The Truth

659 47 21
                                    

"Hana! Kau ikut aku sekarang," ujar Kazuya seraya menarik tangan Hana tanpa melihat keberadaan Haruna dan teman-temannya yang ada disana.

"Tunggu. Kenapa aku harus mengikutimu? Kita kan tidak ada hubungan apa-apa. Aku akan tetap disini." Hana mengibaskan tangan Kazuya, tidak enak dengan Haruna disana.

"Terserah apa katamu. Yang penting kau ikut aku sekarang," ucap Kazuya langsung menarik lengan Hana dan pergi meninggalkan atap gedung begitu saja. Meski gadis itu tidak mau tapi nampaknya kali ini siswa itu tak mau melepaskan cengkraman tangannya hingga sampailah mereka di tempat mobil Kazuya diparkir.

"Hey-hey. Apa yang akan kau lakukan? Sebentar lagi kita akan masuk," celoteh Hana yang dipaksakan masuk ke dalam mobil oleh Kazuya. Tak lama kemudian, mobil Kazuya keluar dari sekolah pada jam istirahat dengan mudah karena Eiji-san berhasil mengecoh satpam sekolah dengan mengajaknya bermain papan catur di kantin dan membiarkan Rei-san yang menyamar menjadi satpam dadakan untuk menggantikan tugasnya.

"Hey, Kazuya. Jawab pertanyaanku! Kita mau kemana sekarang? Kau mau dikeluarkan segera dari sekolah?" Kali ini Hana benar-benar kesal dengan sikap Kazuya ini.

"Jangan khawatirkan hal itu. Yang penting kita cepat ke rumahmu sekarang," jawab Kazuya kemudian, semakin membuat Hana bingung.

"A-apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

"Minami-san. Sesuatu terjadi pada nenekmu. Aku akan membawamu kesana sekarang!"

"Memangnya apa yang terjadi dengan nenek? Jangan berbohong padaku," ucap Hana kemudian. Nampak wajahnya mulai khawatir.

"Aku punya firasat yang buruk sekarang. Tadi Hikari meneleponku dan mengatakan bahwa nenekmu sekarang dalam keadaan antara hidup dan mati." Hana tak percaya dengan ucapan Kazuya barusan dan berusaha menenangkan dirinya sendiri.

"Aku tidak percaya padamu. Aku ingin melihatnya dengan mata kepalaku sendiri."

"Maafkan aku, Hana." ucap Kazuya dalam hati dan semakin mempercepat laju mobilnya dan membelok di tikungan sama seperti Seimaru-san layaknya seorang pembalap drift profesional.

***

Sinar mentari telah meninggi dan udara terasa sangat panas dari biasanya. Di sebuah gang terdapat sebuah rumah kecil berlantai dua yang didatangi oleh tamu yang tak biasa. Dari atas pohon terdapat seseorang yang tengah mengamati rumah itu sejak beberapa menit yang lalu.

"Yo! Anak kecil, apa yang kau lakukan disini? Bukannya kau tengah sibuk mengawasi wilayahmu. Oh iya, kau kan masih asisten rahasia(1) Kazuya. Jadi kau ditugaskan disini juga."

"Jangan mengacak-acak rambutku, Eiji-san. Kau juga, Rei-san. Kenapa ikut kesini bersamanya?" seru vampir bertubuh pendek yang tak lain adalah Akashi Kirito.

"Aku tadi mampir di sekolah Kazuya tapi aku penasaran juga dengan Hana ini. Makanya aku datang kesini dan kebetulan bertemu dengan Eiji-san di tengah jalan," jawab Rei, vampir berambut putih di samping Eiji.

"Jadi kita lihat sekarang apa yang sebenarnya terjadi," ucap Rei dan melihat masuk ke dalam rumah Hana dari atas pohon itu melalui mata merahnya.

***

Sementara itu di dalam rumah Hana, wanita berambut panjang berwarna merah -Hikari Yamamoto-mendampingi nenek Hana yang sedang terbaring di atas kasurnya. Tak lama kemudian, Hana datang bersama Kazuya dan langsung masuk ke dalam kamar Minami-san, nenek Hana. Gadis itu langsung berlari mendekat dan memeluk neneknya, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada neneknya. Hikari-san berusaha menjelaskan tapi tangis Hana langsung pecah saat melihat neneknya benar-benar tengah bergelut antara hidup dan mati. Tak lama kemudian nenek mengucapkan pesan terakhir sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

DARAHKU: UNTOLD BLOOD (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang