Takdir dan Guru Baru

677 52 11
                                    

Gomenasaii... Author baru bisa updet sekarang. Hehe... Makasih ya buat semua reader yang udah mampir dan voment disini. Oh ya, updet kali ini, aku dedikasikan buat @hanifa53 yang udah setia menunggu.. ^_^ 

***

"Oh ya, Kenichi. Bagaimana keadaan Haruna dan yang lainnya?" tanya Hana kemudian.

"Sudahlah, jangan khawatir. Mereka baik-baik saja. Aku menghapus memori mereka tentang pertemuannya dengan para vampir dan werewolf itu, tapi membiarkan mereka mengingat keberanian dan pengorbananmu!" Nampaknya untuk kalimat Kenichi yang terakhir, Hana kurang setuju. Akan tetapi saat ia akan bertanya kembali, suara seorang laki-laki mengejutkan mereka.

"Apa yang sedang kau lakukan disini, Kazuya? Kalau mau masuk, masuk saja!" ujar Seimaru yang heran melihat sikap Kazuya. Sontak para vampir di dalam kamar menoleh ke arah sumber suara tersebut. Mereka terkejut. Entah sejak kapan Kazuya sudah berdiri di depan pintu kamar sambil membawa baju dan handuk di pundaknya. Dia hanya memakai kaos putih, tak merespon ucapan Seimaru. Tapi senyum masih terukir di bibirnya seraya terus menatap Seimaru yang masuk ke dalam kamar dan mulai menyapa Hana.

"Hai, Hana. Namamu Hana, kan? Kenichi benar. Jangan terlalu memikirkan gadis seperti mereka, pikirkanlah dirimu sendiri juga. Oh ya kenalkan, aku Seimaru. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya. Aku juga tinggal disini, jadi jangan sungkan-sungkan untuk menyapaku nanti!" Seimaru mengulurkan tangannya. Raut wajah Hana beralih pada Kenichi sejenak seolah-olah meminta persetujuan darinya. Kenichi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Setelah itu ia langsung membalas uluran tangan Seimaru.

"Oh, baik. Aku, Hana Misaki. Senang berkenalan dengan Anda!"

"Jangan takut. Kenichi juga masih saudaraku. Jangan-jangan kau berpikiran kalau aku seorang pemburu karena waktu itu..." Mendengar ucapan Seimaru, Hana menjawab cepat. "Ti-tidak. Bukan begitu. Aku hanya..."

"Dia hanya mencoba berhati-hati karena aku tadi berpesan begitu padanya," sahut Kenichi. Seimaru pun duduk seraya mengangguk mengerti.

"Ngomong-ngomong dimana Kazuya tadi? Apa dia sudah pergi?" tanya Seimaru tiba-tiba. Gadis berambut kuning bernama Mika menjawab,"Oh, Kazuya-niichan pergi ke kamar mandi. Sepertinya dia sedang mandi sekarang. Kenapa Seimaru-niichan datang kesini juga? Membuat kamarku semakin penuh saja. Ini kamar perempuan, niichan. Harusnya bilang permisi atau ketuk pintu dulu kek kalau mau masuk!" Raut wajah Mika terlihat kesal. Nampaknya ia tak menyukai sembarang orang masuk ke dalam kamarnya, termasuk saudaranya sendiri.

"Oke-oke. Maafkan aku, Mika-chan. Jangan khawatir aku tidak akan lama disini kok. Nah, karena Hana sudah siuman, aku ingin membawa Kenichi keluar. Ayo Kenichi. Kau masih ada tugas malam ini." Seimaru menggenggam lengan Kenichi, mengajaknya untuk keluar meskipun lelaki itu berusaha menolaknya.

"Anggaplah sebagai rumahmu sendiri ya. Maaf kami harus pergi sekarang, Hana!" Dengan cepat Hana beranjak dari tempat tidur dan membungkuk di depan Seimaru.

"Ti-tidak apa-apa. Terima kasih atas bantuan sebelumnya dan maaf telah merepotkan kalian," ujar gadis bernama Hana tiba-tiba. Melihat tingkah Hana, Seimaru cepat-cepat memberdirikan Hana.

"Baiklah. Lain kali kau tidak perlu melakukan hal seperti itu lagi ya. Bersikaplah biasa saja," ucap Seimaru dengan ramah. Setelah itu, ia lekas menarik Kenichi keluar. "Ikutlah aku sekarang, Kenichi..."

"B-bukannya tugasku sudah selesai kemaren, Seimaru!" potong Kenichi sambil mengibaskan tangan Seimaru sambil berjalan keluar.

"Malam ini kau mendapat tugas untuk mencari dua siswa yang kabur dari akademi."

"Eh? Bukannya itu tugasmu? Aku kan sudah bukan bagian dari sekolah vampirmu sekarang."

"Bukan aku, tapi paman yang menyuruhmu. Kau sih tidak mengawasi wilayahmu sendiri, malah kelayapan di wilayahku. Katanya mereka itu temanmu. Karena aku masih ada tugas yang lain, ini berkasnya. Cepatlah, sebelum mereka membuat masalah di kota!"

DARAHKU: UNTOLD BLOOD (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang