Walaupun pembaca belum begitu banyak, harus tetap semangat ngelanjuti 'PROMISE' mau diakhiri tapi konflik belum diselesaikan...
langsung aja cekidot...
Happy reading ^_^
=============================================================
Rafael memeriksa beberapa dokumen yang terlantar akibat ulah Giselle yang memintanya untuk menemai kesana kemari kemarin, tiba-tiba IPhone-nya berdering, begitu melihat nama yang tertera, Rafael buru-buru mengangkatnya
"Bagaimana? Apa kau berhasil menemukan bajingan itu?"tanya Rafael tanpa basa basi pada orang suruhannya
"............"
"Bodoh!! Kenapa hal itu bisa terjadi"teriak Rafael frustasi
"............"
"Bagaimana dia bisa mati?!"Rafael benar-benar kaget mengetahui orang yang menculik Alexa mati kecelakaan
"............"
"Lalu bagaimana dengan dalangnya, apa kau berhasil menemukannya?"tanya Rafael tidak sabar
"............"
"Dasar bodoh. Aku tidak mau tahu, bagaimanapun caranya, kau harus menemukan siapa dalang dibalik penculikan adikku"lalu Rafael memutuskan hubungan sepihak
Emosi Rafael memang tidak terkontrol semenjak mengetahui kalau ada yang mengincar Alexa. Dia benar-benar penasaran siapa yang ingin mencelakakan Alexa
"Kalau sampai aku tahu ini kerjaan si brengsek Edward, maka aku tidak akan segan-segan menghancurkan hidupnya, termasuk kehidupan putrinya"gumam Rafael dengan rahang mengeras
Rafael mengambil jas-nya yang tersampir dikursi kekuasaannya, baru saja ia hendak melangkah, seseorang masuk
"Hei bro, mau kemana?"tanya laki-laki sebaya Rafael
"Pulang"sahutnya ketus lalu melewati laki-laki itu
"Wah kebetulan, aku ikut ya... Mau berkenalan dengan adikmu"ujar laki-laki itu, dahi Rafael berkerut
"Tenang saja bro, aku hanya ingin berkenalan"ujarnya
"Yah siapa tahu mungkin aku akan jadi adik iparmu"lanjutnya
"Aku tidak akan sudi mempunyai adik ipar sepertimu. Walaupun kau itu sahabatku Adrian, tapi aku tahu kau itu playboy kelas kakap"umpatnya, Adrian hanya terkekeh dalam benaknya dia memang bermaksud mendekati Alexa karena gadis itu sangat cantik
*****
"Dimana Alexa?"tanya Rafael pada salah satu pelayan yang mengurus semua keperluan Alexa, emosinya sudah mulai stabil
"Dikamarnya tuan"jawab pelayan itu sopan dan penuh hormat
"Apa dia sudah makan?"Rafael melirik arlojinya, waktu menunjukkan pukul tiga sore
"Sudah tuan, tapi hanya sedikit"sahut pelayan itu lagi
"Baiklah, kau boleh pergi. Adrian, kau tunggu diruang kerjaku saja, aku ingin menemui Alexa dulu"tanpa menunggu jawaban Adrian, Rafael langsung berjalan kelantai dua menuju kamar Alexa
Tok tok tok...
"Alexa, boleh kakak masuk?"tak lama Alexa membukakan pintu kamarnya
"Kakak sudah pulang!"Alexa melirik jam diatas nakas
"Apa kamu baik-baik saja"hanya dengan melihat wajah Alexa, emosi Rafael langsung redam
"Tentu saja kak. Kakak jangan khawatir"Alexa tersenyum menutupi hatinya yang sedang gelisah
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (SELESAI)
ChickLitBELUM SEMPET REVISI. NO EBI, NO EYD DAN KALIMAT YANG DITULIS MASIH BERANTAKAN. AKAN DIREVISI JIKA ADA WAKTU SENGGANG. ALEXA terus berlari walau kakinya sangat lelah dan terasa kebas namun Alexa terus saja berlari, dia harus segera menyelamatkan diri...