Part 15

29.7K 1.9K 29
                                    

"Bertunangan!?"hampir saja Rafael berteriak saking kagetnya, Edward mengangguk

'Oh shit... ini bencana'batin Rafael disatu sisi dia sangat menolak keras pertunangan ini, disisi lain ini merupakan satu-satunya cara untuk merebut kembali semua aset milik Alexa

"Aku tidak bisa"sahut Rafael tegas, Edward menaikkan sebelah alisnya mendengar jawaban Rafael

"Kenapa?"tanya Edward walau nadanya santai namun Rafael yakin si tua bangka ini sudah merencanakan hal lain

"Aku sudah punya tunangan"bohong Rafael, Rafael sadar apa yang ia lakukan sekarang akan merusak rencananya

"APA!!?"Giselle terkejut, karena yang ia tahu selama ini tidak ada satu orang wanita pun yang dekat dengan Rafael

"Siapa? Aku tidak pernah melihatnya"tanya Giselle tidak terima dengan penolakan Rafael

"Dia ada di Jerman"bohongnya lagi, ia tahu cepat atau lambat Edward akan mengetahui kebohongannya, yang penting sekarang ia menghindar dulu

"Sayang sekali, mungkin ini akan mempengaruhi kerjasama kita kedepannya"ada nada mengancam dalam ucapan Edward

"Kalau begitu sayang sekali jika anda mencampur-aduk kan urusan bisnis dengan urusan pribadi. Disini bukan hanya saya saja yang rugi, tapi anda juga"bukan Rafael namanya kalau tidak bisa menggertak balik, Edward menyorotkan mata tajam, Rafael dapat melihat jelas Edward berusaha menahan amarahnya

Hening sebentar...

"Kau benar. Tidak salah aku menginginkanmu menjadi menantuku"dari cara bicaranya sepertinya Edward terpengaruh dengan perkataan Rafael

"Aku masih berharap kau mempertimbangkan permintaanku tadi"sepertinya Edward mulai mengalah

"Papa..."Giselle berusaha membujuk papanya untuk memaksa Rafael, tapi hanya dengan tatapan tajam Edward membuat Giselle diam

Rafael melirik arloji yang melingkar ditangannya, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat lima lima belas menit

"Maaf pak Edward, saya sedang terburu-buru. Bisakah kita akhiri sampai disini"Rafael mencoba bersikap sopan

"Baiklah"Edward yang merasa tersinggung langsung menarik tangan anaknya

"Pa..."rengek Giselle

"Ayo kita pulang sekarang"akhirnya Edward dan Giselle pun keluar dari ruangan Rafael, tak lama kemudian Rafael bergegas mengambil jasnya yang tersampir dikursi kebesarannya dan langsung mengenakannya, ia mengambil iPhone-nya dan melihat ada empat SMS dan enam panggilan tak terjawab semuanya dari Sarah, dibukanya pesan tsb dengan tidak sabar

From : Sarah

Fri @21.42

'Rafael, aku sudah pulang dari jam setengah sepuluh tadi karena adikku sakit. Lebih baik kau cepat datang karena Alexa sendirian. Bls'

From : Sarah

Fri @21.50

'Rafael, apakah kau sudah pergi, perasaanku tidak enak. Tolong balas'

Rafael tidak lagi membaca pesan Sarah sesudahnya, ia langsung bergegas menuju tempat Alexa. Perasaannya juga tidak enak, semoga saja Alexa masih menunggunya disana atau setidaknya sudah pulang menggunakan taksi

Alexa yang sudah menunggu lebih dari satu jam mulai jenuh ia berjalan keluar parkiran dan berharap dapat bertemu Rafael. Hari sudah benar-benar gelap, jalan yang biasanya ramai entah kenapa malam ini begitu sepi bahkan tak ada satupun taksi yang ditemui Alexa sepanjang perjalanan tadi. Sialnya hujan mulai turun, Alexa bermaksud berteduh di halte namun diurungkannya melihat ada beberapa laki-laki yang duduk disana

PROMISE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang