Thirdteen

1.8K 108 4
                                    

/Gausah banyak bacot,langsung lanjut aja okay/


-o-o-o-


"DADDDD!!"

Aku menatap dad tidak percaya,bagaimana mana bisa dad mengatakan seperti itu di depan teman temanku?Apakah dia tidak tahu kalau aku sedang menyamar. Aku melihat keselilingku dan semua orang menatap kearahku dan dad dengan pandangan bingung. Belum sempat aku ingin berbicara dad sudah berbicara

"Ikut dad sekarang!."Ucapnya tegas lalu berbalik memunggungiku dan berjalan. Mau tak mau aku mengikutinya juga karena tidak mau terkena marah lagi sedangkan teman temanku entahlah aku tidak tahu. Tapi tunggu,bukannya dad seharusnya berada di rumah sakit?Ah sudahlah.

Aku mengikuti dad ke lapangan belakang yang lumayan sepi hanya beberapa orang saja yang berada di lapangan ini.

"Valery apa yang kamu lakukan tadi?"Ucap dad.

"Aku?"Tanyaku kepada dad sambil menunjuk diriku sendiri.

"Menurutmu nama Valery disini siapa lagi?"Jawab dad datar.

"Oh baiklah,aku hanya ingin memberi pelajaran ke perempuan tadi dad. Dia sudah keterlaluan menamparku."Ucapku kesal.

"Tidak seperti itu caranya,memang dad mengajarkan kamu bertingkah bodoh seperti itu di depan umum?Apalagi kamu model Valy."Kata dad.

"Mereka tidak tahu siapa aku yang sebenarnya dad,mereka tidak tahu. Mereka hanya tahu aku adalah seorang kutu buku,tidak bisa bergaul dan selalu di bully."Kataku.

"A-apaa?"Ucap dad tidak percaya.

"Jelas dad tidak tahu,karena dad selalu sibuk dengan pekerjaan kantor dan tidak bisa membagi waktu untuk berbicara bersamaku."Kataku ketus.

"Ah sudahlah lupakan,rahasiaku sudah terbongkar dan mau gimana lagi,semua orang pasti akan tahu juga"Kataku pasrah.

"Oh iya dad,dad kok bi-"Ucapanku terpotong karena aku melihat sosok asing disebelah dad ku.

"Dia siapa dad?"Tanyaku sambil menunjuk orang asing itu. Sepertinya orang asing itu seumuran denganku.

"Oiya dad lupa ngenalin kamu,ini sekretaris dad yang baru. Selain sekretaris dad dia yang akan selalu ngejaga kamu,anggep aja bodyguard. Keren kan?"Jawab dad.

"Apasi dad ga keren banget,ngapain coba dijagain sama dia. Masi ada Brad kok."Ucapku tidak terima.

"Gabisa Valery!."Ucap dad tegas. "Dia tetap akan menjaga kamu,namanya Jason. Dia seumuran sama kamu kok."Ucap dad lagi. Aku hanya menganguk pasrah dan menghiraukan tatapan Jason yang sedang menelitiku dari atas sampai bawah. Hei apa-apaan diaa?

"VALLYY!"

Aku mencari sumber suara yang meneriaki namaku. Saat sudah menemukan orangnya ternyata itu Brad. Brad langsung menghampiriku dan kaget ketika melihat dad.

"Loh dad,kok dad disini?Bukannya di rumah sakit?"Tanya Brad bingung.

"Dad udah sembuh dan udah boleh balik ke rumah."Jawab dad. Brad hanya menganguk-angukan kepalanya saja lalu matanya beralih ke Jason.

"Ini siapa?"Tanya Brad. "Oh gue,sekretaris dad lo"Jawabnya. Bradpun hanya ber-oh-ria.

"Yaudah aku pulang ya dad,bye."Ucap Brad sambil meranik tanganku menuju mobilnya. "Mau kemana?"Tanyaku bingung. "Lo harus cerita ke gue kenapa lo bisa gebukin anak orang."Jawab Brad saat dia sudah duduk di kursi pengemudi.

"Jadi,si Zayn itu bawa gue ke gudang,dia melakukan tindakan senonon woy. Dia nampar gua,karena gua kesel banget gua bales deh. Dengan tololnya dia nyium bibir gua woyy. Anjir kan disaat yang tidak tepat dia mencium bibir gua yaudah gue langsung tendang 'itu' nya terus mukul dia pake kayu. The end."Jelasku.

{Bully}(ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang