VALERY POV
aku tidak tahu mengapa,tetapi aku merasa tidak nyaman dengan dia.dulu aku merasa nyaman sekali sampai sampai aku yang selalu mengejarnya,tapi sekarang aku ingin sekali menjauh.aku merasa perasaan nyaman ini bukan untuk dia melainkan orang lain dan aku tidak tahu siapakah orangnya,ya dia adalah justin.sekarang aku sudah berteman dengan dia,justin selalu mencoba membuatku senang,tertawa tapi tidak bisa malah tawa ku terlihat terpaksa.orang yang selalu membuat tawaku pecah adalah zayn dialah orangnya yang selalu membuat ku senang,tertawa tanpa harus dipaksa.
"valyy!"aku mengentikan lamunanku karena ada orang yang memanggilku."lu kenapa sih,daritadi dipanggil juga"kata justin yang sedang duduk disebelah ku."ng-ga ga papa kok"balasku mencoba relax.aku benar benar tidak mengerti dengan diriku,dulu aku ingin sekali kembali bersama justin tapi sekarang tidak.
"gua ke toilet dulu ya"kataku lalu langsung beranjak pergi.aku berjalan sambil memasukan tanganku di saku celana.sebenarnya aku tidak ingin ke toilet melainkan mencari zayn.akhir akhir ini dia jarang menyapaku,jarang bermain dengan ku,dan sepertinya dia ingin menjauh dari ku dan aku tak tahu kenapa.
"ZAYN!"aku berteriak memanggil zayn yang sedang melamun di kursi taman.aku langsung duduk disampingnya.
"lu kenapa sih"kataku to the point.
"kenapa apanya"balasnya."kenapa lu jarang main gt sama yang lain,terus kenapa lu selalu menghindar gt"kataku bertubi tubi."gpp val"balasnya lagi tanpa memandang ku.
kami sibuk dengan pikiran kami masing masing,tidak ada yang mau membulai pembicaraan.aku benar benar tidak suka dengan keheningan seakan akan aku sedang duduk bersama patung.menyebalkan.
"zay-"
"VALLYY!"belom sempat aku ingin memulai pembicaraan namaku sudah ada yang memanggil.
"apa"kataku melihat kearah justin."katanya ke toilet tau taunya malah disini"kata justin.aku melihat ke arah zayn yang sedang menatapku juga,aku tidak mengerti arti tatapan itu.aku bisa melihat mata zayn bahwa dia sedang sedih,marah,dan kecewa?.
"ayo val,bentar lagi bel masuk"kata justin yang langsung menggandeng tanganku.
"zayn gue duluan ya"kataku tersenyum lalu langsung meninggalkan zayn.ada apa dengan zayn?apa dia punya masalah?aku ingin sekali bertanya tapi selalu ada yang mengikutiku ya dia justin.mungkin pulang sekolah aku akan berbicara dgn zayn.
***
aku menghampiri zayn yang sedang berdiri di depan pagar sekolah,mungkin dia ingin menunggu bus.
"hai zayn"sapaku.
"h-hai"balas zayn kaku.
"pulang bareng yukk"kataku.
"ayoo"balas zayn senang.aku berjalan beriiringan bersama zayn belom ada 3 langkah ada yang memanggil namaku.aku kenal suara itu dia yang selalu mengacaukan rencana ku bila aku ingin bersama zayn.
"apa lagi"kataku kesal.
"mau ngajak pulang lu lah"balas justin."gue udah sama zayn"kataku menatap zayn yang sedang menatap justin dgn tatapan dingin dan aku melihat justin yang sedang menatap zayn dgn tatapan meremehkan.
"vall,lu pulang bareng justin aja ya.gua mau kerumah temen dulu"kata zayn yang tersenyum lalu pergi.
"lu kenapa sihh,selalu ngikutin gue.gue tuh mau ngomong sama zayn"kataku kesal."kan gue gatau"kata justin sok sedih.sialan
"udah ayo pulang"kataku ketus lalu berjalan mendahului justin.
ZAYN POV
apa aku salah memiliki perasaan suka ke valery?apa aku salah menjauhi valery?apa aku tidak ditakdirkan bertemana dengan valery,hanya berteman?sepertinya salah karena valery sudah mempunyai pacar seperetinya.ya justin si sialan itu,yang selalu menggangu ku,dia selalu mengikuti valery kemana mana seolah olah valery adalah miliknya,memang miliknya sih sekarang.
"aghh sialan justin,udah mukanya songong banget,untung ganteng kalo ngga udah gua bunuh lu"kataku kesal.aku memutuskan untuk pergi ke rumah niall.
akhirya aku sampai dirumah nial.
"NIAL!"
"NIAL!"
"NIALL HORANN"
"BUKA PINTU SIALAN INI NIAL"kataku berteriak teriak tidak jelas di depan tumah nial.rumah nial sudah kuanggap rumah sendiri,orang tua niall sedang tidak ada dirumah jadi aku bebas mau ngapain saja.
"ZAYNN,BISA GAUSH TERIAK TERIAK BISA GA SIH"balas nial; dengan wajah kesal.
"ah bodo,lagi galau nihh gue"kataku langsung masuk kerumah niall lalu duduk di sofa.
"gue galau parah,mau nangiss,aghhh.mama!!"
"MAMA,MANA MAMA..MAMA ANAKMU SEDIH MAH"kataku berteriak teriak gajelas.semoga ini bisa menghilangkan rasa sedihku.niall yang melihatku seperti ini hanya menaikan salah satu alisnya dgn pandangan bingung.
"wah zayn lo kerasukan apa gimana?menidng lu keluar deh dari rumah gua,gua takutt ah"kata niall tiba tiba dan langsung berdoa sambil menatapku taku.
"apasih gajelas lu"kataku mengambil bantal lalu menimpuknya dgn itu."adohh sakit begoo,lagian lu kenapa dhh"kata niall yang langsung duduk disebelahku.
"lu tau justin kan"kataku."tauu terus kenapa"kata niall menatapku bingung."dia tuh kayaknya udah pacaran deh sama valyy,terus setiap valy mau ngomong sama gue pasti justin langsung menghancurkanya.yakan gue kesell"kataku berapi api."ohhh jadi ceritanya lu cemburu nihh.wahh zayn sudah besar yaa"kata niall menepuk nepuk kepalaku."taii,gue minta saran nihh.gue harus gimana"kataku.
"emm ya lu harus mencoba saingan dengan justin itu"
"tapi gue sering liat di sekolah,valy kaya gaseneng gt sama justin.merasa terganggu iya gasihh"kata niall bingung."iya juga sihh,gua sering liat valy kaya gaseneng gtt"kataku/"nah berarti lu masih ada kesempatan buat merbut hati valy eaaa.gue yakin valy mau kok sama lu"kata nial."ohh gtt yaudh ntar gua coba"balasku.
***
"vallyy"aku memanggil nama nya ketika dia berjalan di depan ku.dia pun berbalik menghadapku dan tersenyum."kenapa?"katanya bingung."hari ini pulang bareng okee?"kataku."okee"balasnya sambil tersenyum menunjukan giginya yang putih itu.
"ke taman yukk,gua mau ngomong sma luu"kataku lalu langsung menggandeng tang valery.
"mending lepasin deh tangan lu,kita diliatin begoo"kata valy malu sambil menundukan kepalanya."ngapain malu sihh,kan nanti lu bakal jadi milik guee"kataku over pd.aku yang menyadari itu langsung malu setengah matii,mulut sialan mengapa bisa ngomong seperti itu.sial.sial,sial
kami ber2 langusng duduk dan menikmati pemandangan.
"lu pacaran sm juStin"kataku to the point."hah?pacarann?ngga kaliiii"balas vally."terus kenapa lu sama dia sekrang jadi deket gt"tanya ku penasaran."emaang kenapa,cemburu?"kata valy mengejekku."cemburu?ya nggalahh"kataku berdusta.maafkan hambamu ini ya tuhann.
"maaf.."kataku
"kenapa?"katanya bingung.
"maaf gue ngejauhin lu,maaf gua jarang nyapa lu gt,gua cm ada masalh keluarga aja"kataku berbohong lagi.
"gapapa kok"katanya sambil tersenyum.
aku bisa melihat dari ekor mataku justin menghampiriku dan valyy.aku bisa melihat dia sedang emosi,ada apa dengan dia.
"VALLYY!"teriaknya kesal.valy pun langsung menoleh kearah justin.justin langsung menarik tangan tavly dengan kasar."udah gue bilangin tunggu di parkiran,bisa ga sih nurut"bentaknya kesal."apaansi just,gue hari ini pulang sama zaynn"balas valy emosii."ngga nga boleh.lu pulang sama gue!"kata justin memerintah seolah olah tidak bisa dibantah.
"STOPP!NGATUR NGATUR HIDUP GUE,LO SADAR GA SIH,LO TUH BUKAN SIAPA SIAPA GUE.KITA CUMA TEMEN.ITUPUN GUE TERPAKSA"kata valy berapi api dan dia langsung tersenyum sinis ke arah justin
justin yang mendengar itu langsung diam dan begitupun aku,valery berteman dengan justin terpaksa.aku tidak tahu itu berita bagus atau buruk.yang jelas aku sedikit senang,anggap aku jahat tapii aku tidak peduli.
A/N
php itu enak ya.maaf kalo php,maaf kalo jelek,maaf kalo banyak typo.semoga kalo ngealnjut cerita galama deh ya.jangan lupa vote/comment ya.makasih<3
KAMU SEDANG MEMBACA
{Bully}(ON HOLD)
Teen FictionLebih baik di bully daripada aku harus menunjukan diriku yang sebenarnya.