PART 3

398 33 0
                                    


-TIGA-

05.15

KRING KRING

PYAR

"Berisik!" dengan mata yang masih terpejam,gue banting jam weker gue ke arah tembok. Fyi, mood gue pas bangun tidur kayak cewek PMS.

SRET!

Hawa dingin dari AC langsung nusuk tulang gue. Gue pun duduk, "Apaan si--" teriakan gue berhenti. Di depan gue ada Rafa.

"Udah, pagi. Bangun! Mandi!"

Gue tarik lagi selimut gue, "Ih, masih jam segini juga. 5 menit deh"
Gue baring lagi.

"Terserah. Kalo gitu, lo berangkat sendiri ke sekolah. Gue mau telat cuma gara-gara lo"

Gue melotot. Gue duduk. "Mama?"

Rafa narik selimut gue, trus dia lipet. Baik banget. "Mama lo ada rapat di bandung. Udah dari jam 4 tadi. Jadi lo berangkat bareng gue"

Gue cuma buka mulut bentuk 'o'

"Buru!" Rafa narik gue.

"Iyee. Elah gak sabaran banget sih" gue pun masuk ke dalam kamar mandi

*****

Sekolah baru gue. Gilaa. Keren banget. Ini sekolah swasta. Sekolah elite. Nusantara Academy. Kali ini gue gak melongo, gue cuma takjub aja. Rafa narik gue.

"Apaan sih?"

"Ada 2 hal yang harus lo tau. Pertama lo harus panggil gue Raka. Itu khusus buat disekolah. Kedua lo harus hati-hati sama cewek di sekolah ini"

Kerutan di dahi gue tambah dalam, "Haa?"

"Eh kak Raka tuh"

"Ganteng"

"Tuh, siapa tuh?"

"Sok kecantikan"

Rafa diem aja nanggepi bisikan -yang terlampau keras- dari cewek-cewek yang berpapasan sama kita. Oh. Ceritanya si Rafa ini populer toh. Ahaha. Emang ganteng kok.

"Lo pop--

"Mamen. Yoo. Wassap?" gue gak tau siapa dia. Dia cowok gaje -menurut gue- yang tiba-tiba nongol di depan Rafa.

"Apaa--

"Oh mai godness. Mamen. Ini siapa nih? Cewek lo yang baru?" yang gue tau tentang dia, dia suka motong pembicaraan.

"Mandra! Gue belom selesai ngomong. Bukan. Ini Seva. Si--

"Murid baru kan? Hai kenalin gue Mahendra Ranaja. Panggil aja Mandra" gue gak tau kapan dia ada disini. Dia udah ada di depan gue sambil mengulurkan tangan.

Gue jabat tangan dia, "I-iya. Gue Saveta Paradina. Panggil aja Seva"

"O" singkat

"Sev, mendingan lo langsung ke kelas aja deh. Kayaknya di ruang guru lagi ada rapat" si Mandra menjelaskan panjang lebar sambil gandeng tangan gue yang sebelah kiri

"Eng, bisa lepas gak?"

Mandra cengo sesaat. "Lo gak mau gue gandeng?" Gue menggeleng dengan mantap. "Kenapa? Gue ganteng loo" dia kepedean. Ya, emang sih.

"Kelas lo apaan?" Rafa ngambil secarik kertas yang dari tadi gue pegang, "11 IPA-2" dia yang tanya, dia juga yang jawab. Aneh.

"Sekelas sama kita-kita dong!" Mandra emang aneh. Dia barusan ngomong kayak gitu, kayak cewek.

"Bisa anter gue ke kelas gak?"

Rafa dan Mandra natap gue. "Cabut" Mereka berdua ngapit gue ditengah. Kita langsung ke kelas.

Ternyata mereka berdua ini... populer. Buktinya, banyak anak cewek yang nyapa mereka. Dari yang kulitnya masih kenceng, sampe yang kulitnya -punya bu kantin- udah layu.

*****

08.03

Ternyata hari ini gak ada pelajaran. Huah. Percuma, gue semaleman nyiapin intro buat kelas baru. Dari yang 'Saveta Paradina. Seva' sampe yang -najong banget- 'Hai hai, gue Saveta Paradina nih. Panggil gue Seva yach. Tengkyu. Cium dan peluk'

"Sev, ngantin yok!" dia Cira. Temen baru gue. Sebangku sama gue.

"Yuk ah! Gue laper nih" ini Frei. Temen baru gue.  Duduk di belakang gue sama si..

"Ih, kamar mandi dulu ah. Mau ngaca bentar" Dena. Sebangkunya Frei

"..." oke dia Lina. Dia gak bakal ngomong kalo gak ada yang ngajak ngobrol. Duduk di depan gue.

"Jadi mau kemana nih? Kantin apa kamar mandi?" Cira selalu kayak gini. Ahaha. Gue sotoy banget. Baru juga kenal 2 jam.

"Kantin aja!" Frei langsung mengambil keputusan dan menarik Lina keluar kelas.

"Fre-i" Dena ngekor di belakang mereka

"Ahaha. Temen baru gue. Aneh" gue ngomong itu tanpa sadar.

"Ahaha. Yuk ngantin!" Cira langsung narik gue ke kantin.

Dan begitulah. Seharian penuh gak ada pelajaran. Kita cuma kekantin trus ke kelas lagi. Gue pengen kenalan sama semua penghuni -yang kelihatan- di kelas.

*****

Gue pulang jam 3 sore. Gue tadi lagi nongkrong di HighCafe. Kafe depan sekolah. Dan gue pulang naik taksi. Gue capek banget. Gue langsung ke kamar.

"Lo darimana?" gue noleh. Ada Rafa yang berdiri dan bersidekap di ambang pintu kamarnya.

"Gue dari HighCafe"

"Oo" dia masuk ke kamarnya

Cowok kok aneh.

--Journey--

a.n

Sebelumnya gue mau minta maaf kalo cerita gue garing. Karena gue juga masih amatir. Dan thanks buat yang udah baca cerita gue.

Jangan lupa vommentnya. Muah

JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang