Sesi pemotretan Jodha berlangsung tepat selama dua jam. Dan selama itu pula Jalal dengan setia menunggu sahabatnya tanpa terlihat keberatan sama sekali. Setelah selesai membereskan barang barang milik Jodha, merekapun segera meluncur meninggalkan studio tersebut untuk segera pulang kerumah.
"Jalal, seandainya saja papa mau membelikanku mobil pasti setiap hari aku tak perlu merepotkanmu seperti ini," Jodha membuka percakapan dalam perjalanan pulang.
"Mungkin maksud papamu baik Jo, kau kan belum mahir menyetir. Lagian aku juga masih setia jadi supir pribadimu Jo," ledek Jalal.
"Jaaalaaall.... jangan gitu dong!" Jodha menonjok pelan lengan Jalal.
"Gak kok Jo, aku hanya bercanda saja. Papamu sudah menitipkan anak gadisnya ini kepadaku. Jadi selama dikampus, kau adalah tanggung jawabku," ucap Jalal.
"Tapi kan aku merasa tidak enak, Jalal. Setiap hari aku harus jadi obat nyamuk untukmu dan Vina. Bagaimana kalian bisa bermesraan kalau begitu," jelas Jodha.
"Gak masalah Jo, malah lebih bagus. Kan tidak baik kalau ada sepasang kekasih hanya berduaan saja, bisa muncul orang ketiga yaitu setan, Jo," Jalal menjelaskan.
"Lha? Setiap hari akulah orang ketiga diantara kalian. Berarti aku setan donk!" Jodha manyun seketika.
"Eitsss!! Aku gak bilang gitu ya Jo. Kau sendiri yang berkata seperti itu," ucap Jalal sambil menahan tawanya takut Jodha akan mengamuk.
Diluar dugaan Jalal, Jodha malah tertawa terpingkal pingkal karena menyadari perkataan konyolnya tadi.
"Oke Jo, lupakan soal aku dan Vina. Bagaimana perkembangan hubunganmu dan Rai?" Tanya Jalal.
"Sejauh ini baik, walau kau kan tahu sendiri bahwa kami jarang bisa bertemu karena jadwal Rai yang sangat padat," Jodha menjelaskan.
"Tapi apa kau yakin di prom party nanti kau akan datang bersamanya?" Jalal bertanya lagi.
"Yupss!! Yakin!! Karena menurut manajernya, dia telah mengosongkan seluruh kegiatannya dihari itu karena ingin menemaniku," ucap Jodha sumringah.
"Sebagai sahabatmu, aku bahagia Jo melihatmu bahagia. Tapi, apa kau yakin kau bisa menjalin hubungan serius dengan seorang aktor? Mengingat gaya hidup para public figure yang glamour dan suka gonta ganti pasangan. Aku hanya tidak ingin ada yang menyakitimu Jo," ucap Jalal tulus.
"Aku tahu Jalal. Terima kasih untuk perhatianmu dan kepedulianmu kepadaku. Tapi aku tahu bagaimana Rai. Dan apa kau lupa bahwa aku juga seorang public figure walaupun belum terlalu terkenal seperti Rai. Tak semua public figure bergaya hidup seperti yang kau katakan Jalal," jawab Jodha menghilangkan kekhawatiran sahabatnya itu.
"Ya, apapun yang menurutmu baik dan membahagiakanmu, aku akan selalu mendukungmu Jo," ucap Jalal sambil menggenggam tangan Jodha sementara sebelah tangannya tetap pada kemudi mobilnya.
Seminggu kemudian....
Jodha dan Jalal telah bersiap untuk acara prom party kampus mereka. Acara ini ditujukan untuk merayakan kelulusan mereka dan teman teman yang lainnya. Jalal dan Jodha kini resmi menyandang gelar sarjana. Setelah kelulusan mereka ini, Jalal berencana memilih untuk melanjutkan pendidikannya untuk mendapatkan gelar master sembari membantu ayahnya yang tidak hanya menjadi seorang pebisnis namun juga menjadi seorang pengacara. Berhubung Humayun lebih fokus pada bisnisnya, maka Jalal-lah yang diserahi tanggung jawab untuk mengurus kantor Advokat mereka. Sedangkan Jodha lebih berencana memilih untuk mengembangkan kariernya di dunia keartisan.
Jodha sudah siap diruang tamu rumahnya menunggu Rai yang akan menjemputnya malam ini. Jodha terlihat manis dengan balutan longdress berbahan satin halus berwarna dark grey dengan aksen tali bertaburkan kristal swarovski yang melingkar dilehernya. Sehingga terkesan seksi dibagian atas gaunnya tersebut. Rambut lurusnya ia buat menjadi sedikit curly agar nampak bervolume dan menambah kesan elegan pada penampilannya malam ini.