"Itu apa Lu? Jangan bikin panik donk!" Jodha cemas melihat ekspresi Lulu.
"Itu kak, penata make up kakak tiba tiba bilang gak bisa datang karena lagi sakit. Mana gak ada yang bisa gantiin lagi," ucap Lulu masih dengan wajah cemasnya.
"Ohhh itu, kirain ada apa Lu. Tapi....kyaaaa!!! Gak bisa datang? Terus, yang make up in kak Jo siapa dong? Masa kak Jo harus menemui tamu tanpa riasan sama sekali," gantian Jodha terlihat panik.
Lulu terlihat mondar mandir sambil mengetukkan telunjuknya ke dagu sembari berpikir.
"Ahaaa!!! Lulu sih ada ide...tapi....apa kak Jo setuju?" Tanya Lulu pada Jodha yang saat ini sedang memijit dahinya pening.
"Ide apapun itu, kalau memang bisa menyelamatkanku, aku oke aja!" Jawab Jodha mantap.
"Lulu yang akan merias kak Jo!" Sahut Lulu tak kalah mantap.
"Whattt??? Apa kamu yakin bisa, Lu?" Tanya Jodha kurang yakin.
"Sebenarnya Lulu juga kurang yakin, tapi setidaknya Lulu mau buktiin ke abang kalau Lulu juga bisa mengaplikasikan ilmu Lulu. Gak percuma abang bayarin Lulu kursus mahal mahal," Lulu menjelaskan.
"Maksudnya, Lu?" Jodha kurang mengerti.
"Waktu awal masuk kuliah dulu, abang maksa Lulu ikut kursus kecantikan. Tujuannya, supaya Lulu bisa dandan karena abang khawatir liat Lulu yang kelewat tomboy ini. Tapi memang dasarnya Lulu nyaman begini ya, Lulu simpan aja tu ilmu didalam otak. Dan sepertinya, hari ini bisa dipraktekin nih sama kak Jo," Lulu menjelaskan sementara Jodha terlihat berpikir.
"Ayo kak, gak usah mikir lagi! Acara dimulai setegah jam lagi," Lulu mencoba meyakinkan.
"Baiklah Lu, tapi jangan dibikin terlalu menor ya," pesan Jodha dan Lulupun mulai mengobrak abrik alat make up seadanya yang ada di meja rias.
Lulu mulai merias wajah Jodha dengan sapuan make up yang tipis dan natural. Wajah Jodha yang sudah cantik tanpa make up pun memudahkan Lulu untuk meriasnya. Hanya dengan sedikit aplikasi di bagian mata dan bibir, jadilah wajah Jodha terlihat begitu mempesona.
Selesai dengan riasan, Jodha mulai mengenakan gaun pengantin berwarna putih panjang berbahan brukat, berlengan pendek dengan model v-neck dihias bunga bunga kecil yang melingkar di bagian pinggangnya. Gaun yang sederhana namun terlihat mewah dan elegan saat dikenakan oleh Jodha yang semakin memancarkan inner beauty yang dimilikinya. Rambutnya digelung keatas dengan menyisakan beberapa helai rambut yang dibiarkan jatuh kebagian depan. Perfect!! Penampilan dan riasan yang tak berlebihan sesuai keinginan Jodha akhirnya terlaksana. Lulu tersenyum puas akan hasil karya tangannya malam ini.
"Thank you so much, Lu!" Jodha memeluk Lulu dengan erat.
"Kak Jo, jangan kenceng kenceng meluknya, tar dandanan yang udah Lulu bikin berantakan loh!" Ucap Lulu sambil melepas pelukan mereka.
"Sekali lagi, makasih banyak ya Lu," ucap Jodha tulus.
"Sama sama kak," Lulu tersenyum misterius, "sepertinya aku harus mulai memikirkan setelah menagih janji ke Jepang, minta kemana lagi ya?" Lulu bergumam dalam hati mulai kembali ke naluri rentenir nya.(hahaha abaikan!!)
"Lulu??" Sapa Jodha membuyarkan lamunan Lulu.
"Oh ya kak, ayo kita turun. Pasti tamu tamu sudah pada datang," Lulu menggandeng tangan Jodha membantunya turun ke tempat acara.
Jodha memasuki ballroom hotel didampingi Lulu. Semua mata langsung tertuju pada mereka khususnya pada Jodha yang begitu terlihat menarik perhatian para tamu dengan penampilannya yang begitu sempurna. Tak terkecuali oleh seorang pria yang sedari tadi sudah memasang killer smilenya. Mengenakan setelan tuxedo berwarna putih dengan kemeja berwarna maroon dibagian dalam dan rompi berwarna putih serta dasi kupu kupu membuat Jalal sang mempelai pria, tak kalah menarik perhatian para tamu khususnya tamu wanita. Saat telah sampai ditengah ballroom, Lulu menyerahkan tangan Jodha yang sedari tadi digandengnya kepada abangnya. Jalal menggenggam tangan Jodha dan mengajaknya menuju keatas panggung. Riuh suara tamu dan lantunan lagu "A Thousand Year" mengiringi langkah mereka menuju panggung musik. Sengaja Jalal tak langsung membawa Jodha kearah pelaminan karena Jalal ingin memberikan sebuah kejutan untuk Jodha.