Part 24

47.5K 1.8K 31
                                    

Warning 18++++ yaaaa... yang dibawah umur hus hus... resiko tanggung sendiri...

Cekidot...

=============================================

Seminggu setelah kejadian dikamar Rafael, Alexa sedikit menjaga jarak dengannya. Bukan karena ia tidak suka atau takut pada Rafael tapi hal tersebut dikarenakan ia malu terhadap Rosalia yang menggodanya sepanjang makan malam berlangsung. Ia sempat berpikir apa bunda-nya mendengar suara erangan atau desahan dari balik pintu, tapi itu tidak mungkin karena yang Alexa tahu baik kamar

Rafael atau kamarnya tersebut memakai alat kedap suara, dan pertanyaannya terjawab saat Rosalia mengatakan itu terlihat dari rona wajah Alexa saat makan malam ditambah lagi banyaknya kissmark yang Rafael buat disepanjang lehernya, dan ia makin merona saat Rafael turun dengan rambut basah bahkan makan malam hampir selesai

"Bunda kenapa tidak tinggal disini saja?"tanya Alexa dengan bibir mengerucut

Keadaan Rafael sudah pulih seratus persen, karena itu Rosalia berencana untuk pulang ketempat tinggalnya mengingat ada hal penting yang harus ia urus, ditambah lagi ia sudah merencanakan sesuatu, kali ini ia tidak mau rencananya gagal lagi seperti apa yang terjadi seminggu sebelumnya

"Bunda harus pulang, nanti bunda kemari lagi"sahut Rosalia sambil memeluk Alexa, matanya berkedip kearah Rafael dan Rafael membalasnya dengan mengangkat ibu jarinya

"Kalian harus baik-baik dirumah. Ingat... jangan buat 'baby' dulu sebelum resmi"perkataan Rosalia membuat muka Alexa merah padam tapi sebaliknya dengan Rafael, wajahnya menunjukkan seringaian misteri

Rosalia naik kedalam mobil dan melambaikan tangannya pada sepasang kekasih yang berdiri didepan rumah

"Hati-hati dijalan bun"kata Alexa, Rosalia mengangguk. Ia diantar supir pribadi Rafael kebandara

Setelah mobil bunda menghilang dari pandangan, Alexa masuk kedalam rumah diikuti oleh Rafael. Alexa naik kelantai dua, masuk kedalam kamarnya tanpa mengunci pintu. Waktu masih menunjukkan pukul tiga sore, masih ada waktu dua jam untuk tidur pikirnya

Tiba-tiba tubuhnya direngkuh dari belakang, Alexa sedikit berjingkat kaget, bukankah tadi Rafael masuk keruang kerjanya, pikirnya

"Raf..."Alexa berusaha melepaskan rangkulan Rafael

"Sssttt... sebentar saja"ujar Rafael menyandarkan kepalanya pada potongan bahu dan leher Alexa. Rafael menghirup aroma tubuh Alexa dalam-dalam

"Aroma mu sangat memabukkan sayang..."racaunya disela-sela kegiatannya mengecup leher Alexa

"Raf... Lepaskan"namun ucapan Alexa tidak sesuai dengan reaksi yang diberikan tubuhnya

"Tubuhmu tidak bisa berbohong sayang, kau menginginkannya juga..."Rafael menyibakkan kaos pada bahu kanan Alexa, ia mengecup, menjilat dan menggigitnya dengan gemas

"Aaaahhhh..."akhirnya erangan keluar juga dari bibir Alexa, tangan Rafael menyusup masuk kedalam kaos Alexa, mengelus perut ratanya membuat Alexa kegelian, Alexa hanya memejamkan mata, menikmati buaian Rafael. Perlahan tangan Rafael merambat keatas bagian tubuhnya dan menangkup kedua payudara Alexa yang masih berbalut bra, meremasnya pelan

"Ssshhh..."Alexa mendesis, tubuhnya melengkung. Rafael yang tidak sabar membalik tubuh Alexa dan melumat habis bibirnya, bahkan Alexa membalasnya dengan tidak kalah panas. Rafael melepaskan kaitan bra Alexa, dan langsung meremas payudaranya

"Aaaaahhhh... Raf..."erangan Alexa membuat Rafael semakin gencar melakukan aksinya, ia mencari ujung kaos Alexa dan melepasnya melalui kepala

PROMISE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang