Keputusan

296 19 4
                                    

Sisi diri Stein yang lain akhirnya muncul. Ya, ia marah-marah di kastil pada Lisa. Pelayannya ini pun dihukum untuk menyembuhkan semua luka Hana yang telah di buatnya, tak peduli sampai energinya habis atau menjadi tua lebih cepat akibat sihir yang dihabiskannya untuk menyembuhkan gadis tersebut. Sebab Stein hanya ingin Hana hidup untuk menjadikannya sebagai pasangan agar bisa menggabungkan kekuatan mereka untuk merebut dan menjadi penguasa vampir di dunia manusia. Lalu mengubah peraturan vampir yang sudah ada, terutama peraturan tentang hubungan vampir dengan manusia. Ya, Forbidden Power yang sudah dikuasainya takkan sempurna tanpa adanya gadis yang sudah memiliki ilmu Forbidden Power terakhir.

"Aku akan pergi menemui Ryoji. Aku memberimu waktu sampai aku kembali ke sini untuk menyembuhkan Hana. Jika sampai aku kembali dan dia masih belum pulih, siap-siap saja nyawamu sebagai gantinya."

Usai berucap demikian, Shuzaburo pergi keluar lagi. Nampaknya ia masih memiliki urusan yang belum selesai. Ya, pertemuannya dengan Ryoji, pemimpin semua pasukan werewolf yang sudah dikumpulkannya untuk merampungkan persiapan rencana mereka.

***

Sementara itu di kastil Ryu-san. Semua orang yang diundang Seimaru sudah datang. Terlihat Eiji, Hikari, Kenichi, Atsuki bahkan Ryukaze-san dan Mika juga ikut duduk berhadapan mengitari meja panjang. Hanya Akashi dan Kazuya yang belum tampak batang hidungnya.

"Dimana Akashi dan Kazuya?" tanya Ryu-san membuka pembicaraan.

"Akashi masih dalam perjalanan. Kalau Kazuya..." Rei tidak melanjutkan kalimatnya lalu menoleh ke arah Seimaru. Seimaru cepat menyambung ucapan Rei.

"Kazuya ada urusan sebentar. Tapi mungkin dia akan datang terlambat. Jadi bagaimana kalau kita langsung saja, Ryu-san?"

"Baiklah. Kalau begitu kita langsung saja. Bagaimana dengan markas pasukan werewolf dan vampir yang dikumpulkan Stein? Apa sudah ditemukan?"

Hikari membuka map yang dibawanya. Ia pun menjelaskan bahwa timnya sudah bekerjasama dengan pimpinan werewolf yang membawahi keluarga werewolf di seluruh jepang. Tapi sayangnya mereka tak tahu-menahu tentang pasukan itu. Bahkan Kurama-san, pimpinan itu menyebutkan bahwa mereka takkan berani melanggar perjanjian mereka dengan kelompok vampir untuk menyerang kita. Menurutnya para rekrutmen itu adalah para werewolf yang sudah lolos dari penjara di bagian timur jepang selama beberapa minggu ini.

"Kurama-san bahkan menyatakan keinginannya untuk bekerjasama dan membantu kita menyelesaikan masalah yang dibuat oleh mereka," terang Hikari panjang lebar.

"Bagus. Tapi apa mereka sudah tahu tentang kasus Stein juga?" tanya Seimaru penasaran.

"Aku sudah memberitahukan bagaimana posisi kita sekarang. Jadi mereka juga akan melakukan investigasi ini secara rahasia," jawab Hikari. Setelah itu Rei menyahut.

"Mengenai markas yang dibuat pasukan Stein itu aku belum menemukan lokasi pastinya. Tapi aku dan Akashi sudah menemukan enam titik kemungkinan lokasi markas mereka. Informasi ini aku dapatkan setelah menyelidiki lokasi kemunculan mereka yang sudah membuat masalah di beberapa tempat seperti kasus penculikan manusia beberapa hari yang lalu."

"Apa... Apa Akashi-kun menggunakan kekuatan sihirnya lagi untuk menemukan tempat itu, Rei-san?" tanya Mika tiba-tiba.

Keadaan menjadi sunyi sejenak. Atsuki yang tidak tahu apa yang sedang terjadi ikut terdiam dengan penuh tanda tanya di kepalanya. Mendengar pertanyaan Mika, Rei hanya mengangguk dalam diam. Baru kemudian Rei menjawabnya tanpa menatap Mika sedikitpun.

"Aku sudah meminta Akashi untuk tidak menggunakannya, tapi dia selalu memaksa dan bilang tidak masalah. Aku tahu tapi aku tak bisa menghentikannya juga karena... Dengan kekuatannya itu bisa sangat membantu  kita menemukan lokasinya dengan cepat."

DARAHKU: UNTOLD BLOOD (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang