penjelasan!

3.8K 399 55
                                    


PoV Davit

"Siapa kau?" tanya ku dengan seorang gadis yang duduk tepat disamping ku..

Gadis itu hanya diam.., sambil memain kan Rambut nya..

Rambut hitam terurai panjang.., dengan pita hitam disudut poni nya..

"Apa kau mengenal ku?" tanya nya dengan suara selembut kapas..

Aku hanya menggeleng sambil terus memperhatikan nya..

Perlahan dia mulai bangkit.., Berjalan ke pintu kamar ku.., Tangan putih nya mulai membuka pintu kamar ku..

aku beranjak dari tempat tidur ku.., Mulai berjalan mengikuti nya..

Ku perhatikan gerak gerik langkah kaki nya.., sangat lemah gemulai..

Gaun hitam yang panjang menghiasi lekuk tubuh indah nya.., Sangat pas dan cocok dengan nya..

Dia mulai menaiki beberapa anak tangga.., Anak tangga yang menuju kesebuah menara tinggi dikastil ini..

"Kenapa kita kesini?" tanya ku sambil terus mengamati nya..

Dia hanya diam tidak bergeming.., kaki nya terus melangkah naik..

Hingga kita sampai diatas menara.., Dia mulai berbalik melihat ku..

Mata coklat nya melihat ku dengan lembut.., Lekukan seyum dibibir nya mulai mengembang.., dan tangan nya perlahan menyentuh pipi ku..

Dingin dan Beku..

"Kau milik ku davit.., kau adalah milik ku seorang.." ucap nya berbisik ditelinga ku..

"Tidak akan ku biar kan dia memiliki mu.." ucap nya sambil mendekat kan wajah nya kewajah ku..

.

.

.

Mata ku membulat ketika bibir staoberry pink milik nya menyapu bibir ku.., lembut tapi dingin..

Aku tidak tau nafsu dari mana aku jadi membalas ciuman nya..

Melumat bibir nya lebih dalam.., Membuat bibir nya bengkak dan membuat kita sampai kehabisan nafas..

"kau milik ku..."

"DAVITTTT!!! HENTIKAANNNN!!"

Aku terlonjak kaget ketika sadar dari mimpi ku.., Melihat Gisel yang tiba tiba ada dihadapan ku..

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI!!"

***

PoV Lukha

"Davit mana?" tanya ku dengan gisel yang pertama duduk dimeja makan..

"Emmm.. aku akan melihat nya.." ucap nya sambil beranjak pergi..

"Pagi Lukha!" teriak nao yang tiba tiba datang dan duduk disamping kiri ku.., tepat nya dibangku milik davit..

"emm.. pa-gi.." rasa takut ku mulai muncul..

"Udah sarapan?" dia mulai duduk menghadap ku..

"emmm... b-belum.." perlahan aku mulai menunduk kan kepala ku.., meletak kan kening ku diatas meja..

"Kenapa?"

"Lagi nunggu yang lain.." ucap ku sambil mendongak melirik nya..

Aku memperhatikan perban putih yang menempel di pipi kiri nya.. dan juga pembalut luka yang menempel dikiri pelipis nya..

𝓤𝓷𝓽𝓲𝓵 𝓘 𝓑𝓵𝓮𝓮𝓭〈SEASON 2〉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang