Harapan Baru

680 63 6
                                    

Di sebuah ruangan besar seperti aula -di dalam kastil Ryu-san- berkumpullah para vampir beserta beberapa pemimpin wilayah termasuk Kenichi, Seimaru dan Kazuya.

"Jadi Klein tak mau membuka suaranya sama sekali. Baiklah, kalau begitu Seimaru, besok kau kembalikan dia ke penjara Grintz (di Rusia). Kau kawal dia dengan ketat, jangan sampai ia lolos lagi. Meskipun kau masih baru, tapi aku percaya padamu, Seimaru" Seimaru mengangguk mantap. Ia nampak percaya diri di samping Kenichi. Melihat rekannya seperti itu, Kenichi lalu menggoda Seimaru, mencoba untuk mengalihkan perhatiannya. Tapi hal itu tak berlangsung lama karena Ryu-san tiba-tiba menyebut namanya.

"Dan kau, Kenichi. Karena kau ikut membantu tugas kali ini, maka kau harus menyelesaikannya sampai akhir. Jadi kau temani Seimaru membawa Klein..." Kenichi yang tak terima, dengan berani ia berdiri dan memotong ucapan Ryu-san, "Ta-tapi, Ryu-san..."

"Baik. Sekian pertemuan hari ini. Terima kasih atas kerja keras kalian semua," perintah Ryu-san dan menutup pertemuan tersebut. Kenichi yang masih tak terima lalu mendekati Ryu-san yang terus berjalan tanpa menghiraukannya. Ia terus berbicara panjang lebar hingga pamannya menghentikan langkah, menatap keponakannya dan berujar, "Belajarlah untuk menjadi ketua yang bijak dan berwibawa untuk dua bulan ke depan. Tunjukkan padaku bahwa posisi yang diberikan Reichi padamu ini memang pantas. Jangan kecewakan harapan sahabatku padamu!" Setelah itu, Ryu-san berlalu meninggalkan Kenichi yang berdiri terpaku mendengar nama ayahnya disebut. Seimaru berjalan mendekatinya.

"Hey, jangan seperti anak kecil begitu. Sudah waktunya kau bersikap lebih dewasa. Kau pasti bisa. Oh ya, aku menunggumu besok jam 7 pagi di tempat biasa. Aku tak bisa menunggu sedetik lebih lama, okey?" Kenichi hanya memandang kepergian Seimaru dengan menggelengkan kepalanya."Tak biasanya anak itu mengatakan hal yang baik padaku. Memangnya aku kurang dewasa? Hey, tunggu. Dia belum mengatakan terima kasih padaku. Lagipula anak sok dewasa seperti dirinya tak bisa menangkap buron internasional sendirian tanpa bantuan dariku!" batin Kenichi seraya berlari menyusul Seimaru. Sementara itu, Kazuya langsung berlari menuju ke kamar tempat Hana dirawat oleh Mika dan maidnya.

"Aku tak bisa membiarkan dia terus-terusan masuk ke lubang harimau tanpa mengetahui apapun. Aku harus mencari cara untuk mendengar cerita darinya secepatnya!" ucap Kazuya dalam hati. Ia sudah memantapkan hatinya dengan takdir dan takkan membiarkan siapapun melukainya lagi.

***

Waktu terus berjalan. Hingga tak terasa sudah tiga hari berlalu dan Hana masih terpejam, belum membuka matanya sedikitpun. Sesekali ia menggigau tak jelas, membuat seseorang di dekatnya khawatir.

"Sepertinya ia bermimpi buruk lagi. Kau tidak tidur lagi, Kazuya-san? Ini sudah hari keempat dan kau belum beristirahat sama sekali" Kazuya yang masih duduk di samping kasur Hana tak merespon ucapan lelaki yang tengah berdiri di dekat pintu kamar.

"Beristirahatlah meskipun hanya sebentar. Aku akan menggantikanmu berjaga," lanjut pria itu dan beranjak mendekati Kazuya. Ia menepuk pundaknya pelan.

"Aku ingin sekali mengetahui apa yang mengganggu pikirannya, apa yang membuatnya gelisah, hal-hal yang menakutkannya dan apapun yang berkaitan dengannya. Aku akan sangat bersedia mendengarkan semuanya," tutur Kazuya dengan menggenggam tangan Hana erat-erat. Pandangannya tak beralih sedikitpun pada gadis yang tengah terbaring di atas kasur. Seimaru meletakkan kursi di samping sahabat sekaligus saudaranya ini. Ia menghela napas dan mulai mengungkapkan sesuatu yang tiba-tiba muncul dalam kepalanya.

"Hmm... benar juga. Rasanya semua masalah kita selalu melibatkan gadis ini. Aku jadi ingin tahu siapa dia sebenarnya. Apalagi dua hari yang lalu Kenichi mengatakan sesuatu yang membuatku ingin mengetahui kebenarannya. Apa benar dia adalah calon pengantin Stein? Bajingan itu?" Keadaan menjadi hening. Kazuya tak mengucapkan sepatah katapun. Akhirnya Seimaru tertawa lepas, berusaha memecah keheningan dan mungkin ketegangan diantara mereka.

DARAHKU: UNTOLD BLOOD (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang