Tanda

152 6 2
                                    

Sinar matahari siang itu masih bersinar menerobos sela-sela awan kelabu yang sudah menyelimuti kota. Rinai hujan pun mulai turun perlahan membasahi bumi. Cuaca yang kurang bersahabat bagi para pejalan kaki yang berlarian mencari tempat berteduh. Apalagi jika ada mobil yang lewat tiba-tiba melewati genangan air tanpa mengurangi kecepatan. Pasti akan menyebalkan. Dan hal itu terjadi di jalanan siang itu. Entah darimana datangnya, sebuah mobil tak bersuara keras tak sengaja melintasi genangan air di pinggir jalan. Mobil itu tampak terburu-buru dengan kecepatan tak berkurang sedikitpun. Akan tetapi ketika sampai di tikungan, mobil itu tidak berbelok melainkan langsung menerobos semak-semak di pinggir jalan. Memasuki hutan, kurang dari 100 km dari sebelah barat kota Tokyo. Didalam mobil terdapat dua lelaki bertampang serius menatap lurus jalanan di depan, nampak sedang memburu sesuatu.

"Kita sekarang memasuki hutan Aoikigahara, senpai. Apa mereka bersembunyi di kaki gunung Fuji ini?"

"Mungkin saja. Akan kuhentikan mobil disini. Apa kau bisa melacak mereka sekarang?" tanya Kazuya.

"Baiklah. Akan kucoba."

Kazuya memberhentikan mobilnya dibawah sebuah pohon besar. Setelah itu keduanya keluar dan mulai berjalan kaki. Akashi menggunakan Visionnya lagi untuk melihat peristiwa masa lalu ditempat itu, sedangkan Kazuya berkeliling mengamati setiap inci daerah hutan tersebut. Di hutan yang terkenal cukup angker itu, banyak ditemukan tulang tengkorak manusia berserakan dimana-mana. Ya, tempat itu sudah menjadi tempat favorit masyarakat jepang untuk melakukan bunuh diri. Padahal sudah ada papan peringatan yang dibuat pemerintah yang berisikan kata-kata untuk mencegah para warganya bunuh diri. Belum lagi sinar matahari tak banyak yang menembus hutan tersebut. Semakin membuat siang hari akan terasa sangat menyeramkan bagi manusia biasa.

"Semoga saja Stein tidak membangun pasukannya dari para manusia putus asa ini. Karena jiwa lemah mereka, membuat mereka akan menjadi sangat mudah untuk dikendalikan," gumam Kazuya seraya berjalan menyusuri hutan tersebut.

Ketika sedang fokus mengamati tulang-belulang itu, ia mendengar suara berisik semak-semak di belakangnya. Ia semakin mempertajam pendengarannya. Ternyata benar, dari semak-semak tersebut muncul seekor serigala menerjang maju ke arahnya. Untungnya, ia dapat menghindar. Akan tetapi tepat pada saat itu seekor serigala lainnya muncul dari arah yang berlawanan. Ia terkejut mendapat serangan dadakan. Beruntung Akashi datang dan cepat menghentikan gerak serigala tersebut menggunakan bebatuan di sekitarnya untuk menjepit kaki-kaki serigala. Memberikan Kazuya sedikit waktu untuk meloloskan diri.

Ya, Akashi adalah seorang penyihir yang memiliki kemampuan telekinesis yaitu mempengaruhi benda dengan tangannya, serta kemampuan psikometri yaitu dapat memperoleh informasi dengan menyentuh benda tersebut melalui vision yang didapatnya. Bola mata lelaki berpostur pendek itu berubah merah menyala. Dengan lincah Akashi menyerang serigala itu membabi buta dengan batu, dahan-dahan runcing dan benda apapun di sekelilingnya. Ia tak memberi kesempatan serigala itu untuk bergerak sedikitpun. Ia seolah-olah sudah larut dalam emosinya. Sementara Kazuya tak membutuhkan waktu lama untuk melumpuhkan serigala satunya. Tak lama kemudian serigala itu kembali ke dalam wujud manusia. Werewolf itu sudah tak bisa bergerak lagi. Karena bukan otoritasnya untuk memusnahkan atau menghukum werewolf, Kazuya membiarkan werewolf itu lemas tak berdaya dan menggunakan kesempatan itu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya. Ia menarik kerah bajunya.

"Kalau kau menjawabku, mungkin aku dapat sedikit membantu meringankan hukumanmu. Dimana markas Stein?" Werewolf itu tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha... Kau pikir aku percaya padamu begitu saja. Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang kulakukan. Aku hanya mengikuti alur saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARAHKU: UNTOLD BLOOD (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang