BRAD POV
Aku benar-benar tidak percaya dengan ini semua.Vally dalam bahaya dan sekarang dad koma.Sudah 3 minggu dad terbaring di kasur rumah sakit.Aku ingin sekali menghancurkan orang itu,dia yang menyebabkan ini semua.Tetapi aku tidak bisa,aghh seandainya Vally tau bagaimana ya perasaanya?
"Dad bangun-"
Aku hanya memandang Vally nanar.Dia yang paling dekat dengan Dad.
"Vall mending pulang deh,muka lu pucet banget"kataku menyuruhnya pulang.Dia menghiraukanku.Aku menghampiri dia dan mengusap ngusap punggungnya.
Akhirnya dia beridiri dan mencium kening Dad."Dad pasti bisa val"kataku menenangkan dia yang mulai meneteskan air matanya lagi.
"Gua pulang ya"ucapnya pelan dan langsung berdiri.
"Gua anterin aja"kataku.Dia hanya diam dan berjalan keluar dengan gontai.
Aku berjalan dibelakang vally,dia terlihat tidak bersemangat akhirnya aku mengejar vally dan menyamakan langkahku dengannya.
"Jangan sedih mulu dongg,kasihan dad nyaa"kataku,Vally hanya mendegus sebal."Brad kalo dad udah gaada gimana?"ucapnya tiba tiba."ngomong apaansi"kataku sebal."ga,gue ga siap aja.gua ngerasa gue masih banyak salah sama dad,belom nyenengin dia,belom ngasih yang terbaik buat diaa-"sebelum menyelesaikan kata-katanya aku langsung memeluk dia dan yeaa dia menangis lagi.typical vally kalau lagi sedih.
cengeng huh."drama banget sih ngomongnya"kataku sebal sambil mengusap ngusap pungungnya kadang aku memukul punggunya pelan karena sebal."aww sakit bodoh,lu mau ngusap ngusap apa mukul2 sih"katanya sebal sambil memukul punggung ku dengan keras.Ya aku lebih suka dia yang seperti ini,dan aku tidak akan membiarkan Vally sedih.
"nah gitu dong senyum."kataku yang melepas pelukannya.
"yaudah ayo pulang,ketek gua dah bau tengik"katanya asal."bukan ketek lo doang,napas lo juga."kataku bercanda.Dia langsung melotot kearah ku dan tiba tiba menjambak rambutku kencang.
"adohh sakitt vall"kataku yang mengusap usap rambutku."lo nya ngeselin,yaudh ah ayoo"katanya yang menarik ujung jaketku.Kami pun langsung masuk mobil dan menuju rumahku dan Vally.
***
VALLY POV
Pagi yang sangat berbeda.Tidak ada Dad dan Mom.Mom menjaga dad di rumah sakit.Aku menuju meja makan dan mengambil roti dan langsung memakainya.Aku benar benar tidak bersemangat,aku terlihat seperti gembel.Lihatlah aku memakai pakaian longgar,jaket jeans,celana jeans hitam,dan converse yang sudah kotor.Rambutku aku biarkan tergerai dan aku tidak lupa memakai kaca mata tebalku ya agar orang2 tidak mengenaliku.
Aku menuju mobilku yang berada di garasi.Aku langsung masuk ke dalam mobil dan melajukannya ke sekolah ku.Aku memarkir mobilku di rawa sekolah dan berjalan menuju sekolah.Seperti biasa aku mendapat tatapan jijik dari teman2ku.Aku menuju loker untuk mengambil buku di lokerku.Saat membuka lokerku aku menemukan kertas yang sudah kotor.Aku membukanya dan membaca tulisan tulisan itu.
Satu persatu keluarga lo bakal hancur dan tinggal lo deh.Siap siap ya manis.
Aku melihat tulisan itu dengan nafas yang tercekat,Aku juga menemukan foto di dalam loker ku itu.Foto dad yang berbaring dirumah sakitt.Aku benar benar terkejutt,bagaimana orang itu bisa masuk ke ruangan dad?.Apa itu tandanya ada orang dalam yang ingin menghancurkan keluargaku.Aku menutup lokerku dengan keras dan langsung berlari ke kelas.
Saat sampai di kelas aku langsung mengeluarkan handphoneku dan menelpon Brad.
"hal-"
"woyyy,gua nemuin surat sama foto di loker guee."
"terus?"
"ihh surat ancaman sama fotonya itu,foto dad dirumah sakit.Mending lu cek ke rumah sakitt."kataku panik.
"ohh oke2,lu hati2 yaa.please jaga diri."
Belom sempat aku menjawabnya Brad sudah memutuskan sambungan telponya.Aku benar benar mengutuk orang yang mengirim surat sampah ini.Apakah orang ini tidak ada kerjaan?
Aku merasa ada yang menepuk bahuku saat kulihat ternyata Zayn.Aku langsung tersenyum dan menyapanya.
"haii."kataku menyapanya.Dia hanya tersenyum ke arah ku,tetapi entahlah senyuman itu memiliki arti tetapi aku tidak tahu arti senyuman itu.
"ini ada bingkisan buat lo."tiba tiba ada yang menghampiri ku,aku tidak tahu dia siapa,sepertinya dia murid disini."dari siapa?"tanyaku penasaran.Murid itu hanya mengangkat bahunya acuh dan langsung pergi.
Aku membuka bingkisan itu dan terdapat baju.Aku kenal baju ini,tadi pagi aku baru melihatnya.Ini baju Brad.Astaga.
"Bajingannn"teriaku murka.
Aku benar benar kelewat kesal dengan orang yang mengirimkan bingkisan,surat ancaman yang isinya tidak berguna.Aku benar benar ingin membunuhnya,ingin sekali.
"udah vall,sabarr.jangan emosi dulu"kata Zayn yang menenangkanku."gimana mau sabar sih,ini orang udah parah bangett zayn"teriaku kesal."iya gue tau,kalo gue jadi lu sih gue bakal marah sama apa yang lo lakuin tapi lo harus tenang dulu.Jangan kebawa emosi,karena orang itu bakal seneng ngeliat lo yang udah menderita gini.Dia merasa menang banget jadi,jangan nyerah okay?"kata zayn.Perkataan Zayn benar juga.
"thanks zayn"kataku sambil tersenyum.
***
Aku berjalan terburu buru untuk sampai ke ruangan Brad,ya aku sekarang berada di kantornya.Tidak lupa aku membawa bingkisan tadi yang berisi baju Brad.
Tanpa mengetuk pintu aku langsung masuk dan melihat Brad yang sedang berkutat dengan laptopnya.
"Brad"kataku memanggilnya,Brad langsung menatapku dan tersenyum.
"Kenapa?"jawabnya bingung.Aku langsung menyodorkan bingkisan tadi,dia langsung membukanya.Saat sudah terbuka Brad langsung merubah raut wajahnya yang tadi biasa saja menjadi emosi.Rahangnya yang tiba tiba mengeras dan Brad mengepalkan tangannya dengan sangat kuat.
"Brad relax okay"kataku."Ini keterlaluan,dia mau nya apa sihh"katanya emosi."gue udah peringatin dia,tapi tetep aja"katanya lagi.
"mending lo kasih tau siapa orangnya"kataku."kalo gue kasih tau,lo juga ga bakal percaya"kata Brad.
"satu sekolah ga sama gue?"tanyaku."iya"jawab Brad.
Aku tidak percaya,ternyata dia satu sekolah denganku."dia deket ga sama gue?"tanyaku lagi."i-ya"kata Brad.
"ahh yaudahlah siapa sihh,kasih tau aja"kataku tidak sabaran sambil menarik ujung jas Brad agar ia ingin memberitahuku.
"tapi gua yakin lo gabakal percaya valll"kata Brad kesal.
"yaudah bodo,kasih tau aja"kataku tak kalah kesal.Brad menarik nafas dan membuangnya lalu dia menarik nafas lagi lalu membuangnya lagi.
Brad menatapku dan aku menatapnya juga,
"ngomong cepetan,lama banget deh.kalo buka-"
"ZAYN,VALL ZAYNN!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
A/N
ashek udh dilanjut nihh.semoga part ini bagus deh.maaf kalo banyak typo.
.
.
.
.
oiyaa aku buat cerita ke2 nih.judulnya belom tau,inti ceritanya dia broken home ashek?ashekk.hari ini mau dipost prolog nya.yaudah dibaca ya #promo #bodoamat #biarlaku
KAMU SEDANG MEMBACA
{Bully}(ON HOLD)
Teen FictionLebih baik di bully daripada aku harus menunjukan diriku yang sebenarnya.