Key..key.. mom"sahutku lantas mematikan sambungan telepon kami.

Aku beranjak dari ranjang dan segera ke kamar mandi. Jujur saja,pertama yang ku cek saat di kamar mandi adalah dalamanku. Bukan bermaksud meragukan Justin. Tapi.. Hei,dia lelaki normal. Yah..walaupun tak mungkin juga lelaki setampan dia tertarik padaku.

Setelah mandi aku mendapati Justin yang sudah segar. "Kau mandi dimana?"tanyaku mendekat kearahnya. "Di kamar mandi tamu"jawabnya sambil sibuk menggunakan hair dryer. Menjijikan."hehe..maaf yah aku jadi memperlakukan tuan rumah sebagai tamu. Aku memang tak tahu diri"ucapku dengan nada yang dibuat-buat. "Sudahlah...ayo sarapan"Justin merangkul pinggangku.fyi,aku tak suka seseorang merangkul pundakku jadi kebanyakan menggenggam tanganku atau pinggangku.

Aku sarapan bersama Mom Pattie dan Justin saja. "Bagaimana tidurmu?"tanya Mom setelah memberiku roti yang tadi di olekan selai olehnya. "Tidak buruk"jawabku terkekeh diikuti kekehan dari Mom Pattie. "Ayolah Ari. Aku harus seger mengantarmu"ucap Justin resah. Aku mengeryitkan dahiku bingung. "Minggu pagi? Memangnya kau ada janji dengan siapa?"tanyaku meremehkan Justin yang susah sekali bangun pagi. "Mommu. Dia memintaku segera mengantarmu pulang. Doa terlalu khawatir"jawab justin. Aku berdiri setelah meminum orange juice. "Mom,aku akan berkunjung lagi nanti"kataku tengah memeluknya. "Pintu itu selalu terbuka untukmu"sahut Mom pattie menunjuk pintu utama kediaman bieber ini. aku tersenyum hangat. Mom Pattie memang orang yang sangat baik. Apa dia jelmaan malaikat seperti Momku. Haha,itu konyol.

*Justin's POV*

"Terima kasih,Just"ucapnya
memelukku kilat. "Ari,Zayn tahu perasaanmu padanya"ucapku langsung. "APA?! Bagaimana bisa?"tanyanya. Sudah kuduga reaksinya akan seperti ini. "Kami membicarakannya tadi malam"ucapku. Kulihat Ariana termenung seperti berkutat sendiri dengan dirinya. "Aku akan menjauhinya"tegasnya dengan suara yang bergetar. Ini diluar perkiraan kami. "Mengapa? Apa kau akan menyerah?"tanyaku. "Aku tak ingin menjadi orang yang lebih jahat lagi karena menghancurkan hubunga orang"jawabnya. "Tidak!! Berjuang,Ariana. Jangan menyakiti hatimu terlalu lama"bantahku. "Aku akan berjuang jika ia juga mencintaiku. Tapi nyatanya? Sudahlah,aku masih bisa hidup"katanya menatap mataku dengan mata yang berkaca-kaca.

Aku memeluk Ariana. Kau malaikat,Ariana. "Aku harus segera berganti baju dan pergi"ucapnya. "Bajumu..."lanjutnya. "Simpan saja"potongku. "Baiklah.."gumamnya. "Soal Zayn"kataku menarik perhatiannya. "Kami akan membantumu"ucapku tersenyum manis padanya bermaksud menyemangatinya yang terlihat menyedihkan. "Aku begitu beruntung memiliki kalian. Aku bergantung pada takdir,kali ini."itu yang selalu dikatakan Ariana jika ia tak sanggup lagi akan sesuatu. Aku menepuk bahunya. Lalu,ia turun dan berlari kecil masuk kerumahnya. Apapun yang membuatmu bahagia...akan kulakukan. Kau sahabatku,Ari. Kau telah banyak membantuku.

*Ariana's POV*

Aku masih sibuk menilih outfit-outfit yang tersusun disini. Aku bingung,ini semua terlihat bagus. Forever 21. Tak usah diragukan lagi. "Ambil saja semuanya"kata Mom yang sudah menunggu di dekat kasir. "Oh..iya. Aku lupa kalau Mom yang bayar"kataku yang membuat Mom menatapku jengah. Aku mengambil 3 kaos lengan banjang,2 kaos lengan pendek,3 kaos tak berlengan,2 crop tee,3 hotpants,2 skinny jeans,5 rok pendek. "Totalnya......"stelah kata 'totalnya' aku menutup kupingku agar tak mendengar harganya.

Aku membawa 2 papperbag jumbo. Kami sedang berada di toko sepatu. "MOM..boleh aku-"ucapku terpotong karena Mom mengangkat tangannya. "Hanya 5 pasang."ucap Mom. Lagipula,belum tentu aku memelih 5. Aku memilih 1 flatshoes berwarna putih dengan ukiran putih dibeberapa sisinya,1 buah sneekers berwarna hitam-pink, 1sepatu NB berwarna-warni,1 highheels dengan tinggi 5cm yang merupakan pilihan Mom. Berapa kali aku harus menegaskan? Akj tak nyaman menggunakan highheels.

Aku memijiti Mom yang kelelahan diatas ranjangnya sejak 1 jam yang lalu. "Kau sudah ngantuk yah? Tidurlah,besok sekolah"ucap Mom mengelus rambut panjangku. "Baik,Mom"sahutku lantas berlari menuju kamar. Saat kubuka kamarku, "what the hell are you guys doing here?!!"tanyaku penuh penekanan. Kulihat Gigi,Kendall dan Barbara sedang mengubrak-ngabrik belanjaanku. akan baik-baik saja jika mereka tak mengambilnya. "hanya ingin menginap"jawab mereka bertiga. "Kenapa? Rumah kalian disita pemerintah?"tanyaku. "Sudahlah...lagipula kita tak merepotkan"ucap Barbara dengan nada yang dibuat-buat. "Kalian mempersempit lahan tidurku."ucapku. "Oh my... Ariana... kau memiliki ranjang sebesar ini dan bagaimana tubuh kecilmu itu merasa sempit dengan kehadiran kami"jelas Kendall. "Okey"kataku singkat dan langsung ambruk diranjang empukku.
~~
Aku sedang mengendarai jeep putihku. Kendall sibuk memainkan Iphonenya disampingku. Dibelakang Barbara dan Gigi yang sibuk menggosip. Setelah sampai aku turun lebih dulu. Setelah mobilku sudah kosong,aku menguncinya secara otomatis. "Backpack yang bagus"ucap seseorang. Suaranya asing. Aku menengok dan mendapati orang yang belum pernah kulihat sebelumnya. "Matthew..Matthew espinosa"ucapnya, mengulurkan tangannya padaku. "Ariana..Ariana grande"jawabku. "Aku juniormu"ucapnya. "Ya...aku tahu"jawabku. "Kau mengenalku?"tanyanya. "Aku hanya pernah melihatmu di lapangan basket"kataku. Baiklah...Aku boleh memanggilmu Ariana kan?"tanyanya. "ya tentu saja,lakukanlah seperti yang biasa orang lakukan"ucapku menepuk bahunya. "Aku terburu-buru. Senang berkenalan denganmu,Matt"ucapku lantas berlari sambil melambaikan tangan.

Aku hampir melupakan tugas berkelompokku dengan Logan. Untungnya aku sudah mengerjakannya secepat kilat pagi tadi. "Logan"panggilku melihatnya yang duduk dibangkj paling depan. "Ini tugas kita"ucapku memberinya. "Kukira kau akan lupa"ucapnya sambil memeriksa hasil kerjaku. "Tentu tidak"jawabku. Jika aku melupakannya kau akan semakin membenciku. Aku tak ingin itu. "Duduklah"ucapnya. Aku menganggung lantas melangkahkan kakiku ke belakang. "Jika ada bangku kosong disebelahku. Mengapa harus mencari lagi?"tanyanya yang sukses membuatku terdiam. Kukira Logan tak ingin berada didekatku. "Baiklah"aku langsung mendaratkan bokongku di bangku tersebut.
~
Pelajaran kimia terasa canggung dengan Logan yang berada disampingku. "Hai..Ariana"ucap seseorang yang cukup familiar. Aku menoleh dan.. "Hai"Elle gadis yang menghancurkan harapanku pada Zayn. Gadis yang denan lancangnya...ah,lupakan! Aku ingin sekali membencinya. Tapi...aku tak ingin Zayn benci padaku karena membuat kekasih tercintanya menderita. Aku mempercepat jalanku dan Elle lebih cepat lagi. Merasa menyerah aku memperlambat langkahku. Alhasil,aku tak mendapat bangku yabg memang biaaa kami duduki. Sekarang bangkuku,menjadi milik Elle. "Ari.."ucap Zayn. "Aku akan makan di pojokkan sana. Have a nice lunch"kataku mencoba seramah mungkin. Aku pun berjalan mrnjauh dari mereka. Kulihat semuanya di meja itu kecuali Elle dan Zayn menatapku iba. Akj tersenyum dan bergumam 'i'm okay' sebesar inikah pengaruh Elle di kehidupanku. Membuatku merasa tersisihkan. Aku akan membuktikan padanya bahwa tak ada yang dapat menandingiku di Severant international high school ini. The famous Ariana akan selalu menjadi idola. Tak boleh ada yang menggantikannya. Apalagi,dimata Zayn. Namun,aku tak yakin dapat melakukan semua itu disaat hatiku hancur seperti ini. Elle Fanning,kau ujian terakhirku.

********
Thanks a lot yah...yang udah Vote atau comment. Aku bener-bener terima kasih. yah...walaupun cuma sedikit tapi setidaknya ada dan itu membuat aku makin semangat nulisnya. Love ya...

Pin aku:56F58210 langsung di acc deh...

Amyra xoxo

Yang di mulmed itu rambut Ariana yang warnanya berubah.

Damn! High schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang