-TUJUH BELAS-Normal's
Sudah lebih dari 20 menit ia berdiri di depan kaca lemarinya. Tidak hanya berdiri. Dia tersenyum. Cemberut. Sok manja. Dan bahkan dia sudah berputar-putar bak princess di depan kacanya itu.
"Sarap gue!" ujar Seva lalu duduk di lantai. "Kalo aja gue tau, kencan itu seribet ini. Gue gak bakal ngajak Raka kencan."
Iya, kemarin malam Seva memang mengajak Raka untuk kencan dengannya.
Sedetik kemudian dia berdiri lagi. Sekali lagi memastikan bahwa penampilannya harus sempurna. Memakai crop top putih berlengan pendek bertuliskan 'FUCK OFF' di tengahnya. Rok hitam selutut. Dan sepatu converse hitam kesayangannya.
"Pantes gak sih kek gini dibuat nge date?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Pantes kok." jawab seorang cowok yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu kamar Seva. Raka.
Raka memakai kaos putih bertuliskan 'FUCK YOU' ditengah-tengahnya. Dan memakai ripped skinny jeans hitamnya. Dengan sepatu Vans hitamnya.
Aw, mereka benar-benar terlihat seperti sepasang kekasih, bukan?
"Anjing! Sejak kapan lo ada disitu?" tanya Seva sambil membuka mulutnya dengan dramatis.
Raka terkekeh, "Udah cukup lama buat liat kelakuan-kelakuan aneh lo."
"Jangan bilang lo liat kalo gue..." Seva menggantungkan kalimatnya.
"Iya. Gue liat lo muter-muter gaje." jawab Raka seakan bisa membaca pikiran Seva.
"Astaga. Harga diri gue jatuh." ujar Seva.
Raka menghampiri Seva dan mengacak-acak puncak rambut Seva gemas, "Baru nyadar sekarang? Udah dari dulu kali."
"Serah ah..." Seva menampik tangan Raka dari rambutnya daa merapikan kembali rambutnya.
"Yah... marah." Raka menahan senyumnya, karena melihat Seva dengan wajah cemberut adalah hal yang lucu. "Jangan marah dong."
Raka mencubit pipi Seva. Seva memalingkan wajahnya, "Paansi?"
"Lo marah sama gue?"
"Menurut lo?"
"Iya.."
"Ya udah."
"Ya udah, gak jadi kencan dong?"
Seva melotot, "Jadi dong."
"Ya udah, gak usah pake acara ngambek segala."
"Gak ngambek lagi deh.. Suer!" Seva tersenyum sambil mengangkat kedua jari nya membentuk 'V'.
"Nah, gitu dong. Yuk berangkat."
Seva mengangguk.
•••••
Seva's
Taman yang pertama kali gue datengin bareng Raka, menempati urutan paling atas dari tempat-tempat yang haru gue datengin buat kencan hari ini. Ugh... kencan? Pantes gak sih gue nyebut ini kencan? Padahal hubungan gue sama dia aja masih ngambang.
Gue melihat sekitar gue. Orang pacaran bertebaran dimana-mana. Kayaknya gue salah milih tempat deh. Orang-orang yang lagi pacaran semuanya pegangan tangan, elus-elusan rambut, gombal-gombalan. Lah gue? Gue sama Raka, cuma jalan berdampingan dengan jarak sekitar 40 cm tanpa pegangan tangan.
Berasa awkward banget gue.
"Ehem..." batuk gue pelan, tanpa maksud ngekode si Raka-- sebenernya gue emang ngekode tapi sok gak ngekode biar gak dibilang murahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOURNEY
Teen FictionSaveta Paradina "Kalo lo disuruh milih antara gue ato dia, pilih aja dia. Karena gue tau, kalo lo bener-bener sayang sama gue, gak akan ada yang namanya pilihan." Rafaka Abrisam "Semua orang bisa aja secara gak sadar mengabaikan orang yang mencintai...