Part 1

16K 239 2
                                    

Datanglah bila engkau menangis
Ceritakan semua yang engkau mau
Percaya padaku aku lelakimu

Mungkin pelukku tak sehangat senja
Ucapku tak menghapus air mata
Tapi ku di sini sebagai lelakimu

Aku lah yang tetap memelukmu erat
Saat kau berpikir mungkinkah berpaling
Akulah yang nanti menenangkan badai
Agar tetap tegar kau berjalan nanti

Sudah benarkah yang engkau putuskan
Garis hidup sudah engkau tentukan
Engkau memilih aku sebagai lelakimu...

Jalal masih mendengarkan lagu tersebut melalui headsetnya, sambil duduk melamun dibangku taman belakang kampusnya memandang kearah danau. Dirogohnya saku celananya dan kemudian dipandangnya sebuah benda berupa kunci kecil mirip seperti kunci dari sebuah gembok.

"Maafkan aku Jo. Bukannya aku membohongimu, hanya saja aku berpikir bahwa kita tak bisa menentukan kemana takdir membawa kita. Bisa saja janji persahabatan kita ini berubah karena takdir berkata lain. Jadi karena itulah aku memegang kunci cadangan ini," Jalal bergumam dalam hati.

Ingatannya kembali menerawang ke masa tiga tahun silam dimana saat itu mereka baru saja menjadi mahasiswa baru dikampus mereka. Jalal dan Jodha sepakat untuk membuat sebuah perjanjian agar persahabatan mereka tidak akan terputus ataupun berubah walau apapun yang terjadi.

Flashback

"Jo, sebenarnya untuk apa kita membuat perjanjian ini?" Tanya Jalal.

"Ini agar kita berjaga jaga saja Jalal. Kau kan tahu di usia kita yang sekarang ini, suatu saat kita akan dekat dengan seorang pria ataupun wanita. Dan aku tak ingin karena hal itu persahabatan kita menjadi renggang. Jadi aku ingin kau dan aku berjanji untuk selalu bersama walaupun nantinya kita sudah mempunyai pasangan masing masing," ucap Jodha.

"Mengapa kita tidak menjadi pasangan kekasih saja Jo? Maksudku agar kita bisa tetap bersama," sahut Jalal santai.

"What? No Jalal! Dalam persahabatan mana boleh ada perasaan cinta seperti sepasang kekasih. Menurutku itu malah akan menghancurkan persahabatan yang telah kita bangun semenjak kita kecil, Jalal," Jodha menjelaskan.

"Huft... baiklah, terserah kau saja Miss Bawel," Jalal meledek.

"Oke Mr.Rese' dengarkan dengan seksama ya," Jodha mulai membacakan perjanjian mereka.

~Kami si cantik dan si tampan saling berjanji bahwa persahabatan kami akan kami pertahankan sampai maut memisahkan. Walaupun nantinya kami sudah memiliki pasangan masing masing, kami akan tetap selalu bersama dalam ikatan persahabatan yang takkan terpisahkan. Kami akan saling mengingatkan, menguatkan dan saling mendukung dalam segala hal. Dalam persahabatan kami tidak akan ada perasaan cinta seperti seorang kekasih, namun lebih dari itu perasaan cinta antara kami adalah perasaan cinta antara sahabat yang takkan lekang oleh waktu~

Ttd
Jalal & Jodha

"Tunggu dulu! Dikalimat kalimat terakhir aku kurang setuju Jo. Kalau misalnya tiba tiba kita saling jatuh cinta bagaimana?" Tanya Jalal.

"Never!! Tidak akan pernah Jalal, aku dan kamu sudah berjanji untuk bersahabat selamanya. Dan asal kau tahu saja, aku takkan pernah jatuh cinta padamu karena kau bukan tipe pria idamanku," ucap Jodha mantap.

Jalal hanya bisa diam mendengarkan penuturan Jodha barusan. Sudah menjadi sifat Jodha sedari kecil bahwa apa yang sudah ia putuskan, akan sangat sulit untuk merubahnya. Dan sebagai sahabat Jodha semenjak kecil, Jalal sudah hafal betul dengan sikapnya yang satu ini.

"Kalau begitu kita tanam saja dibawah pohon itu agar kita tidak bisa merubah perjanjian ini," Jodha mengusulkan sambil menunjuk sebuah pohon beringin dihalaman belakang kampus mereka.

Aku LelakimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang