Eng ing eng...
Part ini kayaknya part galau... Cihuuuuyyyyy...
================================================
"Semua belum berakhir darling..."Alexa sempat menoleh kebelakang saat Edward dengan gerakan cepat mengeluarkan sesuatu dari balik jas nya, Alexa tahu itu sesuatu yang bisa melukai Rafael, tanpa pikir panjang ia langsung menutupi tubuh Rafael dengan tubuhnya
Dooor...
Sebelum peluru tsb menembus tubuh Alexa, Rafael langsung membalik posisi mereka hingga timah panas tsb menembus punggung Rafael
"Rafaeeeelll"teriak Alexa kaget, belum sadar dengan kejadian yang berlangsung sangat cepat, Edward kembali mengeluarkan peluru
Dooor... dan kali ini tepat sasaran, Alexa jatuh terkena tembakan, detik itu juga polisi mengeluarkan tiga peluru ketubuh Edward
Door door door... dan Edward mati seketika
"Alexaaa..."teriak Rafael dengan sisa tenaganya mengangkat tubuh Alexa, Alexa tak sadarkan diri. Darah bercucuran dari arah perutnya, tanpa mempedulikan keadaannya Rafael langsung membopong tubuh Alexa menuju mobil, Alfredo menatap nyalang tubuh Alexa yang tak bergerak sama sekali
Sesampainya dirumah sakit, Rafael berteriak memanggil dokter, seorang suster dengan langkah tergopoh-gopoh langsung mendekati mereka dengan membawa brankar, Rafael meletakkan tubuh Alexa diatas brankar dan dengan terburu-buru menuju ruang operasi
"Rafael, kau juga butuh perawatan"Adrian melihat darah yang terus merembes dari balik kemejanya
"Tolong dia sust... selamatkan dia"pinta Rafael, ia mengabaikan kata-kata Adrian, fokusnya saat ini hanya pada Alexa
"Iya bapak tenang dulu, dokter sedang berusaha. Luka bapak juga perlu diobati"kata suster didepan ruang operasi
"Tolong... selamatkan Al..."Rafael ambruk
*****
"Alexaaaa... Arrghh"begitu siuman hal pertama yang diingat Rafael adalah Alexa
"Tenang Raf, lukamu masih basah"sergah Adrian, Rafael menggeleng... ia membuang selimut yang menutupi tubuhnya
"Aku ingin melihat Alexa, bagaimana keadaannya?"Adrian terhenyak bingung apa yang harus ia katakan pada sahabatnya
"Katakan dimana Alexa?"Rafael setengah berteriak, ia memaksakan diri berdiri lalu jatuh karena tubuhnya masih dalam keadaan lemah
"Katakan Adrian, dimana ruangan Alexa berada"kekeh Rafael sambil menepis tangan Adrian yang hendak membantunya berdiri
"Dia..."seseorang membuka pintu kamar perawatan Rafael
Ceklek...
"Rafa... apa yang kau lakukan"wanita paruh baya itu mendekati Rafael dan dengan bantuan Adrian segera memapah tubuh Rafael kembali ketempat tidur
"Bun... Bagaimana dengan Alexa?"tanya Rafael lebih lembut, Rosalia terhenyak, ia menatap Adrian lalu kembali menatap Rafael
"Dia baik-baik saja Raf"bohong Rosalia
"Jangan bohong bun, aku tahu kalian sedang berbohong"Rosalia menelan ludahnya dengan susah payah
"Dia tidak akan berhenti bertanya sebelum kita memberitahukan hal yang sebenarnya tante"kata Adrian. Rosalia menarik nafas dan menghembuskannya perlahan
"Alexa masih diruang ICU... koma"ucapan Rosalia bagai hantaman (lagi) bagi Rafael
"Aku ingin melihatnya"ucap Rafael datar
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (SELESAI)
ChickLitBELUM SEMPET REVISI. NO EBI, NO EYD DAN KALIMAT YANG DITULIS MASIH BERANTAKAN. AKAN DIREVISI JIKA ADA WAKTU SENGGANG. ALEXA terus berlari walau kakinya sangat lelah dan terasa kebas namun Alexa terus saja berlari, dia harus segera menyelamatkan diri...